Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Cerita Serta Kisah SNMPTN. Show all posts
Showing posts with label Cerita Serta Kisah SNMPTN. Show all posts

Cerita Tentang SNMPTN Jangan Termakan Gengsi

 SUKSES dalam menghadapi ujian akhir nasional tingkat SMA dan sederajat sudah pasti merupakan kabar yang sangat membanggakan bagi mereka yang menjalaninya. Namun rasa bimbang dan bingun bakal meliputi  mereka yang akan melanjutkan pendidikan kejenjang perkuliahan atau perguruantnggi untuk mengahadapi SNMPTN. Terdapat banyak pilihan model perguruan tinggi baik dari yanbg berstatus Negeri atau Swasta. Pada umumnya mereka menawarkan berbagai macam jurusan yang tentutnya akan membuat seseorang diliputi sara kebingungan maupuan kebimbangan

,sehingga merka diharuskan berpikir secara matang sebelum menentukan pilihan secara tepat.
Gembar gembor dlam persaingan masuk kampus bergengsi menjadi bahasan utama dalam fase ini. Rasa gengsi menuntut mereka untuk memilih jurusan favorit dengan stand passing grade yang tinggi diperguruan tinggi elite. Sebuah tradisi kurang sehat yang menurut saya sudah menancap kuat dikehidupan masyarakat Indonesia. Rasa gengsi ini begitu kuatnya sehiongga tidak jarang muncul tradisi kasta-kasta dalam kehidupan sosial antar mahasiswa. seseorang akan di anggap hebat dan dipandang golongan atas jika dia bisa diterima di jurusan pada kampus bergengsi. Sehingga tidak mengherankan biagi para remaja akan berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan posisi tersebut, demi mendapatkan status elite sosial di tengah masyarakat.
Rasa gengsi biasanya tidak hanya berasal dari remaja yang akan masuk perguruan tinggi tersebut, tetapi bisa juga berasal dari perilaku orangtua mereka. Banyak jika diketahui terkadang orangtua juga masih ada yang memaksa anaknya untuk bisa memilih jurusan pada kampus bergengsi, padahal tidak diketahui apakah sang anak tersebut memiliki kemampuan "Passion" pada bidang itu atau tidak. Penentuan orang tua seperti ini tentunya akan berdampak kurang baik pada perkembangan pendidikan anak dikemudian hari.
Terlihat jelas bahwa niat ikhlas untuk belajar atau mencari ilmu dudah terkalaahkan oleh rasa gengsi yang sangat kuat serta perilaku ambisius agar diterima di jurusan pda kampus bergengsi. Keputusan ini di buat tanpa difikir dengan matang-matang terkait prospek pendidikan yang tentu akan bendampak kurang baik ke depannya. Pelaksanaan perkuliahan pun akan dijalani dengan biasa-biasa saja tanpa jerih payah dan kesungguhan, dikarenakan tanpa adanya "passion" secara natural ketika menjalaninya.
Salah satu hal yang sangat memprihatinkan adalah meskipun mereka sudah berada dijurusan kampus yang bergengsi, tetapi dikarenakan kurangnya keingina untuk mengembangkan kapasitas personal, maka terbitlah produck sarjana-sarjana elite namun kurang berkualitas. Hal semacam inilah yang seharusnya patut untuk ditanggulangi sejak dini. INGAT..!! Terlalu mengedepankan rasa gengsi bisa menjadi bumerang dikemudian hari bagi kita yang bersikukuh untuk menerapkannya.

Perlun kita luruskan niat kita bahwa tujuan utama kita kuliah bukan sekedar mengedepankan rasa gengsi semata. Mulailah berpikir secara terbuka, berusaha untuk membuang ras gengsi, jangan lupa berdoa, ikuti passionmu dan buat orang tuamu tersenyum.
Pramudya Ksatria Budiman Cerita Serta Kisah SNMPTN

Sweet Spot dalam SNMPTN

by : Wawan Kurniawan - SELEPAS lulus SMA, mendapatkan status mahasiswa di universitas atau jurusan favorit menjadi mimpi teramat indah. Namun, mimpi itu mesti diwujudkan dengan kerja keras dan kerja cerdas. SNMPTN menjadi salah satu pintu untuk menjadikan mimpi itu sebagai kenyataan. Pendaftaran SNMPTN 2013 telah dibuka pada 1 Februari hingga 8 Maret 2013, dan dilanjutkan dengan proses seleksi pada 9 Maret sampai 27 Mei 2013. Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei 2013 nanti.  

Menghadapi SNMPTN bukanlah perkara yang mudah, butuh sebuah upaya yang dibarengi dengan ketekunan, kesabaran dan keyakinan. Salah satu masalah yang hadir dalam SNMPTN adalah menentukan pilihan, jurusan maupun universitas. Penentuan pilihan dalam SNMPTN bisa juga menghadirkan kegalauan yang rumit. Butuh sebuah strategi dalam melewati rintangan yang menghadang di SNMPTN.
 
Perlu dipahami bahwa idealnya, jurusan yang kita pilih merupakan pilihan yang selaras dengan minat, bakat dan kesempatan. Pilihan mesti sesuai dengan pribadi yang kita miliki, dalam Psikologi terdapat istilah yang disebut sebagai sweet spot, yaitu titik di mana minat dan bakat bertemu. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka jurusan yang nantinya akan dipilih dapat dinikmati di masa depan tanpa ada rasa penyesalan. Menentukan jurusan sama halnya menentukan masa depan, sehingga perlu pemikiran yang bijaksana dalam menghadapi berbagai pilihan yang menggoda.
 
Sweet spot dalam SNMPTN akan membantu dalam penentuan jurusan. Mari berusaha menentukan titiksweet spot dengan melihat dua hal, pertama adalah mengenali pelajaran atau hal yang yang kita senangi, things which we love to do it. Kedua adalah, mengenali prestasi yang selama ini diraih dalam masa SMA sebagai bukti akan kemampuan yang kita miliki. Mempertemukan kedua titik tersebut akan mempermudah untuk mengenali jurusan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita.
 
Segala jurusan yang tersedia seluruhnya menyimpan peluang yang sama. Di masa depan, kita yang akan menentukan bahwa jurusan apa pun yang dipilih namun sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, akan membuahkan hasil yang positif. Terkadang ada beberapa yang mempertahankan jurusan yang dianggap bergengsi namun sebenarnya tidak sesuai dengan dirinya. Hal tersebut sama saja membuang kesempatan untuk menemukan dan menggapai masa depan yang sesungguhnya. Kegagalan di SNMPTN bukan karena kita bodoh, melainkan strategi yang kita gunakan tidak sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
 
Maka dari itu, pada dasarnya untuk berhasil di SNMPTN dan sukses menantang masa depan kunci utama adalah mengenal diri sendiri kemudian menemukan sweet spot. Mengetahui secara jelas apa yang kita miliki menjadi modal utama, sehingga kita dapat menentukan segala pilihan yang ada di hadapan kita. Bukankah hidup adalah pilihan?
 
Wawan Kurniawan
Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar
Delegasi Sulawesi Selatan dalam Pertukaran Pemuda Indonesia – Kanada 2012/2013
Pramudya Ksatria Budiman Cerita Serta Kisah SNMPTN

Berbagi pengalaman mengenai SNMPTN Undangan

Pengalaman SNMPTN Undangan , Yap, sesuai judulnya gue disini akan membahas tentang SNMPTN Undangan.
Kenapa gue bahas tentang itu? Karena denger-denger sih ya, taun ini bakalan lebih banyak yg lulus ke PTN melalui jalur ini.

Q : Apakah gue salah satu orang yang pernah ikut jalur ini ?
A : Yup, bener banget ;)

Q: Apakah gue lulus?
A: Eumm, toilet dimana yaa? #gubraaak -____-

Pas taun gue (2012) orang-orang yang bisa ikut jalur SNMPTN Undangan itu adalah orang-orang yang punya grafik nilai terus menanjak (nilai rata-rata diatas 80 selama semester 3,4 dan 5) dan termasuk 50% Terbaik di Sekolahnya.
Eits, jangan seneng dulu, ga semua sekolah dapet jatah 50% loh, hanya sekolah-sekolah yg terAkreditasi A aja yg dapet kuota segitu, dan termasuklah sekolah gue yang tercinta yaitu SMAN 3 PLUS RANTAU UTARA yang dapet kuota 50%.

Nah, karena gue memenuhi syarat-syarat di atas, jadilah gue salah satu orang beruntung yang dapet kesempatan duluan untuk memperebutkan 1 kursi yang ada di PTN. Kenapa rebutan? Karena kita ga boleh bawa kursi sendiri dari rumah, apalagi minjem kursi tetangga #PLAAAK -__-

Karena di sekolah gue jumlah muridnya yg kelas XII cuma 200 orang ( 160 IPA dan 40 IPS), jadilah kita yang di ambil cuma 100 orang ( 80 IPA dan 20 IPS ) , terus kita di kumpulin di suatu ruangan untuk berbagi Universitas dan fakultas biar ga ada yg bentrok 1 sama lain, karena kalo dalam 1 sekolah banyak yang ngambil hanya ke univ/fak tertentu, maka persaingannya makin ketat dong ya, kecuali USU dan UNSYIAH boleh lebih dari 1 orang/fakultas yg ngambil karena ada TPBI lagi.

Jadilah gue engga ngambil USU karena jujur aja dulu pas gue masih kelas 1 SMA, gue agak mengUnderestimate kan universitas ini, karena apa? Karena berterbaran alumni dari sekolah gue disitu, jadi dulu gue merasa "ah, mudah kok masuk USU, banyak kok alumni gue yang lulus disitu"#Dikejeralumni -___-
Terus alasan lainnya ya karena TPBI itu, banyak kabar yang beredar kalo tesnya itu rusuh dan kacau, dari mulai tersebarnya kunci jawaban, jawaban temen sekolah gue di contek sama guru sekolah lain dan disebarluaskan ke murid sekolahnya, sampe masalah jual-beli kursi.
Apakah isu itu bener? Yap, emang isu itu beneeeeeeer banget kecuali yang jual beli kursi mah gue gatau.
Kalo masalah yg kunci jawaban tersebar itu sih gue taunya dari temen gue yg cerita kalo katanya banyak anak dari kota tertentu yg udah megang kunci jawaban malam sebelum tes tersebut.
Kalo masalah temen gue yg dicontek? Gue diceritain langsung dari narasumbernya sendiri.
Dan ga sedikit gemen gue yang nangis gara-gara jawabannya dicontek.
Sekilas aja ya, kalo emang ga mampu tolong ya gausah ngelakuin hal itu, toh yg nyontek itu juga pada ga lulus kok. Ingat  ya, ALLAH itu MahaTahu loh masbrohh ;)

Karena alasan-alasan di ataslah dan karena menurut gue kalo gue itu punya nilai memadai, akhirnya di SNMPTN Undangan gue milih :
1. FKM UI 
2. ILMU GIZI UI 
3. FKG UNAIR
4. FKM UNAIR

Dan hasilnyaaaaaaaa?
"MAAF ANDA GAGAL" :"( :(
Udah deh ya, yang bagian sedih-sedihnya gue skip.

Nah, jadi gue cari tahu deh kenapa gue bisa gagal, dan menurut gue hal yang menyebabkan gue gagal adalah karena ga rezeki #ngeles
Hahaha tapi bener juga sih itu salah satu penyebabnya, dan penyebab lainnya adalah karena gue milihnya ketinggian sih keanya. Emang pas milih itu prinsip gue " Duluanin mimpi aja an, kalo ga lulus toh masih ada SNMPTN Tulis" dan itu yg ngebuat gue jadi mimpi ketinggian sehingga gue ga melihat kemampuan gue, and finally jatuhnya sakit banget loh :'(

 Jadi disini gue mau bagi-bagi tips agar kalian ga pada gagal SNMPTN Undangan kea gue, mungkin tips ini bisa berguna buat adek-adek yang mau nyoba undangan taun ini, so check this out :

1. Sadar diri
Sadar diri disini maksudnya adalah menyadari sebaik apasih kualitas lo, semampu apa lo buat lulus ke Universitas/Fakultas tersebut. Semakin lo sadar, semakin besar kans lo buat lulus.
Kalo boleh gue nasehatin nih ya, pilihlah fakultas yang tidak terlalu tinggi buat lo, mimpi sih boleh, tapi harus sebanding dengan realitas dong temen. Jangan terbang terlalu tinggi, kalo jatuh sakit loh #pukpukdirisendiri :"(

2.  Jangan Egois
Lo yang ranking 30 mau FK UI, sementara temen lo yang ranking 1 juga mau FK UI.
Siapa yg berhak? Semua orang berhak sih, tapi ya yg lebih berhak kan temen lo yg juara 1 itu, jadi coba turunin standar ke inginan lo, jangan malah berantem gara-gara pilihan tersebut. Coba deh nerima kekurangan lo dan memahami kemampuan lo. Insya allah lo dapetin yg terbaik kok #Ehemm

3. Peluang Sekolah Kamu
Coba lo cari-cari info apakah udah terdapat banyak alumni yang berprestasi  di Universitas yang lo tuju?
Karena santer info sih ya, Universitas itu mandang alumninya yang berprestasi loh

4. Sadari Potensi Diri
Coba lo cari-cari info fakultas apa yang sejalan dengan minat,hobby dan kemampuan lo, jangan malah ikutin arus air. Kalo temen lo pada heboh FK ya biarin aja, gausah deh lo ikut-ikutan mereka kalo emang kemampuan lo jauh dibawah mereka dan juga ga sesuai minat hobby lo. Entar yang ada penyesalan aja gitu karena lo nya salah milih jurusan. Jadi jangan asal-asalan juga kalo milih jurusan, jangan mikirin "yang penting lulus", kalo bisa ya yang sesuai dengan hati lo, dan juga jangan lupa minta saran dari orang tua ya :)

5. Optimis dan DOA
Yup, kalo lo udah nentuin pilihan, finally lo harus yakin dan optimis. Boleh optimis tapi jangan over ya, kalo bisa punya prinsip "kalo masuk ya alhamdulillah, kalo engga ya berarti ga rezeki "
Jadi kalopun lo gagal, lo tetep punya semangat. Tetep juga minta yang terbaik buat lo sama ALLAH.
Dia Maha Tahu yang terbaik kok :)

Santer kabar juga nih kalo universitas-universitas yg "diatas" gamau di jadiin pilihan kedua.
Ex: 1. FK UI     2. FK UGM
Kalo nilai rapor lo semuanya diatas 90 sih masih punya kemungkinan lulus kalo milih yang ini, tapi kalo ga?
Insya allah pasti GAGAL !

Fakta : Banyak anak unggulan di sekolah gue yang ga lulus SNMPTN undangan karena milihnya ketinggian, malah banyak temen-temen gue dengan peringkat tengah-tengah itu lulus undangan karena mereka milihnya sesuai :)

Jadi sudah siapkah kamu  menentukan pilihan kamu? ;)
Pramudya Ksatria Budiman Cerita Serta Kisah SNMPTN

SNMPTN 2013 : Surat untuk SNMPTN 2013

SNMPTN 2013 : Surat untuk SNMPTN 2013 - Tahun baru itu artinya juga akan ada sistem baru dalam pendidikan kita. Ada wacana pemerintah merubah kurikulum lama dan mengganti dengan kurikulum yang baru, kurikulum 2013. Apa bedanya? Entahlah, saya mungkin bukan orang yang mengerti pendidikan. Tapi saya ingin mencermati satu yaitu sistem penerimaan mahasiswa baru yang nanti akan diterapkan pada tahun 2013.


Sebagai orang yang pernah kuliah, saya memahami bagaimana sulitnya untuk bisa kuliah di perguruan tinggi negeri. Segala macam persyaratan harus ditempuh untuk bisa masuk PTN. Ikut bimbel, kursus, tambahan jam pelajaran di sekolah, dan lain-lain. Belum lagi ada Ujian Nasional (UN). Wah tidak hanya murid saja yang repot, guru dan orang tua bahkan ikut khawatir.
Tahun 2013 nanti penerimaan mahasiswa baru akan ada 3 jalur, SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Untuk info lengkap dapat dilihat di laman snmptn.ac.id (laman resmi).  Sekarang katanya nilai rapor dan ujian nasional serta piagam akademis dipakai untuk seleksi masuk PTN. Yang saya permasalahkan adalah (ini pendapat saya pribadi) bagaimana mungkin kita dapat menggunakan nilai rapor dan hasil ujian nasional (SNMPTN 2013) untuk mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya mengingat masih ada kelemahan dalam sistem pendidikan kita. Maksud saya disini adalah apakah benar nilai rapor dan nilai ujian nasional sudah mencerminkan kemampuan siswa? Prakteknya sekarang adalah sekolah mengkatrol nilai siswa sangat tinggi dengan alasan: “ah sekolah lain juga melakukan hal yang sama, kalau tidak kami katrol nilainya, predikat sekolah akan turun”. Begitu pula ujian nasional, masih banyak ada praktek kecurangan, bocornya jawaban, dll. Mungkin ada yang bias menjelaskan tentang hal seperti ini.
Satu lagi yang menjadi pertanyaan saya, apa sih yang dimaksud dengan siswa cerdas? Apakah siswa yang pintar matematika, fisika terus mendapat medali emas di IPhO (International Physics Olympiad) disebut siswa cerdas? Bagaimana dengan siswa yang senang melukis, bermusik, olahraga, apakah mereka tidak dikatakan cerdas? IQ saja ada banyak kan? Dalam persepsi masyarakat kita, cerdas adalah pintar dalam hal akademis. Tapi bagi saya pribadi kecerdasan bukan hanya masalah otak, tetapi juga tentang kecerdasan di hal yang lain. Misalnya emosional, spiritual, dan bakat. Apakah pendidikan di Indonesia memperhatikan hal ini?
Bagi saya, pendidikan adalah sebuah investasi yang mahal. Sudah saatnya pemerintah menerapkan sistem penerimaan mahasiswa baru dengan baik. Dengan memperhatikan semua hal tidak hanya sisi akademis siswa, tetapi juga misalnya bakat atau kecerdasan siswa yang lain. Siswa yang berbakat di seni, musik, dan olahraga harus mendapat kesempatan yang sama untuk bisa kuliah di PTN.
Saya teringat dengan teman saya, dia sangat senang melukis dan berniat untuk masuk ISI Denpasar. Begitu ia mengutarakan niatnya untuk kuliah di ISI, Ibunya berkata, “Mau jadi pelukis, mau makan apa kamu nanti?” Teman saya akhirnya masuk fakultas hukum (karena kedua orang tuanya adalah pengacara) dan sampai sekarang belum lulus. Teman saya masuk kuliah tahun 2004.

sumber : http://edukasi.kompasiana.com
Pramudya Ksatria Budiman Cerita Serta Kisah SNMPTN

Penting ! : SNMPTN Undangan Tidak Mudah..!

Penting ! : SNMPTN Undangan Tidak Mudah..! -  Cerita dibawah ini adalah cerita nyata dari seorang siswa yang mengikuti SNMPTN undangan 2011, meski cerita ini terkesan basi karta ditulis pada tahun 2011, akan tetapi saya ingin adik - adik semua yang akan mengikuti SNMPTN 2013 mengeri dan paham akan makna yang tersirat dari cerita diibawah ini demi kesuksesan adik" dalam SNMPTN 2013

by : kandito : Wah tidak kerasa, pengumuman SIMAK UI sudah ada. Sebelumnya sudah ada SNMPTN Tulis dan yang paling pertama adalah SNMPTN Undangan. Tak lupa syukur karunia yang telah Allah berikan hingga akhirnya saat dapat diterima di Universitas Indonesia, tepatnya di Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM) jurusan Sistem Informasi.
beruntungnya saya yang dapat diterima melalui jalur ini karena dengan SNMPTN Undangan saya tidak usah lagi harus mengikuti test tulis yang ada. Bagi yang belum mengetahui SNMPTN Undangan, jalur ini adalah jalur yang baru diperkenalkan tahun 2011 ini. Seleksi ini bertujuan untuk menyaring siswa-siswi se-Indonesia agar mendapatkan bangku kuliah di PTN yang diinginkan siswa tersebut namun tanpa menggunakan ujian tulis, tetapi dengan cara dimana sekolah-sekolah yang telah terdaftar dapat mengajukan siswa-siswanya sesuai kriteria yang ada untuk mengikuti SNMPTN Undangan ini. Dan nilai rapot adalah salah satu acuan (yang katanya penting) dalam penentu penerimaan SNMPTN Undangan sama halnya seperti PMDK.
Hasil SNMPTN Undangan yang baru pertama diadakan tahun ini telah diumumkan pada bulan Mei lalu, satu hari setelah pengumuman kelulusan tingkat SMA Sederajat. Dan saya termasuk salah satu siswa yang lolos seleksi dan berhak melanjutkan studi di UI. Jika dilihat memang cukup enak bagi siswa yang lolos seleksi SNMPTN Undangan. Hanya menunggu 1 hari setelah kelulusan, mereka sudah dinyatakan diterima di PTN yang mereka minati (walau sebelumnya saya kurang minat di UI serta sempat merasa pesimis). Mereka tidak lagi harus belajar mati-matian untuk mengikuti ujian SNMPTN Tertulis. Dan tentunya banyak waktu senggang bagi siswa yang telah diterima di beberapa PTN. Banyak waktu senggang bagi saya walau masih ada teman-teman saya yang kurang beruntung di SNMPTN Undangan. pada saat teman-teman saya belajar untuk SNMPTN Tulis, saya sudah mengurus berkas untuk registrasi ulang serta administrasi. Pada saat teman-teman saya duduk manis menjawab soal SNMPTN Tulis, saya sudah duduk di Balairung UI untuk registrasi ulang dan mendapatkan KTM. Saat teman-teman saya menunggu pengumuman SNMPTN Tulis, saya sudah berada di Bandung untuk berlibur. Bahkan bagi beberapa siswa yang kurang beruntung karena terseleksi pada SNMPTN Tulis, mereka harus belajar lagi untuk menghadapi Ujian Mandiri yang diadakan oleh tiap-tiap PTN. Maka tidak heran jika banyak yang bilang sungguh beruntung bagi siswa yang diterima melalui SNMPTN Undangan. Tanpa Ujian mereka bisa masuk PTN hanya dengan menunggu pengumuman.
Namun jika dilihat lebih dalam, SNMPTN Undangan itu bukanlah jalur yang MUDAH. Apalagi untuk tahun-tahun berikutnya.  Jika tahun pertama diadakannya saya hanya mempersiapkannya dalam hitungan bulan maka untuk adik-adik kelas yang nanti ingin lolos seleksi ini harus mempersiapkannya dalam hitungan tahun jika ingin sangat sukses dalam jalur ini.
Berusaha sejak awal
Persiapan SNMPTN Undangan memang dilakukan bagi siswa kelas XII yang akan lulus, namun bagi yang ingin lolos seleksi ini di tahun-tahun berikutnya harus mulai mempersiapkannya sejak SMP, terutama bagi kota-kota yang menggunakan nilai UN untuk memasuki SMA Negeri seperti di Bekasi. Mengapa sejak SMP?  Berlebihan sekali?
Lihatlah salah satu syarat SNMPTN Undangan, akreditasi SMA sangat berpengaruh. Dan bagi siswa yang ingin lolos seleksi tentu harus berusaha masuk SMA terakreditasi, syukur jika A Reguler/SBI/Akselerasi. Tentu itu sangat membuka peluang besar untuk lolos seleksi ini. Bagaimana untuk mendapatkan SMA yang baik? Tentu kita harus belajar dengan baik sejak SMP agar mendapatkan nilai yang baik dan masuk SMA yang terbaik pula. Memang bagi saya yang merupakan angkatan pertama yang mencoba SNMPTN Undangan langkah ini tidak terpikirkan. Namun hasil belajar saya selama SMA dapat membuat saya lolos seleksi dan dapat bersekolah selama 3 tahun di SMA yang katanya termasuk favorit di Kota Bekasi.
Konsistensi
Setelah memasuki SMA yang terbaik apa lagi yang hendak dilakukan? Dan bagaimana yang tidak mendapatkan SMA favorit? Langkah selanjutnya bagi siswa yang telah duduk di bangku SMA adalah belajar dengan baik guna mendapat nilai rapot sangat menunjang diterimanya di PTN yang diinginkan. Namun bukan hanya mengejar nilai yang tinggi, ini tips saya…
Bandingkan nilai yang didapat sesorang dengan rata nilai semester  1-5 sebagai berikut
Siswa G : 85, 81.2, 80.6, 75.4, 71 => rata smt1-5 = 78.62
Siswa K : 74, 77.2, 77.5, 80.0, 82.9 =>rata smt1-5 = 78.52
Mana yang memiliki rata-rata nilai tertinggi? Siswa G.. Mana yang menunjukan konsistensi nilai yang lebih baik? Sudah pasti Siswa K, karena dibanding siswa G, siswa K memiliki nilai yang tiap semester selalu meningkat. Dibanding siswa G yang tiap semester selalu terjadi penurunan nilai. Saya yakin dengan nilai konsisten juga akan membuka peluang lolos seleksi di SNMPTN Undangan. Namun,,, untuk meningkatkan konsistensi nilai seperti siswa K sangat sulit. Perlu diketahui, siswa K menggunakan contoh nilai saya dan K berarti Kandito. Dan untuk siswa G adalah Gak tau. Memang dulu saya berencana untuk mengikuti PMDK di salah satu PTN di Bandung, sebut saja PTN itu UPI untuk menjaga nama asli PTN tersebut yang diketahui bernama Universitas Pendidikan Indonesia atau tidak minimal mengikuti jalur JPPA yang diadakan salah satu PTS di Bandung (juga). Hal itu telah saya canangkan semenjak melihat kenaikan nilai dari semester 1-3. Hingga akhirnya saya berusaha untuk meningkatkan nilai saya terus sampai semester 5. Walau hasilnya bukan untuk kedua jalur tersebut, tetapi nilai itu telah membawa saya lolos seleksi dalam Jalur SNMPTN Undangan.
BTW, pada nilai rata-rata Semester 6 saya meningkatkan hingga 85. Namun nilai semester 6 tidak dijadikan bahan pertimbangan pada SNMPTN Undangan.
Prestasi
Carilah prestasi yang banyak. Selain dengan nilai rapot, peserta SNMPTN Undangan pun dapat melampirkan tanda hasil prestasi mereka di bidang lain seperti Olimpiade atau lomba-lomba. Namun untuk hal ini saya tidak melampirkan piagam apapun karena memang saya minim dalam mengikuti event prestasi. Namun saran saya, tetaplah berprestasi karena akan menambah peluang agar lolos seleksi SNMPTN Undangan.
Liat medan yang ditempuh
Kenali PTN dan Jurusan yang akan dipilih. Cari tahu, adakah syarat tambahan yang diberikan oleh PTN, karena dalam SNMPTN Undangan setiap PTN berhak menambahkan syarat khusus bagi peserta seleksi. Serta cari tahu info lainnya, mulai dari kuota jurusan tersebut sampai nama baik Alumni almamater SMA kalian yang telah duduk di PTN Tersebut. Beberapa PTN juga melihat kualitas alumni yang telah lebih dahulu duduk di PTN tersebut. Seperti saya dalam memilih Jurusan Sistem Informasi UI ini bukanlah hal yang mudah, saya harus menyesuaikan minat saya dengan fakta yang ada. Saya harus keluar masuk forum di Internet seperti Kaskus dan forum resmi PTN lainnya guna memperkirakan tingkat daya saing yang tentunya membuka peluang untuk lolos seleksi. Hingga akhirnya Sistem Informasi UI menjadi pilihan pertama saya.
Tidak ada yang tidak mungkin
Optimis, percayalah pada diri dan yakinlah tidak ada yang tidak mungkin. Kesempatan untuk lolos seleksi selalu ada. Saya adalah salah satu orang yang percaya, dimana kita memiliki keinginan dan optimis akan hal tersebut dan dapat membayangkannya dengan nyata, maka hal itu akan terlaksana. Memang rasa pesimis seringkali datang pada saat mengingat SNMPTN Undangan. Bahkan rasa yakin tidak lolos seleksi kerap datang, dan dengan anggapan dapat mengikuti SNMPTN Tulis membuat saya makin pesimis. Namun mendekati hari pengumuman rasa optimis itu timbul dan saya yakin di terima di UI. Bahkan dengan semangatnya saya mengendarai Honda Beat saya ke warnet untuk melihat pengumuman dan nama saya akhirnya terpampang di layar komputer karena telah lulus seleksi.
Ya itulah sedikit tips saya bagi yang nanti hendak mengikuti SNMPTN Undangan, atau yang sekedar ingin tahu. Dan selamat juga bagi siswa yang sudah diterima di SNMPTN Undangan, SNMPTN Tulis dan UM lainnya seperti SIMAK UI. Bagi yang belum mendapatkan bangku kuliah, tetap semangat. Semua telah tertata rapi oleh yang maha kuasa. Tetap berusaha, SEMANGAT KAWAN.
Pramudya Ksatria Budiman Cerita Serta Kisah SNMPTN

Inspiring Story About SNMPTN


10 tahun yang lalu ketika Kamel ikut UMPTN, hari pertama Matdas cuma ngisi 3 soal, tapi yakin semua bener.
hari kedua telat 29 menit, terus diomelin panitia di depan kelas: “1 menit lagi kamu telat, gak boleh masuk ruangan ini!!!!!!
“jiper..nge-down..malu…karena peserta seruangan itu ngeliatin Kamel, padahal Kamel gak kenal mereka sama sekali karena diacak dari berbagai sekolah.

jiwa seorang amel remaja berusia 17 tahun ketika itu tentunya beda banget kalo dibandingin sama keadaan Kamel sekarang yang jauh lebih PD tampil di depan banyak orang. terus dalam waktu 61 menit kemudian, Kamel harus mengumpulkan segenap kepercayaan diri sendiri. memaafkan diri sendiri karena sebelumnya habis memaki-maki diri sendiri juga, dan berdamai dengan kenyataan…mengelap keringat karena lari-lari, mengeluarkan pensil yang patah dari kotak pensil, kipas-kipas karena keringatan, dan berusaha fokus walau air mata menetes di pipi karena malunya luar biasa.
sadar bahwa usaha Kamel nggak bakal mengantarkan Kamel sampai ke gerbang masuk Psiko UI (TO terakhir Kamel waktu itu masih minus 144 menuju Psiko UI!), Kamel teringat pesan pengajar Geografi Bu Pretiwi ketika hari terakhir super intensif masuk: “maka berdoalah kamu sebanyak-banyaknya, sekhusyu’-khusyu’nya… karena kekuatan doa itu luar biasa dahsyatnya. terutama doa dari ibu…menembus langit” usai hari ke-2 UMPTN, Kamel langsung sungkeman sama ibu kandung dan neneknya Kamel yang mendidik Kamel dari kecil, kamel minta restu dan doa dari mereka… sebenarnya mereka nggak setuju Kamel masuk psikologi, idealnya orang tua kalo punya anak di IPS pengennya ya masuk FE, kerja di bank..bukannya malah ngurusin orang sakit jiwa, atau malah anaknya yang berobat jalan di psikologi! begitulah anggapan mereka ketika itu.
tapi karena mereka nggak tega juga kali ya ngeliat kamel yang kecil mrikintil dan mungil ini, akhirnya mereka merestui.Kamel juga masih terus sholat dhuha-tahajud-dan puasa senin kamis.walau kata temen2: “lu ngapain mel masih rajin ibadah, kan UMPTN-nya udah lewat?”ada lagi teman yg nyindir: “ah elo meL..ibadah kalo ada maunya doang. kalo lagi seneng aja lu boro2 ibadah!”Kamel jawab, “masih mending gw… daripada elo, udah nggak ngelakuin, bisanya cuma nyindir doang!”bagi Kamel, UMPTN memang udah lewat… tapi bukankah pengumuman hasil itu lebih penting? dan itulah yang belum lewat. saya tidak mendoakan yang jelek bagi orang lain, tapi berharap boleh dong?apa salahnya saya berharap:”ALLAH MAHA PEMBOLAK-BALIK HATI, SEMOGA PENGAWAS ITU DIBALIK HATINYA DAN SEMOGA KERTAS LEMBAR JAWABKU SELAMAT SAMPAI TUJUAN AKHIRNYA (baca:scanner)”
dan ketika hari pengumuman itu tiba… (dulu hanya lewat koran pagi, belum ada kerjasama dengan internet).kamel dan papa kamel nungguin tukang koran langganan lewat di depan rumah sejak jam 5.30 pagi.biasanya jam segitu dia udah rajin ngelempar koran ke rumah.mama kamel lagi dinas ke jepang, dan beliau terus telpon nanya kabar pengumuman UMPTN.dengan jeda waktu antara tokyo-jakarta beberapa jam, beliau terus menerus ngaji di sana, di detik2 kamel nunggu pengumuman UMPTN via koran.
kamel tanya, “ngapain lagi mama ngajiin aku? kan hasilnya udah pasti keluar, nggak ada yang bisa diupayakan lagi ma…”. “lho..” jawab beliau, “hasil memang udah keluar, tapi mama ngajiin untuk keikhlasan batin kamu andai kamu nggak diterima… jangan sampai kamu shock.”wuahh..makin nyesek dada kamel ketika itu.semakin terbebani…takut mengecewakan orang tua.mana tukang koran gak lewat-lewat pula!dulu belum zaman HP, gak bisa nitip temen SMS minta liatin nomer.apalagi zaman buku muka (facebook), belooommm…!
jam 6…
6.30…
jam 7…
7.30

“pa, kaya’nya ini udah firasat buruk deh. tukang koran aja ogah lewat rumah kita…” mata kamel udah berkaca-kaca ketika itu. papa kamel gak jawab, cuma ngusap2 rambut kamel. duhhh..ngomong apaan kek gitu yang bisa nguatin batin saya!kaya’nya beliau juga udah mikir hal yang sama. atau entah apa lah, tapi yang jelas beliau masih nemenin kamel berdiri di depan gerbang rumah nunggu tukang koran lewat. setiap kali ada suara motor lewat, leher kami selalu melongok ke ujung gang komplek rumah, berharap tukang koran itu datang.
“kalo jam 8 nggak lewat juga, kita cari koran di depan,” kata papa. yah, setidaknya keluar juga omongan dari mulutnya. jam 8 kurang dikiiiiittt bangettt…dateng dah tuh tukang koran, “maaf pak, korannya abis terus saya jadi balik 3X ke agen ngambil lagi. tapi buat rumah ini mah udah prioritas. hehee…nunggu pengumuman ujian juga ya mbak?”ahhh…nggak sempet jawab! langsung kamel rebut koran dari tangannya, dan buru2 cari nomor peserta kamel….keriting tuh mata karena dulu pengumumannya berdasarkan urutan nomor peserta, bukan kaya’ sekarang berdasarkan jurusan.
081..
Amalia Sekar Wulan

“wuaahhh…papa! itu namaku lulus!”
“liat yang bener, kali aja ‘amalia sekar wulan’ yang lain, bukan kamu.”iishhh… si papa, emang ada berapa ‘amalia sekar wulan’ sih di dunia ini? kalo nama asep surasep mungkin pasaran, tapi tidak dengan namaku! sampe 3 kali saya memastikan nomor dan nama itu cocok dengan punya saya. “bennner pa, ini aku! aku luluss pa! aku lulusss!!!!”

“lihat dulu lulus di pilihan ke-berapa?”
oiya! saking senengnya sampe lupa. telunjukku memastikan lurus, 3X juga nama itu sederet dengan kode psiko ui, bukan kode jepang ui. “Psiko UI pa, pilihan pertama! aku diterima di pilihan pertama pa, impian aku pa!!!!!”wuahhhh papa yang seumur hidup nggak pernah saya lihat menangis, kali ini ada air mata menetes di pipinya. langsung kami berpelukan dan sujud syukur lah kami. alhamdulillah ya Allah…. ternyata semua doa itu Kau kabulkan. mungkin kalo ada tetangga lewat dan kebetulan ngeliat, mereka pasti bingung, “nih anak ama bapak ngapain sujud-sujud di garasi pagi-pagi?”hehee..
dering telpon rumah membangunkan sujud panjang kami.”gimana mbak?” kata suara di ujung telpon sana. mama saya. isengin dulu lah. “aku….nggak diterima ma….””ya udahlah mbak, gak apa2 ya, yang ikhlas… Allah udah siapin ganti yg lebih baik kok..””aku belum selesai ngomong ma…””kenapa?””aku nggak diterima di pilihan kedua….””maksudnya?””soalnya aku diterima di pilihan pertama..””Psikologi?””iya dong… heheee..”
“alhamdulillah….” sambil sesenggukan mamanya kamel mengucap syukur . dan setelah itu bener2 nggak terdengar suaranya lagi, terisak nangis dalam keharuan yang dalam karena doanya selama ini didengar Allah.”halo..? halo? mama? maaaa…?”dan hanya isakan tangis yang kamel dengar….yaaah…si mama… tadi ngajiin anaknya biar nggak shock, ternyata malah dia sendiri yang shock^^nahhhh…..! dari cerita itulah wahai adikku, semua siswaku tercinta…
jadi, bukan hanya upaya yang membuat kita lulus, tapi juga kekuatan doa yang memberhasilkan kita. jangan bandingkan upaya kita dengan orang lain. lihat dan ngaca dulu,bagaimana upaya kita? teman yang kelihatannya nyantai kenapa bisa lulus daripada kita yang lebih rajin? mungkin karena teman kita itu pada dasarnya lebih pinter, ngerjain soal sambil merem aja udah selesai daripada kita yang harus mati2an belajar. periksa lagi bagaimana cara-cara kita dalam berupaya. kalau dirasa sudah optimal, periksa lagi bagaimana kekhusyu’an dan komunikasi kita dengan Allah. kalau doapun sudah khusyu’, periksa lagi hati itu…apakah ada kesombongan dan kemaksiatan di sana yang bisa menghalangi doa kita?
ingat, tinggal beberapa hari lagi SNMPTN. ini adalah senjata pamungkas kamu untuk bisa masuk PTN tahun ini. kamu harus all out, berjuang mati2an di sana. kamu bukan anak bodoh, karena buktinya kamu bisa masuk SMA yang bagus! kamu mungkin hanya kurang berusaha. mungkin masih sering menunda dan malas….dan patutkah kita malas sementara snmptn tinggal beberapa hari lagi? patutkah seorang pejuang itu malas?
kita semua manusia yang lahir ke dunia ini adalah pejuang. kita pernah mengalahkan 2 juta sel sperma lainnya menuju sel telur untuk dibuahi menjadi zygote lalu embrio-janin, hingga akhirnya terlahir sebagai bayi dan tumbuh sbg manusia dewasa skrg ini. nanti di snmptn kita hanya perlu mengalahkan 400ribu saingan kita…tidakkah itu jauh lebih sedikit daripada saingan kita dulu?
jangan khianati perjuangan kita dulu hanya dengan 1 kata: MALAS.
Tolong “share” ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada renungan di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.
Pramudya Ksatria Budiman Cerita Serta Kisah SNMPTN