Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label WWF. Show all posts
Showing posts with label WWF. Show all posts

THE MIRROR NEVER LIES




Wakatobi Government Collaboration, conservation organization World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF-Indonesia), and home production film work has yielded SET movie "The Mirror Never Lies". The film, directed by Kamila this Andini marine themed and picked up the story in the Wakatobi Bajo tribe, Southeast Sulawesi, part of the Coral Triangle of the world.


Bajo sailors known as reliable, nomadic life, and spread all over the world. They are easily found in the Coral Triangle region; sea area that stretches across six countries and is known as an area that has a wealth of marine biodiversity in the world. Ironically, an important site of the world was becoming threatened by destructive fishing practices. While climate change factors are also thought to have an impact on socio-economic life of people living in the vicinity. 126 million human lives and thousands of key species in the sea are now increasingly terdesak.Suku Bajo whose entire existence rests on the sea is one of the most feel the impact of environmental degradation.

"In the midst of the climate problem and change the behavior of the sea, the sea becomes important to understand the culture, especially for Indonesia, which is a maritime nation. The film is an attempt to understand the culture of the sea. This is the story of those who live under the sea. Sea provide new news in its own way; this is the most important part of this film, "said Garin Nugroho, one of the producers of The Mirror Never Lies.
Synopsis The Mirror Never Lies

The wealth of marine life in local policy and tribal Wakatobi Bajo recorded and visualized through drama film about a little girl named, Pakis (12) tried to find the father who disappeared while in the ocean. Pakis do Bajo tribe ritual in which they believe by using mirrors, Pakis hope and kept waiting to see the shadow of his father.

However, what he expects never seen. Hope Pakis are often destroyed by his mother, who tried to cover up the incident Tayung the truth. Disclaimers conducted Tayung made ​​her wear white powder on his face, a tradition in the Bajo tribe. While trying to be destroyed by his mother, but hope remains large fern.

Together with her ​​best friend, Lumo, Pakis continue to seek answers in the Wakatobi Marine. Problems and conflicts with her ​​mother's increasingly complicated Pakis when Tudo, a researcher at the dolphin show into their lives. To four characters and then interact with each other in everyday life and they also have the interpretation of each of the sea. However, they agreed that the sea was the one who helps them find their identity
"The Mirror Never Lies" was awarded Honorable Mention from the Global Film Initiative. Honorable Mention awards obtained under the criteria of artistic presentation, storylines, and cultural perspectives in everyday life.
Trailer The Mirror Never Lies




DAPATKAN iPad 2 GRATIS DARIPhotobucket

Earth Hour 2011: Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup

Earth Hour 2011Earth Hour 2011 yang diusung pada tahun ini adalah sebuah gerakan penghematan energi yang tidak hanya terbatas pada pemadaman alat elektronik yang tidak terpakai, tetapi juga dianjurkan untuk melakukan kegiatan ramah lingkungan yang lainnya, seperti Bersepeda, Menggunakan Transportasi Publik, Menanam Pohon, dan lain-lain.

Earth Hour adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim.

Earth Hour dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald tahun 2007 ketika 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak perlu. Setelah Sydney, banyak kota-kota lain di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada tahun 2008.Earth Hour 2011 akan dilaksanakan pada 26 Maret 2011 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.

Pada event Earth Hour 2010 sebanyak 126 negara ikut berpartisipasi dan pada tahun ini, Earth Hour 2011 sudah terdaftar 220 negara sudah menyatakan kesediaanya untuk ikutan, termasuk Indonesia tentunya.

Khusus untuk Indonesia, Jika pada hari-hari biasa Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, selalu bermandikan cahaya lampu, pada 26 Maret mendatang selama satu jam mulai pukul 20.30 hingga pukul 21.30 aliran listrik di pusat rekreasi kebanggaan warga Ibu Kota itu akan dimatikan. Selain Monas dan listrik pada air mancur dimatikan, masih ada empat simbol Jakarta yang dipadamkan selama satu jam, yakni Bundaran Hotel Indonesia beserta air mancurnya, patung Arjuna Wiwaha depan gedung Indosat, Patung Pemuda di Senayan, serta Gedung Balaikota.

Sebagai gambaran bahwa untuk seluruh Indonesia dalam waktu satu jam pada gerakan ini, bisa menghemat energi sebesar 811 megawatt atau setara dengan mematikan satu pembangkit listrik Tenaga Nuklir untuk menerangi lebih dari 1600 desa dan mengurangi pemakaian 267,3 ton karbon dioksida.

Lalu apa peran kita selaku Blogger?.... tidak ada salahnya kita ikutan untuk berpartisipasi dengan ikut mematikan listrik pada jam tersebut, tentu saja tidak online jadinya.... Namun bukan cuman hal itu yang kita bisa perbuat. Dengan tema "Setelah 1 jam, Jadikan Gaya Hidup" kta bukan cuman sekedar mematikan lampu selama 1 jam, tetapi melalui kegiatan ini prilaku ramah lingkungan dapat dipelihara dan dikembangkan untuk waktu mendatang.


DAPATKAN iPad 2 GRATIS DARIPhotobucket