Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Mark Zuckerberg. Show all posts
Showing posts with label Mark Zuckerberg. Show all posts

The Social Network | Box Office Movie

The Social Network Movie


The Social Network, film Sony Pictures yang menceritakan tentang awal-awal pendirian jejaring sosial Facebook, ternyata cukup laris di Amerika Serikat.

Jesse Eisenberg dan Justin Timberlake mungkin akan merayakan kesuksesan film mereka, "The Social Network" yang telah berhasil merajai deretan box office.

Film yang tayang perdana, Jumat (2/10), berhasil meraup 23 juta dolar Amerika pada pembukaan akhir pekan. Kemudian disusul oleh film "Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole" (11 juta dolar Amerika) dan film "Wall Street 2: Money Never Sleeps" (10,5 juta dolar Amerika), demikian dilansir dari Exhibitor Relations.

Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg, yang semula tak tak tertarik menonton film itu, akhirnya mau juga menonton film besutan sutradara David Fincher dan penulis naskah Aaron Sorkin (pembuat film The West Wing).

Seperti dikutip situs Silicon Alley Insider, Zuckerberg sampai menyewa sebuah bioskop untuk menonton The Social Network, bersama seluruh stafnya. Situs Mashable melaporkan bahwa rombongan Facebook menonton film tadi di bioskop Century Cinemas 16, yang terletak di Mountain View, California.

Tak hanya menonton bioskop, sebanyak 1200 karyawan Facebook melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat di Palo Alto untuk melakukan diskusi setelah menonton film.

Sebelumnya Zuckerberg sempat mengecam film ini karena film didasari oleh sebuah buku yang dianggapnya sebagai cerita fiksi. Buku tersebut adalah buku tentang Facebook berjudul "Accidental Billionaires:The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money, Genius, and Betrayal", karangan Ben Mezrich.

Film "The Social Network" bercerita tentang Facebook, dan bagaimana pendiri jejaring sosial itu, Mark Zuckerberg, menciptakan situs terpopuler itu hanya dari kamarnya di asrama Harvard, tempat dia belajar.

Pendiri Facebook dihormati karena berjuang sendiri membangun situs jejaring sosial itu. Namun dia juga disebut orang yang tidak dipercaya dan tidak setia kepada kawan sekampusnya di Harvard dan juga sesama pendiri Facebook, Eduardo Saverin.

Dalam wawancara dengan pengasuh acara bincang-bicang Oprah Winfrey menyusul rilis film itu, Zuckerberg yang berusia 26 tahun itu berkelit dengan mengatakan bahwa film itu karya khayalan dan menyebut kehidupannya tidak sedramatis itu. "Enam tahun terakhir lebih banyak mengkoding, fokus dan bekerja keras, namun itu akan menyenangkan untuk diingat sebagaimana halnya berpesta dan semua drama gila itu," katanya.

The Social Network, yang dibintangi Jesse Eisenberg as Zuckerberg dan bintang pop Justin Timberlake sebagai pendiri Napster, Sean Parker, yang adalah mentornya Zuckerberg,


Photobucket




Millatfacebook | Facebook Muslim versi Pakistan


Aksi pemblokiran terhadap Facebook oleh Pemerintah Pakistan mendorong para ahli IT untuk mengembangkan jejaring sosial dalam negeri.

Setelah, muncul fan page 'Everybody Draw Mohammed Day', Pemerintah Pakistan langsung memblokir Facebook, karena hal itu dianggap melecehkan umat Muslim.

Enam orang ahli IT asal Lahore, Pakistan mengembangkan Facebook berbasis Islam yang beralamat di www.millatfacebook.com. Demikian dilansir StraitsTimes, Jumat (28/5/2010).

Diharapkan jejaring sosial tersebut dapat menggaet sekira 1,6 miliar umat muslim pengguna internet. Para pendiri Millatfacebook mengatakan, situs tersebut bakal menandingi situs jejaring yang didirikan Mark Zuckerberg.

"Millatfacebook adalah situs jejaring sosial pertama Pakistan. Situs ini ditujukkan untuk kaum muslim dan kami juga terbuka untuk pemeluk agama lainnya," tulis situs tersebut.

Jejaring berbasis Islam ini memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dengan Facebook. Setiap pengguna dapat menuliskan pesan di dinding temannya. Situs ini juga memungkinkan pengguna mengirim foto, email, video, dan juga melakukan chat.

Sejak tiga hari diluncurkan, situs ini telah menggaet sekira 4.300 anggota. Kebanyakan para anggota berusia 20 tahun dan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik.

Sejak aksi pemblokiran Facebook, tercatat jumlah anggota di situs tersebut terus menurun. Sekira 2,5 juta anggota Facebook di Pakistan dikabarkan telah menghapus akun keanggotaannya.

Usman Zaheer, yang merupakan pemilik situs millatFacebook.com Pakistan mengatakan bahwa situs jejaring sosial buatan mereka adalah pesaing dari Facebook dan timnya berusaha menempatkan yang terbaik untuk membuat MillatFacebook menjadi salah satu situs sosial yang besar dan sukses di dunia. Dan disaat postingan ini saya buat, sudah 65.000 orang sudah bergabung.

Situs jejaring sosial millatFacebook.com, tidak berbeda jauh dengan situs Facebook yang asli bahkan tampilan halaman mukanya pun dibuat agak serupa dengan Facebook yang asli.

Walaupun situs ini dibuat semirip mungkin, namun term of use dan privacy policy dibuat sangat singkat dan jelas, yakni;
  1. You must respect Humanity,
  2. You must respect Believes of all People,
  3. No Disrespect to anyone.
Mungkin inilah yang membedakannya dengan facebook.

Bagi sahabat yang berminat silahkan daftar DISINI untuk bergabung dengan sahabat muslim di seluruh dunia.


Dirangkum dari berbagai sumber.




FACEBOOK JADI KAMBING HITAM

FACEBOOK
Hari ini, lebih dari 15 juta penduduk Indonesia dan 350 juta penduduk dunia terkesima, larut, dan hanyut dalam derasnya fasilitas informasi dan komunikasi bernama Facebook, mulai dari kota hingga pesolok bumi. Tak mengenal waktu, mulai bangun tidur, hingga tertidur-tidur di depan laptop.

Pertanyaan kemudian, bermanfaatkah jejaring elekronik dunia maya itu dalam kehidupan umat manusia? Terlalu panjang untuk mengkaji manfaat dan kerugian
Facebook secara mendalam. Tetapi secara sederhana setidaknya jejaring ini telah memberi kontribusi besar pada peradaban manusia di abad informasi.

Facebook telah menyambung komunikasi dari ujung dunia satu ke ujung lain dunia hanya dalam hitungan detik. Facebook mengganti jalinan komunikasi di ujung pulpen dan di atas kertas atau dari ujung lidah, dengan ujung jari telunjuk di punggung mouse komputer.

Facebook telah berhasil menghubungkan tali sitarrahim jutaan penduduk dunia yang terkendala waktu dan geografis. Facebook telah membangun persahabatan global bukan hanya tingkat komunitas, tetapi menggerakkan interaksi antarmanusia secara global yang sebelumnya terkendala ruang, waktu, dan aneka perbedaan kultural hingga rasial.

Bahkan Facebook telah mendorong melesatnya inovasi-inovasi media baru secara konvergensif, memudahkan umat manusia menikmati aliran informasi multidimensi dengan mudah, cepat dan efisien.

Fasebook telah menyambung tali silaturahim yang terputus karena kendala sarana informasi serta ruang dan waktu. Facebook bisa menjembatani kendala-kendala komunikasi secara psikologis dan bisa memecahkan problem-problem kemanusiaan.

Dari konteks ini, kita patut mengakui,
Mark Zuckerberg menjadi agen kemanusiaan di era gelombang ketiga. Mark menjadi pengemban anugrah memulai peradaban baru bagi menusia memanfaatkan karunia Tuhan bernama dunia maya.

Beberapa waktu terakhir, Facebook justru menjadi ''kambing hitam'' bagi sebagian masyarakat Indonesia. Seorang remaja putri dijahili temannya yang dikenal lewat internet, masyarakat ramai-ramai menyalahkan Facebook.


Ada anak muda minggat dengan pacarya, masyarakat menyalahkan Facebook. Ada yang menipu lewat internet, Facebook yang disalahkan. Ada foto-foto affair antara seorang bupati dengan wakilnya di account Facebook, lagi-lagi jejaring sosial ini dikambinghitamkan.

Media massa secara sadar atau tidak sadar, justru ikut mendorong masyarakat mengambinghitamkan Facebook. Padahal, betapa besar sumbangsih jejaring ini dalam interaksi memperoleh informasi. Ada mubalig dalam khotbah mengharamkan habis-habisan Facebook, padahal mungkin belum menggunakan atau bahkan melihat wujud Facebook pun belum pernah.

Marilah kita menyadari berada di era informasi. Di era ini, bisa jadi kualitas manusia, kualitas hidup, serta nilai-nilai, bisa diukur atau ditentukan sejauh mana menguasai informasi. Sebab dengan menguasai informasi, bisa menghindarkan manusia dari sekadar menjadi budak informasi dan ataum buta informasi.

Maka marilah kita memanusia yang wajar dan cerdas di era informasi. Mari kita tempatkan Facebook sebagai sebuah potensi informasi, komunikasi dalam transformasi pengetahuan. Facebook bukan subjek yang harus dikabinghitamkan dan ditakuti. Ia adalah objek dan sarana yang sangat tergantung pada manusia yang memanfaatkannya.

Dengan demikian, sebagai manusia yang beradab dan cerdas,

Mengapa mesti menggunakan Facebook untuk melakukan penipuan?
Mengapa mesti menggunakan Facebook untuk berbuat kejahatan?
Mengapa mesti sengaja menyembunyikan status di account sampai menimbulkan konflik rumah tangga?
Mengapa mesti memosting persoalan-persoalan pribadi yang tidak layak diketahui publik, bukankah Facebook adalah jejaring terbuka?
Mengapa mesti memfitnah sesama manusia dengan menggunakan Facebook?
Mengapa menoleransi Pocker permainan bawaan Facebook yang demikian menyandu, sampai lalai waktu bekerja dan beribadah?

Semuanya, bukan kesalahan Facebook, tetapi kualitas manusia yang memanfaatkan sarana informasi dan komunikasi jejaring sosial dunia maya. Adalah bodoh jika kita tidak memanfaatkan Facebook atau jejaring sosial lain untuk kemaslahatan hidup. Demikian juga sebuah kebodohan, jika kita kemudian menjadi budak jejaring sosial.

Dalam kegamangan manusia di era informasi, tantangan kita adalah memanusiakan manusia. Energi kita harus terkonsentrasi memandu sesama manusia, anak-anak kita agar cerdas mendayagunakan informasi. Jangan sampai energi kita habis hanya untuk mengutuk, melarang, mengharamkan, menyalahkan atau memaki.

Persoalanya tergantung pada manusia. Jangankan Facebook, kitab suci pun bisa dimanfaatkan untuk kejahatan, bila manusia telah kehilangan jiwa kemanusiaannya.

Sumber : Tribuntimur.com


Pramudya Ksatria Budiman facebook , Mark Zuckerberg , Opini