Pertarungan sesama putra asal Sulsel bakal terjadi dalam Kongres PSSI di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret nanti. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang masih berniat maju pada pemilihan nanti, akan ditantang putra Sulsel lainnya, George Toisutta.
Jenderal TNI George Toisutta (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juni 1953; umur 57 tahun) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat ini. Sebelumnya ia menjabat sebagai Panglima Kostrad yang menjabat sejak 2007 hingga tahun 2009 dengan menggantikan Erwin Sudjono.
George Toisutta merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1976 dan mengawali karir militernya pada 1978 sebagai Komandan Pleton 1-Kipan-C Yonif-74/BS.
Bapak tiga anak ini sepuluh tahun kemudian diangkat sebagai Kasi-2 Ops Brigif -1/PIK Kodam Jaya, dan satu tahun kemudian dipercaya Wakil Komandan Yonif-201/JYB Kodam Jaya.
Alumni Sesko Angkatan Darat 1992 itu kemudian dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Divisi-2 Kostrad, Kasdam Jaya pada 2003, Pati Mabes TNIB pada 2003 dan pada 2004 didaulat untuk menjadi Panglima Divisi-1 Kostrad.
Karir militernya terus menanjak ketika pada 2005 ia diangkat sebagai Pangdam XVII/Trikora, dan Pangdam III/Siliwangi pada 2006.
George juga sempat melaksanakan tugas dalam operasi militer di Timor Leste dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Pada tanggal 9 Nopember 2009, Letnan Jenderal TNI George Toisutta dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, S.IP. sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
George mendeklarasikan pencalonannya di Ruang Bina Yudha 2 Mabes TNI AD di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu, 2 Februari. Kepada wartawan, George mengatakan siap mengikuti segala persyaratan untuk menjadi ketua umum PSSI.
George mengaku memberanikan diri mengumumkan pencalonan dirinya setelah mendapat dukungan dari sejumlah pengurus PSSI. Bahkan, dia menyebut hingga saat ini sudah ada 18 Pengprov PSSI yang mendukungnya.
Pengprov PSSI yang diklaim sudah memberi dukungan kepada George antara lain Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Jambi. George juga menyebut dua klub pendukungnya, yakni Persib Bandung dan PSMS Medan.
“Saya mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI dan jika terpilih siap bertanggung jawab untuk menjalankan amanah yang diberikan rakyat," kata George yang masih mengenakan pakaian dinas TNI.
Dalam deklarasi pencalonannya kemarin, George antara lain didampingi Ketua Umum PSM Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yang juga wali kota Makassar. Sebelumnya, Ilham membawa PSM meninggalkan Indonesia Super League (ISL), kompetisi di bawah PSSI. PSM kini berkiprah di Liga Primer Indonesia (LPI) yang oleh PSSI dianggap ilegal.
Ilham menegaskan PSM mendukung George karena dianggap dapat memperbaiki persepakbolaan nasional. "Kita melihat beliau memiliki kepemimpinan dan sikap yang tegas. Apalagi, beliau punya semangat untuk melakukan reformasi persepakbolaan tanah air," kata Ilham malam tadi.
Terkait persyaratan calon ketua umum, Ilham optimis George dapat lolos. Sebab, sebutnya, selama ini George dikenal sebagai pembina PSAD yang tersebar di Indonesia. “Jadi tidak perlu diragukan lagi pengalamannya dalam sepak bola. Karena itu, kita berharap dalam menggelar kongres pemilihan ketua PSSI, tidak ada aturan yang bisa menjegal kandidat lain,” tegas Ilham.
Selain Ilham, deklarasi pencalonan George juga dihadiri Manajer Persema Malang, Asmuri, dan Ketua Umum Persebaya 1927, Saleh Mukadar. Persema Malang juga mundur dari LSI bersama PSM dan Persibo Bojonegoro. Sementara Persebaya memilih membentuk dua tim.
Dukungan buat George terus mengalir. Pengusaha yang juga penggagas LPI, Arifin Panigoro yang awalnya digadang maju dalam bursa ketua umum PSSI periode 2011-2015, mengaku berbalik mendukung George.
“Saya mengenalnya dan sangat yakin dia layak memimpin PSSI,” tutur Arifin.
Dukungan lain datang dari Menpora Andi Alifian Mallarangeng. Menurut dia, semakin banyak sosok yang ingin mengabdikan dirinya pada sepak bola nasional, dampaknya akan semakin baik.
Terkait syarat calon ketua umum PSSI yang mengharuskan calon harus pernah menjadi pengurus aktif selama lima tahun, George mengaku memenuhi syarat tersebut. Dia mengaku sebagai pembina klub PSAD.
“Saya pembina PS TNI AD. Berarti saya yang mengurusi juga, dan kami ada di pengcab-pengcab,” kata tentara berpangkat jenderal itu.
Menyusul pernyataan resmi kesediaan George untuk bersaing di bursa ketua, Nurdin mengaku tidak takut. Ia menilai pesaingnya itu figur yang punya kompetensi.
“Wah bagus kalau Pak George maju sebagai calon. Kalau beliau maju, berarti figur yang kompeten memimpin PSSI. Alhamdulillah, Pak George itu teman saya,” tutur Nurdin kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, malam tadi.
Kubu Nurdin sejauh ini bergeming pada statuta yang menyebutkan bahwa calon ketua umum harus terlibat aktif di kepengurusan PSSI paling tidak lima tahun. Ia mempersilakan klub-klub atau pengprov untuk mendukung salah satu calon selama masih dalam koridor peraturan.
“Tidak apa-apa. Saya kan sering mengatakan, di PSSI ini menerapkan demokrasi terbuka. Namun harus sesuai landasan konstitusional yang berdasarkan statuta FIFA dan PSSI. Semua insan warga negara berhak mendapat kesempatan di sebuah organisasi. Asalkan beretika dan sesuai aturan,” tegas mantan penanggung jawab tim PSM ini.
Kongres PSSI rencananya berlangsung di Pulau Bintan, 19 Maret mendatang. Panitia kongres memberi batas waktu hingga 7 Februari 2011 untuk menerima surat dukungan pencalonan.
Pramudya Ksatria Budiman
George Toisutta
,
Nurdin Halid
,
Profil George Toisutta