Hanung Bramantyo memang sarat dengan ide dalam pembuatan film bertema Religi. Kali ini mengangkat kisah tentang kerukunan beragama, ada keunikan tersendiri pada film nya kali ini Hanung tidak memberi judul pada film terbarunya ini, karna judul film nya akan diberi nama oleh para penontonnya sendiri, ‘siapa yang bisa memberi judul dalam film terbaru saya kali ini, akan mendapat konpensasi uang sebesar 100jt rupiah dan mencantumkan di credit title nama pemberi nama film garapan saya kali ini’,unkap Hanung pada jumpa pers beberapa waktu yang lalu.
Film-film yang dibuat Hanung Bramantyo telah banyak menarik perhatian masyarakat pecinta film di tanah air. Film terbaru yang digarapnya memuat suatu pesan dan penjelasan tentang sesuatu. Hanung jelaskan alasan pembuatan film terbarunya ‘?’. Salah satunya adalah karena dirinya memang ingin memberikan penjelasan bahwa agama Islam itu tidak seperti yang orang pikirkan.
Masih Pentingkah Kita Berbeda? Inilah tagline Film '?' (Tanda Tanya). Saat keberagaman dan toleransi yang harusnya terkait harmonis terusik oleh sebuah perbedaan prinsip dasar seorang manusia.
“Kita lihat selama ini kenapa justru seorang berbeda, lalu merasa tidak nyaman, kenapa baru terjadi sekarang ini. Kita sedang krisis sebenarnya. Saya sebagai islam, juga merasa risih karena yang jadi kambing hitam adalah Islam, dikatakan tidak toleran. Ini sikap saya sebagai islam. Saya ingin membuat film ini sejak terjadi intoleransi,” ujar Hanung saat jumpa pers film ? di restoran Radja Ketjil, Gandaria City Mall Jl.KH.M.Syafii Hadzami No.8, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Kamis (31/3) siang.
Hanung memang mengaku risih dengan banyaknya peristiwa pemboman yang mengatasnamakan agama tertentu. Oleh sebab itu dirinya berkewajiban untuk meluruskan sesuatu yang salah selama ini. Hal itulah yang membuat dirinya membuat film ini.
“Peristiwa bom, bom bunuh, terorisme diri yang mengatasnamakan agama tertentu, buat saya sebagai islam, membuat saya risih, merasa difitnah. Belum tentu itu karena alasan Tuhan, bisa saja itu ada alasan tertentu. karena itu saya sebagai umat islam, berkewajbanlah untuk berstatement bahwa islam itu tidak seperti itu, tapi tidak seperti ini,” ujar suami Zaskia Adya Mecca itu.
Membuat film dengan tema sensitif seperti ini, tentu saja Hanung tak ingin main-main. Ia telah melakukan riset untuk mendukung keakuratan filmnya nanti dalam menyampaikan pesan.
“Tentu saja kami melakukan riset. Saya kembali lagi membuka Al-quran, saya baca lagi ayat itu satu persatu. Saya berdiskusi dengan teman-teman yang berbeda agama dengan saya, tentunya mereka yang memahami film sebagai bagian dari media ekspresi. Kalau mereka tidak memahami film sebagai media ekspresi, akan terjadi debat kusir. Kalau terjadi debat kusir, terjadi egositas, ego satu sama lain, saling menjatuhkan,” pungkasnya.
Meski film terbaru Hanung ‘?’ mengandung unsur sensitif masyarakat, namun Hanung telah melakukan penelitian terlebih dahulu, hingga ia sendiri tidak membuat film tersebut dengan mudah.
Dari tampilan gambar yang disajikan dalam trailernya yang ada di youtube beberapa hari yang lalu, film Tanda Tanya ini menampilkan sebuah gejolak besar dan rasa penasaran yang sangat besar. Baru gambar pembuka, kita sudah di suguhkan dengan tampilan yang sangat ber-bau Agamis, kemudian ditambah dengan kata-kata yang benar-benar membuat pendengar semakin penasaran.
Dalam trailernya itu ditampilkan beberapa tempat ibadah mulai dari gereja, masjid, dan kelenteng. Dari situ saja sudah bisa disimpulkan bahwa tema yang diangkat oleh Hanung terasa sangat berbahaya karena terasa akan mengundang kontrapersi nantinya. Dilanjutkan dengan sedikit konflik cerita yang masih samar-samar dalam trailer ini, konflik yang sudah pasti tentang sikap toleransi. Dari percakapan yang terekam, sepertinya akan ada pernikahan yang berujung perpisahan, akan ada seorang tokoh yang melakukan pindah agama dan ada juka konflik yang menggambarkan permasalahan keluarga yang sangat menghebohkan, terlihat dengan sangat jelas beberapa adegan kekerasan, adegan pertengkaran mulut dan derai air mata menyertai cerita dalam film ini.
Dan trailer ini di akhiri dengan suara yang berbunyi, “Apa itu Islam Pak Ustad?.” Sunggu sebuah tanda tanya yang membuat semua orang yang melihat trailer ini mengeluarkan tanda tanya yang sangat besar, seperti apa film ini nantinya.
Dalam cerita singkat yang dituliskan cerita dalam film ini dikatakan menggambarkan perbedaan-perbedaan yang mengarah pada tujuan yang sama, dengan pertanyaan akhir, “masih pentingkah kita berbeda?.”
Sinopsis Film ?Bercerita mengenai konflik keluarga yang memiliki latar belakang berbeda di dalam satu kampung yang yang dikelilingi mesjid, gereja dan klenteng sebaga ornament indah dalam bermasyarakat. Saat hubungan keluarga dan pertemanan berpadu dalam sebuah perbedaan pandangan, suku, agama dan status sosial.
Keluarga Tan Kat Sun (Hengky Sulaiman) memiliki sebuah restoran masakan Cina yang tidak halal. Namun sang pemilik restoran terkenal sangat toleran dengan para pekerjanya yang kebanyakan dari kalangan muslim. Bahkan ia memisahkan seluruh alat masaknya untuk masakan yang halal dan tidak halal.
Di tempat lain Soleh (Reza Rahadian) memiliki seorang istri yang cantik dan taat bernama Menuk (Revalina S Temat) yang bekerja di restoran milik Tan Kat Sun. Soleh adalah seorang suami dan bapak tanpa pekerjaan yang sedang berusaha keras agar menjadi kepala keluarga yang bertangung jawab.
Sedangkan Rika (Endhita) seorang janda beranak satu yang harus dikucilkan keluarganya karena berpindah agama menjalin hubungan dengan Surya (Agus Kuncoro) seorang pemuda tanpa pekerjaan tetap. Ketiga latar belakang ini dikemas cerdas oleh sang sutradara menjadi sebuah film yang sarat makna dan pesan yang baik untuk dijadikan pelajaran bagi siapapun yang menontonnya.
Film '?' (Tanda Tanya) memang menyentuh isu yang sangat sensitif. Saat tema perbedaan keyakinan dan pandangan diangkat ke layar lebar. Namun kisah film ini memang diangkat berdasarkan sebuah kejadian nyata yang terjadi di Mojokerto Jawa Timur. Jika akhirnya sebuah kesadaran menemukan kesamaan pandangan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, maka konflik yang harusnya terjadi akan hilang dengan sendirinya.
Sebuah potret drama kehidupan di negara ini yang seharusnya bisa terselesaikan dengan indah jika sikap saling menghargai satu sama lain ada dalam diri kita. Sebuah sikap saling mengerti sangat dibutuhkan dalam memandang keragaman yang ada di Indonesia.
Film ini akan hadir di Bioskop-bioskop Indonesia mulai 7 April 2011. Sebuah visualisasi yang menarik menjadi tontonan dan sangat sayang dilewatkan. Untuk mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah negara yang kuat akan keragamannya. Untuk itu kita perlu kembali memaknai arti sebuah kata “TOLERANSI” agar dapat hidup berdampingan secara damai dan penuh kasih.
Trailer Film '?'
Pramudya Ksatria Budiman
Film ?
,
Hanung Bramantyo
,
Sinopsis Film ?
,
Trailer Film ?