Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Alfred Riedl. Show all posts
Showing posts with label Alfred Riedl. Show all posts

Indonesia Vs Turkmenistan


Ditengah kasak-kusuk Demo anti Nurdin Halid dan Pembentukan PSSI tandingan perhelatan Sepakbola Pra- Olimpiade U-23 tetap akan digelar.

Indonesia Vs Turkmenistan
- Tim nasional Indonesia akan melakoni pertandingan melawan Turkmenistan nanti malam, Rabu 23 Februari 2011.

Dari skuad yang dimiliki pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, saat ini bisa dikatakan hanya kiper Kurnia Meiga dan striker Yongki Aribowo yang sudah memiliki pengalaman lebih di ajang internasional.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan tim Turkmenistan yang dibawa pelatih Kochumov Amanklych ke Palembang. Skuad The Green Man tersebut terbilang lebih berpengalaman karena sebagian besar pemain mereka sudah tampil di Asian Games 2010 lalu dan lolos ke babak 16 besar.

Bahkan, menurut asisten pelatih timnas Indonesia, Wolfgang Pikal, setidaknya ada tiga pemain senior di tim Turkmenistan Pra-Olimpiade ini. Kondisi itu menjadi suatu keunggulan tersendiri bagi tim asal Asia Tengah itu.

"Kami tahu ada 10 pemain Turkmenistan di skuad mereka sekarang yang berasal dari tim Asian Games 2011. Ada tiga pemain dari tim yang dibawa Turkmenistan ke Palembang berasal dari tim senior mereka," ujar Pikal.

Meski mengakui tim Turkmenistan lebih unggul pengalaman, namun Pikal tetap percaya diri dengan kemampuan timnas Indonesia. Terlebih, Riedl bisa menurunkan kekuatan terbaiknya.

Pulihnya gelandang Egi Melgiansyah, Oktovianus Maniani dan Dendi Santoso membuat Riedl memiliki lebih banyak pilihan. Ketiganya juga berpeluang bermain di lini tengah sejak awal pertandingan bersama Hendro Siswanto.

Untuk lini depan, Riedl kemungkinan besar akan menduetkan Yongki Aribowo dengan Titus Bonai. Sedangkan di lini belakang akan kembali dipercayakan kepada kuartet Gunawan Dwi Cahyo, Septia Hadi, Ahmad Farizi dan Safri Umri.

Yongki yang juga masuk di skuad timnas senior berpeluang besar memimpin teman-temannya dengan dipercaya menjadi Kapten.

Pemain berusia 21 tahun ini menjadi satu dari sembilan pemain yang dikatakan Riedl bakal jadi starter melawan Turkemnistan. Dia kini mempunyai tiga calon tandem di lini depan yakni Johan Yoga, Titus Bonai, dan Rishadi

Pertandingan terakhir Indonesia:
09 Feb 2011 (Uji Coba) Hongkong 1-4 Indonesia
05 Feb 2011 (Uji Coba) Indonesia 1-1 Pelita Jaya U-21

Lima pertandingan terakhir Turkmenistan:
16 Nov 2010 (AG) Thailand 1-0 Turkmenistan
08 Nov 2010 (AG) Iran 4-1 Turkmenistan

Turkmenistan juga mengandalkan formasi 4-4-2 dengan mengandalkan tiga pemain, striker Galdiyev Ata, winger Tamurkim Ilya dan gelandang Orazaliyev Dovran. Ketiga pemain itulah yang diwaspadai timnas Indonesia di laga nanti malam.

"Ada tiga pemain mereka yang kami waspadai. Saya tidak tahu nama mereka, tapi hapal nomor punggung mereka. Striker nomor 18 [Galdiyev], winger nomor 7 [Tamurkim] dan gelandang nomor 10 [Orazaliyev]," tutur Pikal.

Prakiraan Pemain Indonesia
Formasi:
4-4-2
Kiper:
Kurnia Meiga
Belakang: Safri Umri, Gunawan Dwi Cahyo, Septia Hadi, Ahmad Farizi
Tengah: Dendi Santoso, Egi Melgiansyah, Hendro Siswanto, Oktovianus Maniani
Depan: Yongki Aribowo, Titus Bonai.

Prakiraan Pemain Turkmenistan
Formasi;(4-4-2): Alyhanov, Soyunov, Minhairov, Komekov, Choliyev, Tagayev, Tamurkin, Astanov, Amanov, Boliyan, Gazakov.
Cadangan: Kerimov, Mingazov, Seydiyev, Muhammedov, Amir Gurbani.

Rekor Pertemuan:
17-11-2004 (Pra Piala Dunia 2006) Indonesia vs Turkmenistan 3-1
31-03-2004 (Pra Piala Dunia 2006) Turkmenistan vs Indonesia 3-1


Update berita Pukul 21.00 WIB.

HASIL PERTANDINGAN INDONESIA Vs TURKMENISTAN

Pada menit ke-13 Indonesia mencetak gol pembuka Tendangan bebas mendatar Oktovianus Maniani dibelokkan dengan tumit oleh Bonai dan mengecoh kiper lawan.

Tim tamu cuma butuh waktu tiga menit untuk menyamakan skor. Tendangan bebas di muka kotak penalti Indonesia berhasil dieksekusi dengan baik oleh Arslanmyrat Amanov. Meski tak terlalu kencang, sepakannya mampu menipu Kurnia Meiga.

Usaha Egi Melgiansyah di menit ke-40 belum mampu mengubah keadaan. Tendangannya dari luar kotak penalti terlalu lemah dan melebar. Skor 1-1 berakhir hingga turun minum.

Turkmenistan mencoba menekan sejak awal babak kedua. Sebuah sundulan Soyunov Shohrat masih terlalu lemah dan bisa diamankan oleh Kurnia Meiga.

Dua menit berikutnya, giliran Tagayev Elman yang membuang peluang. Sebuah sepakannya dari dalam kotak penalti juga masih lemah dan tepat mengarah ke pelukan Meiga.

'Garuda Muda' mencoba membalas lewat kerja sama Okto-Yongki. Umpan matang Okto dari sisi kiri berhasil disontek oleh Yongki, namun bola masih bisa diblok dengan kaki oleh Geldiyev Batyr yang mengawal gawang Turkmenistan.

Hendro Siswanto memperoleh peluang matang beberapa menit kemudian. Namun sepakan keras pemain Persela Lamongan ini berhasil diblok dengan gemilang oleh Batyr.

Di menit ke-65, peluang yang didapat Dendi Santoso belum membuahkan gol. Tendangannya dari luar kotak penalti bisa diblok bek lawan dan hanya bergulir lemah ke arah Batyr.

Soyunov Shohrat memaksa Meiga bekerja keras di menit ke-78. Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti membuat kiper Arema Indonesia itu terbang untuk menyelamatkan gawangnya.

Dua menit kemudian, bencana untuk Garuda Muda datang. Sebuah penetrasi Vahyt di kotak penalti diakhiri dengan umpan matang ke muka gawang. Boliyan Aleksandr yang tak terkawal dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang.

Empat menit jelang bubaran, Turkmenistan unggul 3-1 lewat gol cantik Vahyt. Menerima umpan di dalam kotak penalti, pemain bernomor punggung 11 itu membalikkan badan dan melepaskan tembakan kaki kiri yang bersarang di pojok kiri atas gawang Meiga.

Gunawan Dwi Cahyo punya peluang untuk memperkecil ketertinggalan di masa injury time. Namun tendangan bebasnya masih melebar. Skor 1-3 bertahan hingga laga berakhir.

Kekalahan ini membuat peluang 'Garuda Muda' untuk melaju ke babak berikutnya menipis. Pasalnya, di leg kedua, mereka harus bertandang ke kandang Turkmenistan pada 9 Maret.





DAPATKAN HADIAH MENARIK DARI
Photobucket

Persiapan Final Leg 2 AFF Suzuki Cup 2010 Indonesia Vs Malaysia

Kita sudah saksikan bersama bagaimana Harimau Malaya bisa membantai Pasukan Garuda 3 – 0 di Bukit Jalil National Stadium Kualalumpur Malaysia. Sebuah kekalahan pahit yang tidak pernah kita duga sebelumnya, karena selama ini kita terlena dinina bobokan oleh euforia kemenangan.

Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, berbicara mengenai peluang tim Garuda di leg kedua final Piala AFF 2010 setelah dikalahkan Malaysia 3-0 di leg pertama.

Timnas Indonesia harus menelan kekalahan pertama di Piala AFF 2010 setelah dilumat Malaysia 3-0 di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010.

Kekalahan ini membuat langkah Indonesia menjadi juara Piala AFF untuk kali pertama terbilang sangat berat. Pasalnya, Firman Utina dan kawan-kawan harus bisa menang setidaknya 4-0 di laga kedua untuk bisa merengkuh trofi.

Riedl sadar peluang untuk menjadi juara di leg kedua sangatlah berat, namun pelatih asal Austria ini menilai timnas Indonesia masih memiliki peluang. Meskipun beberapa pemain masih cedera termasuk Penjaga Gawang Markus Haris Maulana dan absennya Oktavianus Maniani karena akumulasi kartu kuning.

“Tentu saja sangat sulit untuk menang 4-0, tapi saya pikir untuk menang 3-0 di babak normal masih mungkin,” ujar Riedl dalam jumpa pers usai pertandingan, Minggu 26 Desember 2010.

“Tentu saja kami akan berusaha untuk tampil lebih agresif dan lebih berani mengambil resiko di babak kedua. Peluang saya pikir antara 5-10 persen,” lanjut Riedl.

Ketika ada wartawan Malaysia yang bertanya apakan Indonesia bisa membalikkan keadaan setelah tertinggal tiga gol, dengan santai Riedl menjawab; "Kami ingin menang 5-1." Ini merupakan skor saat mengalahkan Malaysia di penyisihan Grup A lalu.

Tertinggal tiga gol, Riedl mengatakan timnya akan tampil "berdarah-darah" di leg kedua lusa. "Kami akan mengambil semua risiko untuk memenangkan pertandingan," tegas pelatih yang meloloskan Vietnam ke babak perempat final Piala Asia 2007 itu.

Riedl kemudian menegaskan label favorit sudah lepas dari Indonesia. “Kami awalnya difavoritkan sebagai juara, namun setelah kekalahan 0-3 ini kami sekarang menjadi orang luar,” kilah Riedl.


LAPTOP GRATIS


Final AFF Suzuki Cup 2010
bukanlah akhir segalanya. Masih banyak yang perlu dibenahi di rumah kita, laksana mencabuti rumput liar di halaman sendiri. Kita tentu mendukung dan mendorong upaya itu. Sayap Garuda boleh patah, tapi ia akan pulih, menjadi lebih kuat, terbang lebih tinggi!