Guna meningkatkan partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana (KB), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berusaha mendorong penelitian untuk menemukan alat dan obat kontrasepsi baru bagi kaum pria.
Alat kontrasepsi bagi pria makin beragam. Tidak hanya sebatas kondom dan Vasektomi, tetapi berbentuk pil. Tidak lama lagi, pil berbahan dasar ekstrak tanaman Gandarusa itu siap diproduksi massal dan diedarkan kepada masyarakat pada akhir 2011.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sugiri Syarief membeberkan saat ini pil KB yang diberi nama "Gandarusa" tersebut masih dalam tahap uji klenis dan rencananya akan dipresentasikan pada Konferensi Alat Kontrasepsi Baru di Seatle, Amerika Serikat, 29 November 2011.
Dijelaskannya, alat kontrasepsi temuan dosen farmasi Universitas Airlangga, Bambang Prajogo itu kini memasuki tahap uji klenis dan telah diujicobakan kepada 300 pria sebagai sampel.
"Pil KB dari ekstrak alami tanaman Gandarusa bakal diproduksi massal. Jadi, tidak lama lagi para pria bisa ikut membantu istri merencanakan kehamilan," tambahnya.
Seperti terangkum dalam wikipedia, Gandarusa atau biasa disebut daun rusa dengan nama latin, Justicia gendarussa Burm merupakan semak tropis yang biasa dijumpai di pekarangan rumah, baik sendiri atau sebagai pagar hidup. Tumbuhan ini mudah tumbuh dan dapat diperbanyak dengan stek.
Khasiat pengobatan Gandarusa memiliki efek analgetik, diuretik, dan antispermatozoa. Daunnya mengandung alkaloid yang berpotensi racun bagi manusia. Tumbuhan ini konon digunakan sebagai alat kontrasepsi pria oleh beberapa penduduk lokal Pulau Papua.
Hasil penelitian menunjukkan efek menekan kadar testosteron pada mencit melalui kadar polifenol tertentu (belum diketahui pasti) yang menurunkan aktivitas enzim hialuronidase pada spermatozoa sehingga sel sperma tidak mampu menembus dinding sel telur. Jadi, ekstrak daun gandarusa mampu melemahkan sel sperma pria secara periodik. Artinya, pil tersebut aman karena tidak memandulkan pria secara permanen.
Source : Wikipedia dan Fajar Online
Alat kontrasepsi bagi pria makin beragam. Tidak hanya sebatas kondom dan Vasektomi, tetapi berbentuk pil. Tidak lama lagi, pil berbahan dasar ekstrak tanaman Gandarusa itu siap diproduksi massal dan diedarkan kepada masyarakat pada akhir 2011.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sugiri Syarief membeberkan saat ini pil KB yang diberi nama "Gandarusa" tersebut masih dalam tahap uji klenis dan rencananya akan dipresentasikan pada Konferensi Alat Kontrasepsi Baru di Seatle, Amerika Serikat, 29 November 2011.
Dijelaskannya, alat kontrasepsi temuan dosen farmasi Universitas Airlangga, Bambang Prajogo itu kini memasuki tahap uji klenis dan telah diujicobakan kepada 300 pria sebagai sampel.
"Pil KB dari ekstrak alami tanaman Gandarusa bakal diproduksi massal. Jadi, tidak lama lagi para pria bisa ikut membantu istri merencanakan kehamilan," tambahnya.
Seperti terangkum dalam wikipedia, Gandarusa atau biasa disebut daun rusa dengan nama latin, Justicia gendarussa Burm merupakan semak tropis yang biasa dijumpai di pekarangan rumah, baik sendiri atau sebagai pagar hidup. Tumbuhan ini mudah tumbuh dan dapat diperbanyak dengan stek.
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||
Justicia gendarussa Burm.f. | ||||||||||||
Sinonim | ||||||||||||
Gendarussa vulgaris |
Khasiat pengobatan Gandarusa memiliki efek analgetik, diuretik, dan antispermatozoa. Daunnya mengandung alkaloid yang berpotensi racun bagi manusia. Tumbuhan ini konon digunakan sebagai alat kontrasepsi pria oleh beberapa penduduk lokal Pulau Papua.
Hasil penelitian menunjukkan efek menekan kadar testosteron pada mencit melalui kadar polifenol tertentu (belum diketahui pasti) yang menurunkan aktivitas enzim hialuronidase pada spermatozoa sehingga sel sperma tidak mampu menembus dinding sel telur. Jadi, ekstrak daun gandarusa mampu melemahkan sel sperma pria secara periodik. Artinya, pil tersebut aman karena tidak memandulkan pria secara permanen.
Source : Wikipedia dan Fajar Online