Pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah oknum Poltabes Makassar benar-benar membuat Mawar (bukan nama sebenarnya) trauma. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Makassar ini tidak berani lagi kuliah karena malu.
Menyusul beredarnya rekaman pemaksaan bugil tersebut, korban tiba-tiba bak selebritis yang setiap hari dibahas di kampusnya. Tidak hanya kalangan mahasiswa, seluruh staf dan dosen korban telah menyaksikan rekaman tersebut.
Lokasi kejadian di salah satu kawasan wisata Tanjung Bunga, Makassar, beberapa waktu lalu. Rekaman berdurasi sekitar satu menit tersebut kini beredar luas di di Makassar.
Pada rekaman itu, terlihat korban dipaksa melucuti celana dalamnya hingga bagian terlarangnya tersingkap oleh oknum yang mengaku aparat keamanan saat melakukan razia di kawasan tersebut. Saat itu korban kedapatan bermesraan dengan pacarnya oleh oknum yang mengaku aparat keamanan.
Semua perbuatan biadab itu direkam oleh pelaku dengan menggunakan handphone (HP).
Tidak hanya itu, Mawar juga diminta menyetor uang Rp 500 ribu jika tak ingin rekaman tersebut beredar luas. Karena tak memiliki uang, Mawar pun terpaksa menjual HP-nya di sebuah mal. Mawar berharap, setelah uang diberikan semua gambar yang direkam para pelaku dihapus.
Namun harapannya tidak menjadi kenyataan. Sebulan setelah peristiwa itu, rekaman kejadian pilu yang dialami Mawar malah beredar luas. Hal ini tentu sangat membuat Mawar terpukul. Diantar oleh kedua orang tuanya, Mawar kemudian mengadukan kasus ini ke LBH Makassar
Keempat oknum Aparat pelaku rekaman pemaksaan bugil ini sudah resmi berstatus tersangka, dan telah dinonaktifkan oleh Polda.
Semoga tidak ada mawar lain yang mengalami nasib serupa,................ dan tidak ada lagi oknum aparat yang bertindak bejat seperti itu.
Menyusul beredarnya rekaman pemaksaan bugil tersebut, korban tiba-tiba bak selebritis yang setiap hari dibahas di kampusnya. Tidak hanya kalangan mahasiswa, seluruh staf dan dosen korban telah menyaksikan rekaman tersebut.
Lokasi kejadian di salah satu kawasan wisata Tanjung Bunga, Makassar, beberapa waktu lalu. Rekaman berdurasi sekitar satu menit tersebut kini beredar luas di di Makassar.
Pada rekaman itu, terlihat korban dipaksa melucuti celana dalamnya hingga bagian terlarangnya tersingkap oleh oknum yang mengaku aparat keamanan saat melakukan razia di kawasan tersebut. Saat itu korban kedapatan bermesraan dengan pacarnya oleh oknum yang mengaku aparat keamanan.
Semua perbuatan biadab itu direkam oleh pelaku dengan menggunakan handphone (HP).
Tidak hanya itu, Mawar juga diminta menyetor uang Rp 500 ribu jika tak ingin rekaman tersebut beredar luas. Karena tak memiliki uang, Mawar pun terpaksa menjual HP-nya di sebuah mal. Mawar berharap, setelah uang diberikan semua gambar yang direkam para pelaku dihapus.
Namun harapannya tidak menjadi kenyataan. Sebulan setelah peristiwa itu, rekaman kejadian pilu yang dialami Mawar malah beredar luas. Hal ini tentu sangat membuat Mawar terpukul. Diantar oleh kedua orang tuanya, Mawar kemudian mengadukan kasus ini ke LBH Makassar
Keempat oknum Aparat pelaku rekaman pemaksaan bugil ini sudah resmi berstatus tersangka, dan telah dinonaktifkan oleh Polda.
Semoga tidak ada mawar lain yang mengalami nasib serupa,................ dan tidak ada lagi oknum aparat yang bertindak bejat seperti itu.