Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Vote Komodo. Show all posts
Showing posts with label Vote Komodo. Show all posts

SMS Dukung Komodo Cuma Rp.1


Beberapa waktu yang lalu Pemerintah menarik Taman Nasional Komodo (TNK) dari nominasi New7Wonders of Nature. Waktu itu muncul polemik bahwa , yayasan "New Seven Wonders of Nature" (N7WN) pada awal Desember 2010 menyatakan setuju Indonesia dalam hal ini Jakarta sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan (Official Host) deklarasi 7 keajaiban dunia alam.

Panitia kemudian menyaratkan Pemerintah Indonesia membayar "license fee" sebagai tuan rumah penyelenggaraan deklarasi sebesar 10 juta
dolar AS serta menyiapkan 35 juta dolar AS sebagai biaya penyelenggaraan acara deklarasi.

Permintaan itu kemudian ditolak oleh Kemenbudpar karena dinilai tidak realistis namun sebagai reaksi penolakan itu, yayasan N7W pada akhir Desember 2010 mengancam akan mengeliminasi TNK sebagai finalis N7W.

Namun ternyata Komodo masih dapat dipilih dan tetap menjadi salah satu kandidat dari 28 keajaiban alam dunia yang tersisa.


“Status Pulau Komodo dalam New7wonders masih sama seperti sebelumnya, Pulau Komodo masih menjadi finalis yang bersaing dengan 28 kandidat lainnya untuk dipilih oleh masyarakat di seluruh dunia sebagai New7wonders of Nature (7 Keajaiban Alam yang baru),” terang Kepala Komunikasi New7Wonders, Eamonn Fitzgerald, dalam surat resminya kepada Pendukung Pemenangan Komodo (P2Komodo) bertanggal 17 Agustus 2011.

Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, didaulat menjadi Duta Komodo. Salah satu tugas utama JK sebagai duta adalah mendukung komodo masuk tujuh keajaiban dunia baru atau New7Wonders.

Jusuf Kalla (JK) menyatakan, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyatakan kesediaan untuk memimpin pemilihan Komodo melalui SMS secara serentak di seluruh Indonesia. "Saya sudah bicarakan dengan Pak Presiden dan beliau siap untuk memimpin SMS dukung Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia. Tapi Pak SBY bilang nanti setelah reshuffle kabinet Pak Jusuf. Saya bilang oke, tidak ada masalah," ungkap JK saat bersama pimpinan provider atau operator telepon seluler melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) mendukung pemilihan Komodo melalui layanan SMS premium bernilai Rp1,- di Gedung PMI Pusat, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 14 Oktober, kemarin.

Wakil provider yang hadir dalam penandatanganan MoU itu adalah Febriati Nadira (Head of Corporate Communications XL), Ermady Dahlan (Wakil Dirut PT. Telkom), dan Bambang Supriogo (Wakil Dirut Telkomsel). Penandatanganan itu disaksikan Duta Komodo, Jusuf Kalla dan Ketua Pendukung Pemenangan Komodo (P2K), Emmy Hafid.

Menurut JK, dirinya sudah membicarakan dengan presiden untuk melakukan gerakan memilih komodo bersama secara serentak di seluruh Indonesia. "Nanti kita buat gerakan massal dan bersama Pak SBY kita kirim SMS secara serentak di seluruh Indonesia. Kita harus dukung agar NTT bisa dikenal dan maju," kata JK.

Sejak terpilih menjadi Duta Besar Komodo pada 3 Oktober 2011 lalu, JK terus bergerilya menggalang dukungan untuk mendukung terwujudnya Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kategori alam. Setelah mengundang para pimpinan media, kemarin JK melakukan penandatanganan kerjasama dengan empat provider atau operator telepon seluler terkemuka di Indonesia untuk memperoleh layanan termurah dalam proses menggalang jutaan dukungan untuk kemenangan Komodo. Dan dari gebrakan JK itu, empat provider seperti Telkomsel, Telkom Flexi, Indosat dan XL menyatakan dukungannya untuk Komodo dengan menyediakan layanan SMS premium senilai satu rupiah untuk setiap SMS dukung Komodo yang dikirim.

Bahkan XL memberi garansi kepada semua pelanggannya dengan layanan nol rupiah untuk SMS dukung Komodo. "Saatnya seluruh masyarakat Indonesia bersatu untuk mendukung kemenangan Komodo menjadi tujuh keajaiban dunia. Caranya ketik: Komodo dan kirim ke 9818. Mulai tanggal 15 Oktober pukul 00:00, biaya SMS-nya cuma satu rupiah. Jadi kita berhasil turunkan dari yang tadinya Rp1.000 per SMS, kini tinggal satu rupiah saja.

Mari menyumbang Rp. 1 untuk kemenangan Komodo
ketik: Komodo dan kirim ke 9818
untuk Semua operator


JK menyatakan terimakasihnya kepada para provider yang menyatakan komitmennya dalam mendukung sebuah ajang pemilihan bergengsi yang menjunjung tinggi nama bangsa.

Dengan gebrakan yang dilaksanakan bersama pendukung pemenangan Komodo, JK optimistis, TNK akan terpilih menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru yang akan dilakukan pada 11 November 2011 pukul 11.11 waktu Swiss. "Setiap satu rupiah yang diberikan untuk mendukung Komodo merupakan cara termurah untuk menyejahterakan masyarakat NTT," jelas mantan Wakil Presiden RI ini.

JK menambahkan, Komodo yang kini habitat satu-satunya di dunia hanya di NTT itu tidak tahu tentang pemilihan ini, dan Komodo tidak meminta baju baru. Tapi jika Komodo terpilih, banyak masyarakat yang akan sejahtera. "Masyarakat di sekitar Komodo yang akan menerima dampak positifnya. Bisa saja orang datang sebelum ke Komodo bisa lewat Jakarta, lewat Bali, lewat NTB baru ke Komodo. Ini kan banyak yang untung. Pariwisata kita bangkit. Saat ini, kunjungan wisatawan ke Komodo hanya sekira 100 orang per hari, kalau terpilih tentu akan meningkat lagi. Kalau misalnya yang berkunjung 1000 orang per hari saja, kita akan untung, ekonomi masyarakat akan meningkat," terang JK.

JK mengatakan, mengapa dirinya getol memperjuangkan agar Komodo bisa terpilih menjadi tujuh keajaiban dunia. JK mendasarinya pada pengalaman sebelum, dimana ketika Borobudur yang begitu dibanggakan tersingkir dari pemilihan. "Borobudur dulu seharusnya menang, tapi kita bangsa Indonesia tidak bersatu sehingga kita kalah. Karena itu, kita sekarang galang persatuan untuk mendukung Komodo menjadi tujuh keajaiban dunia. Saya berterimakasih karena civil society sudah bergerak, media-media juga sudah mendukung, bahkan media televisi memberi iklan gratis, ini saya sangat bersyukur. Mari kita satukan tekad untuk memenangkan Komodo," ajak JK. [SUMBER]

Denaihati

New7Wonders , Voting for Komodo can Continue



New7Wonders today announces the following important decisions concerning the participation of Komodo in the Official New7Wonders of Nature campaign:

1. Voting for Komodo continues as an authorized Finalist in the Official New7Wonders of Nature campaign.

2. New7Wonders removes the Ministry of Culture and Tourism from its status as Official Supporting Committee for Komodo in the New7Wonders of Nature campaign.

Outlining these decisions, Bernard Weber, President and Founder of New7Wonders, says:

"Every action by the Ministry of Culture and Tourism last week strengthened the case for us to withdraw from Indonesia completely. If we depended on the Ministry, then today we would be forced to announce a complete pull-out." "Fortunately, in the past days we have received many encouraging and supporting requests from the public and leading individuals to allow Komodo to continue as a Finalist in the Official New7Wonders of Nature," says Weber, adding: "As New7Wonders is the world's first and largest global voting platform, these voices are important to us."

He emphasizes: "The main news today is this: with the removal of the Ministry of Culture and Tourism from its official role in the campaign, voting for Komodo can continue."


Bernard Weber points out: "Normally, we would have expected the Ministry of Culture and Tourism, as our then-designated New7Wonders Official Supporting Committee, to act responsibly, to honour its many pledges regarding Jakarta becoming the Official Host for the Declaration of the New7Wonders of Nature on 11.11.11. The Ministry's role should have been to support us, and to lead the search for a solution to honour the legally binding contract for New7Wonders Official Host, signed in December 2010 with a leading Indonesian Private Consortium — a consortium endorsed by the Ministry in the first place. Instead, they have reacted with malicious misinformation, invented financial commitments and prejudicial action to cover up for an apparent lack of moral responsibility and duty. In my view, with this behaviour, the Ministry has also reduced the chances for Indonesia to host other major global events that create goodwill in the world, such as the Olympics or the World Cup."

Regarding the removal of the Ministry of Culture and Tourism from its official status in the New7Wonders of Nature campaign, Bernard Weber states: "Under the legal terms of the Participation Agreement, we have the ultimate right to withdraw or modify the status of any participant, and in the case of Komodo the evidence clearly points to the unsuitability of the Ministry of Culture and Tourism as our authorised New7Wonders Official Supporting Committee, and therefore this status is revoked with immediate effect. This removal allows us to keep Komodo in the campaign."

Bernard Weber declares: "Once we again see it is possible to do business legally safely in Indonesia, we will consider appropriate associations or foundations or other official bodies to take over the role of New7Wonders Official Supporting Committee for Komodo. As of today, all official promotional activities for Komodo as a Finalist in the New7Wonders of Nature campaign must be directly authorized by New7Wonders until further notice."

He concludes: "In the matter of the pending issues for the legally binding contract for the Official Host, New7Wonders will continue to act to ensure the full recognition of its legal rights, and it expects the Ministry of Culture and Tourism to be fully accountable to the Indonesian people it represents for its moral obligations in this regard."


Source : http://www.new7wonders.com



Pramudya Ksatria Budiman 7 Keajaiban Dunia , Komodo , Vote Komodo