Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Trailer Film Langit Biru. Show all posts
Showing posts with label Trailer Film Langit Biru. Show all posts

Film Langit Biru | Kawan Bukan Lawan


Praktek bully di lingkungan sekolah seperti menjadi legenda sekaligus bola salju yang terus bergulir. Seorang pelaku bully, biasanya lanjut melakukan bully karena pernah mengalami hal tersebut sebelumnya. Sehingga, masalah ini akan terus berlanjut dan berputar mencari korban dan melahirkan pelaku. Melihat fenomena seperti ini, duet penulis Hanna Carol dan Shannon Hart, melakukan penelitian dan mengumpulkan testimoni dari orang sekitar tentang bully, dan mantap menetapkan topik bully sebagai tema film pertama yang akan diproduksi oleh Blue Caterpillar Films dan Kalyana Shira Films.

"Langit Biru" movie

Dasar pembuatan film ini sederhana saja, yaitu mengangkat isu yang dihadapi oleh usia menengah, yaitu periode dimana bukan lagi anak-anak tapi belum juga remaja. Di usia seperti inilah, setelah diteliti banyak sekali yang mengalami masalah bullying. Hasil penelitian ini bukan dari anak-anak saja, tapi dari kalangan dewasa juga, dimana masalah yang paling diingat oleh mereka tentang masa sekolah adalah penah mengalami bully.

“Biasanya, anak-anak yang menjadi sasaran bully adalah yang mempunyai kekurangan, baik secara bentuk tubuh, kemampuan, intelejensi, atau anak-anak yang memerlukan special needs. Lalu, perhatian film ini juga mengacu pada pelaku bully. Apakah mereka memang benar anak-anak yang jahat dan nakal? Ternyata, fakta yang kami temukan adalah bahwa yang melakukan bully juga anak-anak yang bermasalah, yang memiliki fokus atensi sangat pendek, sehingga ketika mereka nggak fokus lagi, mereka mulai iseng menjahili temannya. Atau, mereka bermasalah dengan self esteem sehingga mencari pengakuan dengan mengintimidasi orang lain dan cuma berani dilakukan bersama teman se-geng. Karena hal ini menarik dan belum ada yang mengangkat baik dari sisi pendidikan maupun entertainment, maka saya tertarik untuk mengangkatnya,” jelas Hana saat ditemui di syukuran film “Langit Biru”.

Kepedulian tentang bully ini juga datang dari Nia Dinata, produser dari Kalyana Shira Film sebagai partner produksi untuk film ini, dimana anak sulungnya menjadi korban bully di sekolahnya sehingga mencari jalan tengah dengan bergabung ke salah satu geng agar berhenti di-bully. Begitu juga dengan Becky Tumewu, salah satu Fimelista FIMELA.com ini, mau mengiyakan tawaran bermain film setelah sekian lama menolak untuk berakting, karena ingin berkontribusi memotong siklus bully dengan cara yang berbeda.

Karena memang diperuntukkan sebagai tontotan untuk keluarga, maka ”Langit Biru” dikemas menjadi film musikal yang digarap serius oleh pihak berpengalaman. Adella Fauzi dipercaya sebagai koreografer, dengan bantuan Pongky Prasetyo sebagai penata musik, dan Melissa Karim, sosok presenter dan pemain film, yang berkontribusi sebagai penulis naskah. Dan, seperti layaknya akan menonton film, penonton pastinya akan langsung bertanya-tanya, apa yang menarik dari film ini. Hanna dengan cepat memberikan jawabannya.

“Film ini sama sekali bukan untuk memperlihatkan bahwa bullying adalah sebuah kejahatan. Kami mengangkat tema bully justru hanya sebagai twist, karena biasanya sebuah tontonan lebih senang menonjolkan siapa tokoh antagonis yang menindas protagonis. Di sini jalan cerita malah dibuat untuk melihat seseorang atau suatu masalah dari sisi yang berbeda, bahwa terkadang apa yang kita lihat jahat atau malas, belum tentu seperti itu,”.

Baru saja mulai syuting, tim produksi film Langit Biru sudah menemui kesulitan. Apa itu?

“Kami kesulitan menemukan definisi bully dalam bahasa Indonesia. Bahkan, saya sampai bertanya pada Prof. Dr. Jusuf Badudu, guru besar linguistik program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, tentang arti bully, dan memang nggak ada dalam Bahasa Indonesia. Makanya untuk menyiasatinya, kami mencari pendekatan kata ‘bully’ dari sudut pribadinya, yaitu ‘kawan bukan lawan’ yang menjadi slogan promosi film ini,”.

Sinopsis Film Langit Biru
Biru, Amanda, dan Tomtim tiga sahabat dari kecil yang sama-sama duduk di kelas 1 SMP dan tinggal berdekatan dalam satu kompleks perumahan

Biru, anak tunggal dari Daniel, yang berprofesi sebagai pilot. Biru adalah anak yang mandiri, aktif, cantik, agak tomboy, pintar, namun agak emosional. Sang mama meninggal ketika Biru berusia 7 tahun. Jadwal terbang yang padat menyebabkan hubungan dan komunikasi antara Daniel dan Biru menjadi tidak mulus, ditambah lagi Daniel agak clueless mengenai cara menghadapi anaknya yang beranjak remaja.

Amanda, adalah anak pertama dari pasangan Henry dan Julie, dengan seorang adik bernama Brandon. Keluarga ini harmonis dan bahagia dengan keunikannya masing-masing. Julie, sang mama, sangat involve dengan kehidupan kedua anaknya, sehingga kadang-kadang bisa terkesan cerewet namun lucu. Amanda adalah anak yang cantik, manis, lembut tapi juga aktif. Adiknya Brandon sangat jago nge-dance meskipun masih kecil. Rumah mereka adalah tempat berkumpulnya anak-anak untuk belajar dan bermain bersama karena suasana yang selalu hangat dan hidup ada di rumah ini.

Tomtim, yang badannya paling besar di antara mereka bertiga karena secara usia sebenarnya Tomtim lebih tua (pernah tinggal kelas) adalah anak tunggal dari Mama Rita yang memiliki keterbatasan atau learning difficulties. Keadaan Tomtim yang istimewa ini membuatnya seringkali menjadi target sasaran beberapa anak nakal di sekolah.

Bruno, adalah salah satu anak yang suka nge-bully Tomtim di sekolah bersama dengan ganknya yaitu Jason, Samuel, dan Erlangga

Konflik memuncak karena kekesalan Biru cs atas prilaku bully Bruno cs yang tidak pernah tertangkap basah oleh guru. Akhirnya mereka merancang sebuah misi khusus untuk mengungkap kenakalan Bruno cs. Tetapi ternyata fakta yang mereka kumpulkan mengarahkan mereka kepada suatu kenyataan yang lain

Trailer Film Langit Biru


Source :
1. http://21cineplex.com
2. http://www.fimela.com

Denaihati