Pesawat twin otter milik Maskapai Penerbangan Merpati hilang kontak di Papua sekitar pukul 10.15 WIT. Berikut adalah kronologi hilangnya pesawat yang mengangkut 12 penumang dan 3 awak tersebut.
"Schedule kami take off pukul 10.15 WIT," kata Humas Merpari Airlines, Sukandi, kepada detikcom, Minggu (2/8/2009).
Pesawat yang bertolak dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil itu diperkirakan tiba di lokasi sekitar pukul 11.10 WIT. Saat lepas landas, pesawat tersebut dalam kondisi prima.
"Setiap kali akan melakukan penerbangan kita melakukan line maintenance (perawatan penerbangan)," lanjutnya.
Kondisi di sekitar lokasi pun saat itu sangat mendukung. 10 Menit setelah pesawat itu lepas landas, penerbangan dari maskapai lain menangkap komunikasi antara pesawat tersebut dengan tower Bandara Sentani.
"Sempat kontak dengan Bandara Sentani. 30 Menit setelah airborne, awak pesawat sempat kontak," kata Humas Merpati Airlines, Sukandi, kepada detikcom, Minggu (2/8/2009).
Menurut Sukandi, saat itu lokasi pesawat berada para jarak 90 nautical mile, sekitar 30 menit dari Bandara Sentani. Kondisi geografis di sekitar wilayah tersebut, kata Sukandi, terdiri dari pegunungan dan dataran rendah. Kondisi cuaca sendiri saat itu bagus.
Pesawat bernomor penerbangan MZ 9760D, tujuan Jayapura-Oksibil mengangkut 12 penumpang dan 3 awak pesawat. Dua di antara penumpang adalah bayi.
Sinyal komunikasi tersebut tertangkap di koordinat 90 nautical mile, atau 30 menit dari Bandara Sentani. "Belum dipastikan komunikasinya apa. Komunikasi standar penerbangan yang menyampaikan titik koordinat pasti ada," jelasnya.
Sekitar pukul 10.30 WIT, komunikasi pun terputus. Dan pesawat dengan nomor penerbangan MZ 9760D itu hingga kini belum diketahui keberadaannya. (Sumber : detiknews.com)
Maut tidak dapat di undur atau dimajukan, namun dibalik semua itu kita tetap harus menerapkan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan.
Semoga bangsa ini dan kita semua dapat belajar dari semua kesalahan yang pernah terjadi.
"Schedule kami take off pukul 10.15 WIT," kata Humas Merpari Airlines, Sukandi, kepada detikcom, Minggu (2/8/2009).
Pesawat yang bertolak dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil itu diperkirakan tiba di lokasi sekitar pukul 11.10 WIT. Saat lepas landas, pesawat tersebut dalam kondisi prima.
"Setiap kali akan melakukan penerbangan kita melakukan line maintenance (perawatan penerbangan)," lanjutnya.
Kondisi di sekitar lokasi pun saat itu sangat mendukung. 10 Menit setelah pesawat itu lepas landas, penerbangan dari maskapai lain menangkap komunikasi antara pesawat tersebut dengan tower Bandara Sentani.
"Sempat kontak dengan Bandara Sentani. 30 Menit setelah airborne, awak pesawat sempat kontak," kata Humas Merpati Airlines, Sukandi, kepada detikcom, Minggu (2/8/2009).
Menurut Sukandi, saat itu lokasi pesawat berada para jarak 90 nautical mile, sekitar 30 menit dari Bandara Sentani. Kondisi geografis di sekitar wilayah tersebut, kata Sukandi, terdiri dari pegunungan dan dataran rendah. Kondisi cuaca sendiri saat itu bagus.
Pesawat bernomor penerbangan MZ 9760D, tujuan Jayapura-Oksibil mengangkut 12 penumpang dan 3 awak pesawat. Dua di antara penumpang adalah bayi.
Sinyal komunikasi tersebut tertangkap di koordinat 90 nautical mile, atau 30 menit dari Bandara Sentani. "Belum dipastikan komunikasinya apa. Komunikasi standar penerbangan yang menyampaikan titik koordinat pasti ada," jelasnya.
Sekitar pukul 10.30 WIT, komunikasi pun terputus. Dan pesawat dengan nomor penerbangan MZ 9760D itu hingga kini belum diketahui keberadaannya. (Sumber : detiknews.com)
- 16 Januari , Pesawat Merpati Nusantara Airlines pecah ban di bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
- 29 Januari, Helikopter Super Puma terguling di lapangan Terbang Pondok Cabe, Kabupaten Tangerang , Banten
- 23 Februari, Pesawat Lion Air MD 90 mendarat darurat tanpa roda depan di Bandara Hang Nadim, Batam
- 7 Maret, Helikopter latih jenis Hughes C300 HL 4098 Pusdik Penerbang Angkatan Darat, jatuh di tengah tambak kelurahan Tugurejo, Tugu, Semarang, Jawa Tengah
- 9 Maret, Pesawat Lion Air MD 90 tergelincir dan terjerembab keluar dari landasan pacu selatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat mendarat
- 23 Maret, Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-200, mengalami gangguan mesin sebelah kiri dan mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam
- 6 April, Pesawat Fokker-227 TS, hilang kendali dan jatuh menimpa hangar D Aircraft Services PT Dirgantara Indonesia
- 9 April, Pesawat PT Aviastar Mandiri , jatuh di pegunungan tengah Wamena, Kabupaten Jayawijaya,
- 17 April, Pesawat Mimika Air jenis Pilatus PK-LTJ, jatuh di Gunung Gergaji , Kabupaten Puncak Jaya,Papua.dan terakhir
- 20 Mei, Hercules C-130 A-1325 milik TNI AU jatuh di Magetan Jawa Timur. korban lebih dari 100 al. seorang perwira tinggi TNI AU. termasuk korban penduduk yang rumahnya ketimpa pesawat.
- 8 Juni ,helikopter TNI AD jenis Bolkow BO105 bernomor HS7112 yang jatuh di Kampung Cibuni, Rawa Beber, Pagelaran, Cianjur, Dua penumpang yang tewas adalah Kolonel Ricky Samuel dan Kapten Agung. Sementara korban selamat dan menderita luka-luka adalah Lettu Hadi (pilot), Lettu Sasongko (co pilot) dan Letda Agus.
- 12 Juni Helikopter Puma 3306 jatuh di Lapangan Udara Atang Sendjaja, Bogor.
- 2 Agustus, Pesawat twin otter bernomor penerbangan MZ 9760D milik maskapai penerbangan Merpati hilang kontak di Papua
Maut tidak dapat di undur atau dimajukan, namun dibalik semua itu kita tetap harus menerapkan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan.
Semoga bangsa ini dan kita semua dapat belajar dari semua kesalahan yang pernah terjadi.
Pramudya Ksatria Budiman
berita
,
Kecelakaan
,
Merpati
,
pesawat