Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Info Buku Baru. Show all posts
Showing posts with label Info Buku Baru. Show all posts

PAK BEYE DAN POLITIKNYA | Tetralogi Sisi Lain SBY

Pak Beye dan Politiknya
Sukses pada buku pertamanya yang berjudul Pak Beye dan Istananya, Selasa (21/9/2010), buku kedua dari seri Tetralogi Sisi Lain SBY karya wartawan Kompas, Antonius Wisnu Nugroho, diluncurkan. Judulnya, Pak Beye dan Politiknya.

Buku Pak Beye dan Politiknya memang mengungkap banyak cerita ringan seputar kegiatan politik presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), khususnya selama musim kampanye 2009 kemarin. Sama dengan buku seri pertama, seri kedua Tetralogi Sisi Lain SBY ini dilengkapi foto-foto ekslkusif yang menjadi modal Wisnu Nugroho dalam menulis cerita dengan jenaka dan sesekali menyentil.

Mengapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikelilingi banyak hal yang berbau sembilan? Angka atau jumlah sembilan banyak ditemukan di benda-benda sekitar Presiden, misalnya dalam lukisan dan kebijakan yang dikeluarkan Presiden. Angka yang menghiasi perjalanan politik SBY ini mendapat perhatian khusus dari Wisnu Nugroho dalam buku Pak Beye dan Politiknya.

Buku Pak Beye dan Politiknya memang mengungkap banyak cerita ringan seputar kegiatan politik presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), khususnya selama musim kampanye 2009 kemarin. Sama dengan buku seri pertama, seri kedua Tetralogi Sisi Lain SBY ini dilengkapi foto-foto ekslkusif yang menjadi modal Wisnu Nugroho dalam menulis cerita dengan jenaka dan sesekali menyentil.

Walaupun di blog-nya Wisnu mengaku tulisan yang dibukukan itu tidak penting, bagi pembaca, apa yang tertuang di buku tersebut merupakan cerita di balik berita yang selama ini tidak pernah dikemukakan kepada publik lewat media mana pun. Hal ini antara lain ditegaskan oleh pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana saat membedah buku tersebut di Metro TV, Minggu (19/9/2010) sore.

"Lewat buku ini, Wisnu mencoba mengungkap story behind. Hal ini penting pagi publik karena mereka tidak mendapatkan cerita itu di koran-koran," ungkap Tjipta. Selain itu, walaupun halus, tulisan-tulisan Wisnu di Kompasiana yang dibukukan ini juga mengandung kritik yang cukup keras.

Secara umum, buku setebal 431 halaman ini dibagi ke dalam tujuh bab, yaitu cerita seputar Kampanye, Pilpres, Strategi, Parpol, Pidato, Gosip, dan Klenik.

Salah satu cerita yang cukup menarik adalah seputar tahi lalat di wajah SBY yang hilang saat Pemilu 2009. Cerita berjudul "Pak Beye Enggak Pede" ini dilengkapi dengan dua foto yang membandingkan tahi lalat di wajah SBY saat Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

Selain itu, ada juga cerita seputar jilbab biru Andi Nurpati, berdasarkan foto yang dibuat saat anggota KPU bersilaturahim seusai penetapan SBY sebagai pemenang Pemilu Presiden 2009. Waktu itu, Andi bersama anggota KPU lainnya datang mengenakan seragam coklat, tetapi jilbab yang dipakai berwarna biru muda. "Awalnya saya tidak menganggap foto ini bermakna. Tetapi, setelah dia meloncat ke Partai Demokrat, foto ini jadi bermakna untuk saya," kata Wisnu.

Kembali ke angka sembilan, angka sakral bagi SBY ini dibahas tuntas di bab Klenik. Angka sembilan ditemukan Wisnu di banyak tempat dan kejadian serta bisa dinikmati lewat foto-foto yang disajikan dalam buku.

"Orang yang sudah membaca buku pertama seperti akan tertarik membaca buku kedua ini,"

Selain itu, kekuatan buku Tetralogi Sisi Lain SBY terletak pada gaya bahasanya yang ringan dan berada di tengah-tengah. Setelah membaca buku ini, yang suka terhadap SBY akan semakin suka, begitu juga sebaliknya. "Gaya bahasanya gaya Inu, gaya Kompas dan gaya Jawa. Tidak membuat sakit hati siapa pun," ungkap Effendi yang pada peluncuran buku seri pertama juga didaulat menjadi pembedah.

Selain menyoroti sepak terjang Presiden SBY di pentas politik secara ringan dan jenaka, lanjut Effendi, pada bagian tertentu buku ini juga menghadirkan tulisan yang benar-benar lucu. "Misalnya, di tulisan berjudul "Pak Beye Tidak Mau Dipanggil Pansus". Wisnu bilang, minimal SBY maunya dipanggil Pak Sus atau Mas Sus, bukan Pan Sus," lanjutnya, sambil mengutip isi buku.

Sementara itu, pengamat politik Sukardi Rinakit yang juga menjadi pembedah buku Pak Beye dan Politiknya siang tadi lebih banyak menyoroti sisi-sisi klenik dalam perjalanan karier politik SBY.

Detail Buku Pak Beye dan Politiknya


Pak Beye dan PolitiknyaJudul : Pak Beye dan Politiknya Tetralogi#2

No. ISBN : 9789797095208

Penulis : Wisnu Nugroho

Penerbit : Buku Kompas

Tanggal terbit : 21 September - 2010

Jumlah Halaman : 431 halaman

Jenis Cover : Soft Cover

Kategori : Biografi

Text : Bahasa Indonesia








Source : Kompas.com

Koruptor Itu Kafir



Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bekerja sama meluncurkan buku berjudul "Koruptor itu Kafir". Buku yang membahas berbagai kajian tentang nilai tercela dari tindak pidana korupsi.

Buku yang dihasilkan dari kajian sejumlah pakar dari kedua ormas ini menyimpulkan bahwa korupsi diharamkan dan bertentangan dengan ajaran fundamental Islam.

Editor buku Koruptor itu Kafir Bambang Widjojanto mengatakan, korupsi tidak hanya merugikan negara tetapi salah satu faktor penyebab kemiskinan, menistakan kemanusiaan, dan menghancurkan peradaban.

"Siapapun kita, sebaiknya berjihad melalui gerakan anti korupsi," tegas Bambang dalam peluncuran buku di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/8/2010) sore.

Buku yang dihasilkan dari telaah fiqih ini juga menawarkan beberapa alternatif pemberantasan korupsi di kalangan masyarakat Islam serta pemberantasan korupsi dalam berbangsa dan bernegara.

Direktur eksekutif penerbit Kemitraan, Wicaksono Sarosa berharap terbitnya buku ini mampu menjadi pendorong gerakan sosial antikorupsi yang semakin mendapat perlawanan kuat dari pihak yang selama ini menikmati uang rakyat.

"Kami merasa prihatin karena rumah ibadah selalu penuh sementara korupsi tetap berlanjut, artinya korupsi belum berkurang," terangnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia H Amidhan menilai kampanye 'Koruptor itu Kafir' merupakan suatu yang bisa dilakukan. Tapi, Amidhan menilai kafir bukannya seseorang yang menentukan Allah SWT, bukan orang atau lembaga.

“Kalau dalam rangka kampanye anti-korupsi, itu sah-sah saja. Tapi kalau untuk menentukan orang itu kafir atau tidak, itu haknya Allah,” ujar mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tersebut ketika dihubungi, Kamis (19/8).

Menurut Amidhan, Majelis Ulama Indonesia sendiri telah membuat fatwa bahwa korupsi itu haram. Tetapi, “Kami tidak memfatwakan koruptor itu kafir,” ujar Amidhan.

Amidhan mengatakan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menyebutkan korupsi itu haram, maka koruptor berdosa besar.

Dalam buku Koruptor itu Kafir, dijelaskan kalau tindakan koruptif yang pada dasarnya meletakkan uang di atas segalanya sama saja dengan syirik. Karena itu, koruptor itu kafir.


Pak Beye dan Istananya | Tetralogi Sisi lain SBY

Pak Beye dan Istananya


Pak Beye dan Istananya, sebuah buku yang patut dibaca mahasiswa yang sedang belajar politik pencitraan dan yang ingin mengetahui seluk beluk pencitraan, hal ini diungkap oleh Effendi Gazzali di TV One. Yah, sebuah buku dari seorang wartawan kompas Wisnu Nugroho , beliau juga adalah seorang blogger yang aktif menulis di blog kompasiana.

Sebelumnya ada buku Gurita Cikeas yang juga menelisik kehidupan SBY. Kali ini buku Pak Beye dan Istananya karya mas Inu. Buku Pak Beye dan Istananya ini menyajikan berbagai hal ringan, yang terkadang dianggap remeh-temeh dan tidak penting, namun disajikan dalam sebuah jalinan cerita yang menarik. Misalnya kejelian mas Inu yang melihat adanya perubahan di wajah SBY, yakni tidak adanya lagi tahi lalat di dahi kanan orang nomor satu di Indonesia itu.

Kisah lainnya mungkin tak Anda duga, bahwa door stop di Kantor Presiden hanyalah rekayasa. Pertanyaan dari wartawan dan jawaban Presiden juga sudah disiapkan oleh staf-stafnya. Ada pula kisah jeli mas Inu mengamati mobil sedan Bentley yang biasa dipakai Ibu Ani Yudhoyono untuk promo Indonesia Pintar ke seluruh Indonesia.

Pak Beye dan Istananya adalah buku pertama sisi lain dari SBY, rencananya dalam format tetralogi. Buku lainnya adalah Pak Beye dan Politiknya, Pak Beye dan Keluarganya, serta Pak Beye dan Kerabatnya. Satu buku lagi mengupas khusus mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yakni lbhcplbhbq. Seluruh tulisan dalam tetralogi Pak Beye dan satu buku yang lebih tipis mengenai Jusuf Kalla, merupakan hasil postingan Mas Inu, demikian Wisnu Nugroho biasa dipanggil merujuk inisialnya sebagai jurnalis, di social blog Kompasiana.

Mungkin pembaca ada yang bertanya, mengapa Wisnu harus menggunakan sapaan ”Pak Beye” kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Mengapa bukan Pak SBY, SBY, Pak Sus, Pak Susilo, Pak Bambang, Pak Yudhoyono, Bapak Presiden, atau Pak Presiden?

Wisnu punya cerita menarik di balik nomenklatur ”Pak Beye” ini, sapaan yang tidak pernah populer, baik dalam keseharian Susilo Bambang Yudhoyono (selanjutnya SBY saja) sebagai Presiden RI maupun tatkala SBY sedang menarik perhatian massa pada dua kali masa kampanye lalu. Media massa arus utama (mainstream) pun tidak pernah menulis ”Pak Beye” untuk berita seringan dan seakrab apa pun. Bahkan, harian Kompas sendiri, tempat Wisnu bekerja, tidak pernah menggunakan panggilan ”Pak Beye”! Wisnu menjelaskan soal asal usul nama Pak Beye dalam sebuah posting-an bertanggal 30 September 2008 dengan
judul Dari Mana Pak Beye Berasal?.

Buku yang dibandrol Rp.40.800 itu terdiri atas 6 BAB punya gereget dicatat secara rinci, dibagikan secara jenaka dan kadang nakal. Karena rinci, cerita jenaka dan nakal seputar Istana tersusun runut, jelas, dan bernilai sejarah. Bersiaplah tersenyum-senyum. Berikut Judul setiap BAB :

BAB 1 TUNGGANGAN ISTANA
  1. Kisah Audi Baru di Istana
  2. Rolls-Royce di Istana
  3. Rolls-Royce Siapa?
  4. Lexus Menghilang dari Istana
  5. Kembalinya Lexus ke Istana
  6. Bentley di Istana
  7. B 1 Fox di Istana
  8. Old n New di Istana (Mercedes-Benz)
  9. Kijang
  10. Kendaraan
  11. Indonesia Sejahtera
  12. Beberapa
  13. Romeo India Satu: Banjir
  14. Armada Banjir Pak Beye
  15. Mikrolet dan Metromini di Istana
BAB 2 ORANG PENTING
  1. Mencari Cesare Paciotti
  2. Misteri di Istana (Super HL-2)
  3. Misteri di Istana (Pak Marsillam)
  4. Misteri di Istana (Pak Tanto)
  5. Misteri di Istana (Kolonel Azis)
  6. Ternyata Cuma Pak Sekjen
  7. Ananda dan Moreno pada Hari-H
  8. Kakek ke Istana
  9. Kegiatan Puan-puan di Istana
  10. Melihat Pak Beye Gak Pede
  11. Keakraban Terakhir
BAB 3 ORANG YANG TERLUPAKAN
  1. Air Putih Bekal menuju Istana
  2. Yang Bekerja dalam Senyap di Istana
  3. Penjaga Selera Pak Beye
  4. Kepelintir, Serahkan kepada Pak Apiaw
  5. Misteri di Istana (Mas Iswahyudi)
  6. Duka di Bawah Pohon Bungur Besar
  7. Terkulai Saat Pak Beye Pidato
BAB 4 ANTARA PENTING DAN GENTING
  1. Meredupnya Sorot Kamera
  2. Kikuk di Tangga Istana Negara
  3. Old n New di Istana (Politik BBM)
  4. BBM Telah Turun, Ibu-ibu
  5. Obama dan Bunga Mawar di Istana Merdeka
  6. Dilarang Telanjang di Istana
  7. Tentang Seruan Itu
  8. ”Open House” di Tahun Politik
  9. Semua Tertawa di Istana
  10. Teror di Bawah Pohon Bodhi
  11. Tradisi Penguasa Jawa di Istana Negara
  12. Jangan Cium Tangan
BAB 5 PERNIK-PERNIK PAK BEYE
  1. Soto Ayam Kegemaran Pak Beye
  2. Pak Beye dan Koleksi Batik Birunya
  3. HP Pak Beye dan Pak Kalla
  4. ”Lapangan Golf” Pak Beye
  5. Old n New di Istana (Tahi Lalat)
  6. Ukuran Kasur Pak Beye
  7. Misteri di Istana (Malam Jumat)
  8. Anjing dan Superpuma di Istana
BAB 6 ISTANA PUNYA CERITA
  1. Melihat Istana Merdeka dari Dalam
  2. Yang Berubah (Istana)
  3. Yang Ganjil di Istana
  4. Mendata Kekayaan Istana
  5. Ki Hujan
  6. Memangkas Beringin di Istana
  7. Menyedot ”Cubluk” Istana
  8. Patung tanpa Busana di Istana
  9. Kasatmata di Istana
Istana Semasa Pak Beye
Biodata
Sepertinya, hanya dengan melihat judulnya saja Buku ini menjadi Bacaan yang Wajib dimiliki.



Source :
http://www.inibuku.com