Kesuksesan Sukhoi memperkenalkan pesawat komersil pertamanya membuat sejumlah negara mulai melirik proyek ambisius ini.
Saat dipamerkan di Paris Air Show 2009, maskapai Malev Hungarian Airlines tergoda untuk membeli 30 unit SSJ-100 yang jika ditotal harganya senilai nyaris $1 milyar.
Padahal saat itu SSJ-100 belum melalui proses sertifikasi yang baru dimulai setahun kemudian. SSJ-100 diproduksi dalam tiga jenis, yaitu Sukhoi Superjet 100-60 SSJ, Sukhoi Superjet 100-75 SSJ, dan Sukhoi Superjet 100-95 SSJ. SSJ-100-95 tercatat sebagai yang terbesar dari dua varian lainnya dengan panjang 29,82 meter dan mampu menampung 86 orang penumpang.
Seri kedua, SSJ-100-75 menampung 68 orang dan panjang rangka pesawat 26,33 meter. Sedangkan SSJ-100-60, yang berakhir tragis di Gunung Salak, merupakan yang terkecil dari seri SSJ-100. Pesawat ini dibuat sepanjang 23,87 meter dengan kapasitas penumpang 53 orang. SSJ-100-60 dilengkapi dengan mesin turbofan 2X Sa M146 bertenaga 26.9600 lbf.
Jarak tempuhnya mencapai hingga 2.630 kilometer dalam sekali jalan. Situs AircraftCompare.com yang menyediakan review seputar pesawat-pesawat mutakhir dunia, memberi skor 7 dari 10 untuk pesawat SSJ-100-60. Skor ini tercatat lebih kecil dari dua seniornya, yaitu nilai 7,6 untuk SSJ-100-75 dan nilai 8 untuk SSJ-100-95.
Insiden di Gunung Salak Indonesia baru-baru ini tercatat sebagai kecelakaan pertama yang dialami SSJ-100 sepanjang riwayatnya.
Video pesawat naas Sukhoi SuperJet-100 dimuat oleh Lystseva Marina, fotografer penerbangan asal Rusia yang ikut ke Jakarta untuk mengabadikan penerbangan demonstrasi Sukhoi di Indonesia. Video tersebut berisi rekaman saat persawat tersebut mendarat dan lepas landas di Bandara Halim Perdanakusuma.
Marina menjelaskan, bagian pertama video diambil pada Rabu (9/5/2012) saat pesawat tersebut mendarat untuk pertama kalinya di Bandara Halim. Dalam video juga terdapat rekaman detik-detik penerbangan demonstrasi Sukhoi, mulai dari saat pesawat berada pada posisi taksi sampai lepas landas.
Lystseva Marina adalah seorang fotografer profesional di bidang penerbangan yang suka bepergian dan telah mengunjungi 29 negara. Dia adalah salah seorang fotografer penerbangan terbaik dan kadang bekerja untuk sebuah kantor berita di Rusia, Itar-Tass, seperti dia tulis di halaman profilnya di Twitter.
Dia ikut dalam rombongan dari Rusia bersama temannya, Sergey Dolya yang foto liputannya banyak dimuat di media massa
Saat dipamerkan di Paris Air Show 2009, maskapai Malev Hungarian Airlines tergoda untuk membeli 30 unit SSJ-100 yang jika ditotal harganya senilai nyaris $1 milyar.
Padahal saat itu SSJ-100 belum melalui proses sertifikasi yang baru dimulai setahun kemudian. SSJ-100 diproduksi dalam tiga jenis, yaitu Sukhoi Superjet 100-60 SSJ, Sukhoi Superjet 100-75 SSJ, dan Sukhoi Superjet 100-95 SSJ. SSJ-100-95 tercatat sebagai yang terbesar dari dua varian lainnya dengan panjang 29,82 meter dan mampu menampung 86 orang penumpang.
Seri kedua, SSJ-100-75 menampung 68 orang dan panjang rangka pesawat 26,33 meter. Sedangkan SSJ-100-60, yang berakhir tragis di Gunung Salak, merupakan yang terkecil dari seri SSJ-100. Pesawat ini dibuat sepanjang 23,87 meter dengan kapasitas penumpang 53 orang. SSJ-100-60 dilengkapi dengan mesin turbofan 2X Sa M146 bertenaga 26.9600 lbf.
Jarak tempuhnya mencapai hingga 2.630 kilometer dalam sekali jalan. Situs AircraftCompare.com yang menyediakan review seputar pesawat-pesawat mutakhir dunia, memberi skor 7 dari 10 untuk pesawat SSJ-100-60. Skor ini tercatat lebih kecil dari dua seniornya, yaitu nilai 7,6 untuk SSJ-100-75 dan nilai 8 untuk SSJ-100-95.
Insiden di Gunung Salak Indonesia baru-baru ini tercatat sebagai kecelakaan pertama yang dialami SSJ-100 sepanjang riwayatnya.
Video pesawat naas Sukhoi SuperJet-100 dimuat oleh Lystseva Marina, fotografer penerbangan asal Rusia yang ikut ke Jakarta untuk mengabadikan penerbangan demonstrasi Sukhoi di Indonesia. Video tersebut berisi rekaman saat persawat tersebut mendarat dan lepas landas di Bandara Halim Perdanakusuma.
Marina menjelaskan, bagian pertama video diambil pada Rabu (9/5/2012) saat pesawat tersebut mendarat untuk pertama kalinya di Bandara Halim. Dalam video juga terdapat rekaman detik-detik penerbangan demonstrasi Sukhoi, mulai dari saat pesawat berada pada posisi taksi sampai lepas landas.
Lystseva Marina adalah seorang fotografer profesional di bidang penerbangan yang suka bepergian dan telah mengunjungi 29 negara. Dia adalah salah seorang fotografer penerbangan terbaik dan kadang bekerja untuk sebuah kantor berita di Rusia, Itar-Tass, seperti dia tulis di halaman profilnya di Twitter.
Dia ikut dalam rombongan dari Rusia bersama temannya, Sergey Dolya yang foto liputannya banyak dimuat di media massa
(SUMBER)
Pramudya Ksatria Budiman
Info Terbaru
,
Sukhoi Superjet 100
,
video