Ketika menjelang lebaran kemarin, tentunya yang paling sibuk adalah ibu rumah tangga yang lagi menyiapkan pernik-pernik lebaran, terutama kue lebaran yang nampaknya wajib ada.
Kesibukan yang paling nampak dan bisa dilihat langsung adalah kesibukan para pembeli dan penjual bahan pernik-pernik lebaran di pasar tradisional yang selalu kebanjiran pembeli.
Saya yang kebetulan hari itu, H-5 menjelang lebaran mengantar anak-anak ke pasar , terpaksa ikut berdesak-desakan dengan para pembeli lainnya, maklum pasarnya cuman 2 kali dalam seminggu.
Karena gerah dan kecapean, si kecil minta istirahat sebentar. Los yang kami tempati istirahat adalah Los penjual telur yang tentunya juga kebanjiran pembeli, namun karena tempatnya agak luas jadi kami bisa masuk dengan leluasa, lagi pula si penjual kebetulan adalah tetangga samping rumah.
Saya perhatikan telur jualannya banyak sekali, mungkin karena proses pendistribusiannya sehingga ada beberapa buah telur yang pecah,… Beberapa saat kemudian seorang ibu menanyakan harga :
“Bang , berapa harga telur ayam satu butir?”
“Rp. 1.000,- Bu , “ Jawab si penjual.
“Kalo yang pecah berapa Bang?” Tanya si pembeli lagi.
“Yaa….kalo yang pecah cuman Rp 500,. per butirnya.”
“Kalo gitu, tolong dong saya mau beli yang pecah 30 butir”
“Maaf Bu,… kebetulan yang pecah sisa sepuluh butir” . Jawab si penjual.
“gampang dong Bang,… pecahin aja 20 butir lagi”
Penjual : melongo????????
Kesibukan yang paling nampak dan bisa dilihat langsung adalah kesibukan para pembeli dan penjual bahan pernik-pernik lebaran di pasar tradisional yang selalu kebanjiran pembeli.
Saya yang kebetulan hari itu, H-5 menjelang lebaran mengantar anak-anak ke pasar , terpaksa ikut berdesak-desakan dengan para pembeli lainnya, maklum pasarnya cuman 2 kali dalam seminggu.
Karena gerah dan kecapean, si kecil minta istirahat sebentar. Los yang kami tempati istirahat adalah Los penjual telur yang tentunya juga kebanjiran pembeli, namun karena tempatnya agak luas jadi kami bisa masuk dengan leluasa, lagi pula si penjual kebetulan adalah tetangga samping rumah.
Saya perhatikan telur jualannya banyak sekali, mungkin karena proses pendistribusiannya sehingga ada beberapa buah telur yang pecah,… Beberapa saat kemudian seorang ibu menanyakan harga :
“Bang , berapa harga telur ayam satu butir?”
“Rp. 1.000,- Bu , “ Jawab si penjual.
“Kalo yang pecah berapa Bang?” Tanya si pembeli lagi.
“Yaa….kalo yang pecah cuman Rp 500,. per butirnya.”
“Kalo gitu, tolong dong saya mau beli yang pecah 30 butir”
“Maaf Bu,… kebetulan yang pecah sisa sepuluh butir” . Jawab si penjual.
“gampang dong Bang,… pecahin aja 20 butir lagi”
Penjual : melongo????????