“Years ago, I knew a boy who made all the wrong choices. His name was Tom Riddle. Today, the world knows him by another name…, Voldemort!”
Kalimat itu diucapkan oleh Kepala Sekolah Sihir Hogwarts paling terkenal, Albus Dumbledore (Michael Gambon), saat menjalani tugas barunya sebagai private lecturer alias pembimbing pribadi Sang Terpilih, Harry Potter (Daniel Radcliffe).
Di tahun ke-enamnya di Hogwarts, Harry memang sedang disiapkan untuk sebuah tantangan besar, menaklukkan penyihir hitam paling berbahaya sepanjang masa, Lord Voldemort (Ralph Fiennes). Sesuai kalimat pembuka di atas, dalam persiapannya Dumbledore dan Harry mengajak penonton menelusuri sejarah dan masa lalu si Pangeran Kegelapan.
Harry Potter (Daniel Radcliffe) menyadari bahwa ancaman Lord Voldemort belumlah usai. Walaupun keadaan cukup tenang, namun Harry yakin bahwa musuh besarnya ini sedang merencanakan sesuatu. Harry bahkan yakin bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi di dalam Hogwarts.
Bersama gurunya, Dumbledore (Michael Gambon) dan Professor Horace Slughorn (Jim Broadbent), Harry mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan terakhir dengan Voldemort.
Di saat yang sama, Harry menemukan sebuah buku ramuan sihir milik seseorang bernama Half-Blood Prince. Dari buku ini, Harry kemudian mempelajari banyak ramuan sihir yang berguna bahkan cenderung membahayakan.
Di sisi lain, Harry kemudian terlibat cinta segitiga antara dirinya, Ginny Weasley (Bonnie Wright) dan Dean Thomas (Alfie Enoch). Apakah mereka akan menyadari bahwa bahaya sedang mengancam ketentraman Hogwarts?
Semakin mendekati ending, suasana suram makin terasa karena lebih banyak adegan kekacauan dan pertempuran yang ditampilkan. Makanya Motion Picture Association of America (kayak badan sensor-nya gitu deh) memberi label “PG” alias “Parental Guidance suggested” untuk film ini.
Selain Half Blood Prince, The Prisoner of Azkaban juga punya label yang sama. Tapi ada kabar bagus buat yang kangen pingin nonton Quidditch. Tenang ajaaa…, setelah absen nongol di dua film Harry Potter sebelumnya, David Yates (sutradara) akhirnya menyajikan pertandingan Quidditch full seperti yang ada di The Sorcerer’s Stone.
Seperti pada film-film Harry Potter sebelumnya, Half Blood Prince nggak setia dengan bukunya. Ada cerita penting di buku yang nggak dimasukkan di sini, dan ada beberapa adegan tambahan yang nggak ada di buku. Katanya sih supaya makin seru…!!
Film keenam dari serial HARRY POTTER disutradarai oleh David Yates yang juga menyutradarai film kelimanya, HARRY POTTER AND THE ORDER OF THE PHOENIX.
Film ini menghabiskan biaya sekitar Rp. 2,5 triliun rupiah.
Berikut Trailler Film HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE