Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Makassar. Show all posts
Showing posts with label Makassar. Show all posts

The Equilibrium Centerpoint Park | Center Point of Indonesia

Makassar sejak dulu dikenal sebagai tuan rumah Kawasan Indonesia Timur. Hal ini membuktikan bahwa kota ini merupakan kota terdepan di kawasan ini. Maka tidaklah mengherankan jika The Equilibrium of Indonesia dibangun disini.

Di Indonesia dikenal daerah Sabang dan Merauke sebagai titik paling ujung di bagian barat dan Timur. Bahkan saking terkenalnya kedua daerah, terdapat sebuah lagu yang hampir seluruh masyarakat menghafalnya. Akan tetapi, kemudian muncul pertanyaan dimanakah pusat Indonesia, atau yang dalam bahasa Makassar disebut sebagai Possi’na Indonesia ?

Pusat Indonesia ternyata tidak berada jauh dari Kota Makassar yang menjadi tuan rumah Kawasan Indonesia Timur, dan sebagai landmark-nya dibangunlah sebuah monument oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Monumen pusat Indonesia ini diwujudkan dengan membentuk The Equilibrium Centerpoint Park (ECP) yang didahului dengan pembangunan kawasan pemicu (trigger), dimana 10 persen biayanya diperoleh dari total investasi pemerintah dan 90 persen pelibatan pihak swasta. Adapun total biaya reklamasi ECP adalah sekitar Rp 500 milyar dengan biaya awal reklamasi trigger sebesar Rp 153 milyar. Untuk tahap awal pembangunan, lahan yang akan dimatangkan seluas 36,5 ha dan menjadi daerah ”trigger” (pemicu) pembangunan areal lainnya dalam kawasan tersebut. Di areal inilah nantinya akan dibangun ”The New Karebosi” yang luasnya 15 ha atau lebih luas sekitar 4 ha dari Karebosi yang ada. Selain itu, bentuknya tidak menyerupai lapangan bola melainkan bundar dan di tengahnya dirikan ”The Lontarak Bilang”.

The Equilibrium Centerpoint Park dibentuk dengan berbagai tujuan. Diantaranya, ikut membangun peradaban Indonesia, mewujudkan Makassar sebagai pusat peradaban nusantara, menjadi pemicu kebangkitan ‘Indonesia Baru’ serta mewujudkan pusat edukasi sejarah nusantara bagi generasi sekarang dan akan datang. Perwujudan berbagai tujuan ini dapat dilakukan dengan cepat yang dikarenakan berbagai faktor pendukung yang telah lengkap. Kondisi lapangan eksisting yang ada dengan konsep reklamasi bisa langsung diwujudkan saat ini karena kondisi quarry (tempat pengambilan pasir) yang sudah siap, kesiapan peralatan di Indonesia yang sangat lengkap, pengalaman yang cukup baik, undang-undang yang sudah jelas serta kondisi penelitian kawasan yang sudah lengkap.




















Tren pembangunan kawasan saat ini mengarah pada konsep waterfront. Area pembangunan kota berbatasan langsung dengan air, seperti laut, danau, atau sungai. Konsep waterfront paling banyak dilakukan dengan melakukan reklamasi atau penimbunan laut.

Kota-kota dunia seperti Dubai atau yang terdekat dengan Indonesia yakni negara pulau, Singapura, juga menerapkan konsep waterfront untuk pengembangan kawasan perkotaannya. Laut ditimbun kemudian dibentuk sesuai konsep yang muaranya pada estetika dan kemegahan kota.

Pembangunan berkonsep waterfront juga diterapkan di Kota Makassar yang mencoba mewujudkan impian menjadi kota dunia. Megaproyek yang mereklamasi pantai di antaranya pembangunan empat anjungan di Pantai Losari serta penimbunan kawasan area publik baru Center Point of Indonesia (CPI) yang digagas Pemprov Sulsel.

Salah satu megaproyek di kawasan yang hendak direalisasikan dan kini dalam tahap perencanaan pembangunan adalah Wisma Negara. Bila proyek yang diharapkan pendanaannya dari Sekretariat Negara ini terealisasi, inilah wisma negara pertama di Indonesia yang dibangun di kawasan timur. Posisinya berada di kawasan waterfront.

wisma1

wisma2

Wisma Negara ini direncanakan dibangun menghadap Selat Makassar dengan nuansa keindahan matahari tenggelam Pantai Losari sebagai salah satu latarnya. Desain arsitektur mengikuti filosofi dan kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan.

Rencananya, Wisma Negara dibangun di atas lahan seluas lima hektare dengan pendanaan diperkirakan mencapai Rp 400 miliar. Sesuai konsep perencanaan pembangunan kawasan CPI, Wisma Negara akan berdiri dengan kemegahan struktur bangunannya di atas lokasi yang dibuat menyerupai bentuk burung garuda.

wisma3

wisma4

Posisinya berada di titik terluar dari keseluruhan kawasan pembangunan CPI. Fungsi Wisma Negara ini nantinya sebagai tempat pertemuan sekaligus peristirahatan para pejabat negara baik dalam negeri maupun luar negeri ketika berkunjung di Makassar.

Rencana pembangunan kawasan kota terpadu CPI dan Wisma Negara ini telah diperkenalkan ke Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam dua kunjungan terakhirnya ke Makassar. Sekretariat Negara pun menindaklanjuti dengan meminta Pemprov Sulsel memberikan detail perencanaan pembangunan wisma negara tersebut.


Sumber :



CLIK HERE iPad 2 FREE
Photobucket

AKSI SOLIDARITAS MAHASISWA MAKASSAR


Dua hari kemarin bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian di Makassar. Menarik untuk ditelaah, karena peristiwa itu ikut melibatkan warga. Tidak jelas, apakah keikutsertaan warga itu secara spontan karena kesal aksi mahasiswa memacetkan jalan raya. Ataukah, mungkin juga ada pihak yang memobilisir dengan alasan aksi mahasiswa itu mengganggu arus lalu lintas. Hal ini rasanya perlu dilakukan penelusuran.

Tetapi apa yang terjadi di Makassar dua hari belakangan ini adalah salah satu fenomena yang luar biasa. Betapa mahasiswa yang dianggap memiliki tingkat intelektualitas lebih malah mempraktikkan jalan kekerasan untuk menyampaikan pendapatnya.

Ada dua hal yang sungguh menggelitik. Pertama adalah pandangan masyarakat kita yang senantiasa menyamakan antara intelektualitas dan moralitas. Sementara dua hal tersebut sebenarnya memiliki substansi berbeda.

Intelektualitas berdiri di atas ranah kognisi, sementara moralitas berada dalam tataran etika.

Sebenarnya hal ini bisa dipahami sebagai cermin yang merefleksikan dambaan masyarakat banyak terhadap sejalannya intelektualitas dan moralitas, utamanya di kalangan generasi muda. Seseorang belum tuntas tahapan intelektualitas andaikata moralnya belum terbangun sempurna.

Aksi solidaritas mahasiswa se-Makassar dipicu atas penyerangan sekretariat HMI oleh oknum anggota Densus 88 pada Rabu malam 3 Maret lalu, berujung bentrok di beberapa lokasi. Akibatnya, sejumlah kendaraan bermotor, fasilitas kepolisian dan traffic light serta inventaris HMI, mengalami kerusakan. Selain itu, arus lalu lintas di lokasi insiden sempat macet beberapa jam.

Sementara itu Pengakuan blak-blakan ini dilontarkan Kapolda Adang Rochjana, saat berdialog dengan mahasiswa di Wisma HMI Cabang Makassar Jalan Botolempangan, sore kemarin. Kapolda mengaku sangat terpukul dengan adanya pengrusakan Wisma HMI dan mengaku memang ada oknum tertentu yang ingin menjatuhkannya.

"Sejak awal saya sudah menduga, kasus penyerangan Wisma HMI Cabang Makassar ini sudah disetting untuk menjatuhkan saya. Buktinya, persoalan pribadi tapi merembet ke bentrok antara HMI dan polisi," beber Adang.

Persoalan pribadi dimaksud menurut Adang, melibatkan salah seorang mahasiswa Universitas 45, Azhary Setiawan alias Kama Cappi, 35, dengan anggota Densus 88 Anti Teror, Aiptu Sutriman. Penyebabnya, Kama Cappi diduga melontarkan kata-kata kotor terhadap Sutriman saat mengamankan aksi demonstrasi di depan kampus Universitas 45 Jalan Urip Sumoharjo.

Karena dikejar oleh Sutriman, Kama Cappi lalu berlari ke Wisma HMI. "Nah, karena mencari Kama Cappi anggota langsung masuk ke Wisma HMI. Dari sinilah kemudian timbul gesekan antara polisi dan mahasiswa," kata Adang.

Meski begitu, Kapolda berjanji menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan tindakan represif dengan sanksi berat berupa pemecatan. "Anggota yang terbukti menyerang Wisma HMI dan memukuli mahasiswa tentu akan diberi sanksi. Kalau perlu dipecat. Saya bersedia mengundurkan diri jika itu penyelesaiannya. Mohon maaf saya sebentar lagi pensiun tapi jangan korbankan institusi Polri,"kata Adang.ditambahkan juga bahwa pihaknya sudah menetapkan anggota polisi sebagai tersangka penyerangan sekretariat HMI, termasuk seorang anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Di Jakarta, Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri menyampaikan permohonan maat atas insiden penyerbuan Sekretariat HMI Makassar.

Dan sampai hari ini kesepakatan damai sudah tercapai antara pihak kepolisian dan mahasiswa . Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin membacakan isi kesepakatan antara semua pihak terkait dengan mengamankan Kota Makassar.

Dalam pertemuan tersebut disepakati, tidak ada lagi aksi demonstrasi soal HMI-polisi. Kemudian, semua unsur (mahasiswa, HMI, warga, polisi) bisa menahan diri

"Diharapkan keterlibatan kampus untuk mengendalikan mahasiswa di kampus. Kalaupun terjadi kerusuhan, tanggung jawab semua pihak untuk menengahi," kata Ilham.

Di bagian akhir kesepakatan disebut, akan dilakukan perbaikan sekretariat HMI Cabang Makassar dalam waktu sesingkatnya.

Lalu rumah masyarakat yang rusak, siapa yang ganti?



Sumber : Tribun-timur.com


Pramudya Ksatria Budiman berita , Demonstrasi , HMI , Makassar

MAWAR TAK BERSERI LAGI


Pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah oknum Poltabes Makassar benar-benar membuat Mawar (bukan nama sebenarnya) trauma. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Makassar ini tidak berani lagi kuliah karena malu.

Menyusul beredarnya rekaman pemaksaan bugil tersebut, korban tiba-tiba bak selebritis yang setiap hari dibahas di kampusnya. Tidak hanya kalangan mahasiswa, seluruh staf dan dosen korban telah menyaksikan rekaman tersebut.

Lokasi kejadian di salah satu kawasan wisata Tanjung Bunga, Makassar, beberapa waktu lalu. Rekaman berdurasi sekitar satu menit tersebut kini beredar luas di di Makassar.

Pada rekaman itu, terlihat korban dipaksa melucuti celana dalamnya hingga bagian terlarangnya tersingkap oleh oknum yang mengaku aparat keamanan saat melakukan razia di kawasan tersebut. Saat itu korban kedapatan bermesraan dengan pacarnya oleh oknum yang mengaku aparat keamanan.

Semua perbuatan biadab itu direkam oleh pelaku dengan menggunakan handphone (HP).
Tidak hanya itu, Mawar juga diminta menyetor uang Rp 500 ribu jika tak ingin rekaman tersebut beredar luas. Karena tak memiliki uang, Mawar pun terpaksa menjual HP-nya di sebuah mal. Mawar berharap, setelah uang diberikan semua gambar yang direkam para pelaku dihapus.

Namun harapannya tidak menjadi kenyataan. Sebulan setelah peristiwa itu, rekaman kejadian pilu yang dialami Mawar malah beredar luas. Hal ini tentu sangat membuat Mawar terpukul. Diantar oleh kedua orang tuanya, Mawar kemudian mengadukan kasus ini ke LBH Makassar

Keempat oknum Aparat pelaku rekaman pemaksaan bugil ini sudah resmi berstatus tersangka, dan telah dinonaktifkan oleh Polda.

Semoga tidak ada mawar lain yang mengalami nasib serupa,................ dan tidak ada lagi oknum aparat yang bertindak bejat seperti itu.


Pramudya Ksatria Budiman Bugil , Mahasiswa , Makassar , video