PSSI tidak bisa berkelit lagi. Setelah melakukan rapat Komite Eksekutif (Exco) di kantor FIFA di Zurich Swiss, Exco FIFA memerintahkan PSSI segera melakukan proses kongres.
Keputusan FIFA yang bersidang di Zurich itu diterima Duta Besar Indonesia di Swiss, Djoko Susilo, Kamis (3/3) pukul 22.30 WIB. Ada tiga poin dari surat FIFA kepada PSSI. Pertama, PSSI harus melakukan sidang umum untuk membentuk panitia pemilihan paling lambat 26 Maret.
Kedua, panitia tersebut harus melakukan kongres sebelum 30 April. Kongres itu harus didasarkan pada standar FIFA.
Ketiga, PSSI harus merangkul Liga Primer Indonesia. Jika tidak bisa melakukan tiga poin tersebut, FIFA akan membekukan PSSI. Menanggapi soal Nurdin Halid, Djoko menjawab, “Ya otomatis dia tidak bisa mencalonkan lagi karena statusnya sebagai mantan narapidana.” Peraturan standar FIFA memang tidak memperbolehkan narapidana memimpin anggota asosiasinya.
Lebih lanjut Djoko Susilo, menyatakan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Nurdin Halid selama ini telah melakukan kebohongan ke publik. Djoko mengatakan kebohongan yang dimaksud yaitu FIFA pada Juni 2007 lalu sebenarnya sudah melarang Nurdin menjadi Ketua Umum PSSI karena sudah pernah diputuskan bersalah oleh pengadilan dan dihukum.
FIFA dalam suratnya ke PSSI juga meminta PSSI harus melakukan pemilihan ulang Ketua Umum PSSI. "Tapi Nurdin dan petinggi PSSI lainnya menyembunyikan isi surat FIFA itu dan tetap menjabat hingga sekarang. Ini tindakan kebohongan, ini sudah kriminal sebenarnya," kata Djoko tang dilangsir Tempointeraktif, Kamis (3/3).
Dengan isi surat FIFA yang seperti itu, kata Djoko, seharusnya pengurus PSSI sekarang tidak sah atau telah dianulir FIFA sejak 2007. "Seharusnya kan ada pemilihan ulang, tapi PSSI tidak melakukan itu tahun 2007 lalu," ujarnya. Djoko mengatakan dengan terkuaknya kebohongan PSSI ini, seharusnya Nurdin dan Nugraha Besoes bisa digugat. "Mereka sudah tahu ada surat FIFA Juni 2007 yang isinya seperti itu, tapi kenapa didiamkan, tidak dilaksanakan?
Kenapa pengurus PSSI menyembunyikan adanya perintah pemilihan ulang? Pemilihan 2007 itu tidak sah," kata Djoko. Menurut Djoko, FIFA selama ini hanya mendapat informasi sepihak dari PSSI saja mengenai sepak bola di Tanah Air dan segala permasalahannya. FIFA tidak pernah mendengar informasi dari pihak lain. "Pantas saja orang-orang PSSI kalau ke Zurich (Markas FIFA di Swiss) selama ini tidak berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Swiss. Jadi seperti ada yang mereka tutupi, tidak seperti pengurus cabang olahraga lainnya yang koordinasi dengan kami," ujarnya.
Djoko mengatakan pekan depan ia sudah menjadwalkan bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter untuk mengadukan Nurdin cs atas perbuatannya selama ini. "Saya setuju dengan Menpora untuk meluruskan penyimpangan di tubuh PSSI, ini bukan intervensi pemerintah," kata Djoko.
Sumber : Tempointeraktif.com DAPATKAN iPad 2 GRATIS DARI