Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Kuntilanak. Show all posts
Showing posts with label Kuntilanak. Show all posts

JERITAN KUNTILANAK

Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama "kuntilanak" kemungkinan besar berasal dari gabungan kata "bunting" dan "anak".

Konon Kota Pontianak mendapat namanya karena konon Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana.

Dalam folklor Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kamboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai wanita hamil.

Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut sundel bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat "bersemayam", misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer disebut "waru doyong").

Kepercayaan akan adanya kuntilanak atau sundel bolong sangat sering dijadikan sebagai bahan urban legend serta sinema. Beberapa film yang sudah dibuat dengan inspirasi dari kuntilanak adalah :
Dan yang terbaru adalah 'JERITAN KUNTILANAK', yang akan tayang serentak di bioskop 5 Nopember mendatang.



Jeritan Kuntilanak merupakan film horor Indonesia yang disutradarai oleh Koya Pagayo. Film ini dibintangi antara lain oleh Joanna Alexandra, Julia Perez, Cathrine Wilson, Garneta Haruni, Zacky Zimah, Andrew Ralph Roxburgh, Furry Citra, dan HIM Damsyik.

Lila, gadis sederhana berteman dengan Reina dan Vivin. Ia jatuh cinta kepada Ferry, sementara Lila diam-diam juga jatuh cinta dengan Ferry. Kedekatan Ferry dan Lila membuat Reina cemburu. Suatu hari Reina mengajak mereka ke villa orang tuanya. Meskipun tidak diijinkan oleh kakak satu-satunya, Yunita, karena khawatir asma Lila kambuh, namun Lila tetap pergi bersama Reina.

Ternyata Reina berniat ingin menyingkirkan Lila. Dalam perjalanan, Lila dijebak untuk berenang disebuah danau dan mengakibatkan asmanya kambuh dan meninggal. Reina, Vivin, Bimo dan Ferry memutuskan meletakkan mayat Lila disebuah rumah tua dekat danau tersebut. Mereka berempat pun kembali ke Jakarta.

Vivin dihantui mimpi-mimpi buruk tentang rumah tua itu dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah tua dan menguburkan Lila. Namun jenasah Lila menghilang dan mereka berempat justru menjadi korban satu demi satu. Yang tersisa hanya Vivin. Merasa bersalah, Vivin akhirnya menceritakan kejadian senungguhnya kepada Yunita. Mereka berdua kembali ke rumah tua dan berhasil menguak misteri rumah tua itu.

Apakah Lila benar-benar meninggal atau tidak? Misteri apa yang tersembunyi tentang rumah tua tersebut?


Pramudya Ksatria Budiman Kuntilanak , resensi film