Beberapa lamanya saya masih merenung disaat terbangun setelah istirahat siang. ketika Azan mulai berkumandang… mengingatkan saya untuk segera melaksanakan Shalat Ashar……
Setelah shalat, saya mencoba kembali merangkai mimpi yang rasanya begitu nyata…….
Perlahan, tubuhku yang terbalut kain kafan mulai ditutupi tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,……
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apalah lagi sekedar tangan kanan,
rekan sejawat, murid-muridku dan orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, anakku merintih,
muridku berduka aku tak tega melihatnya
Rekan kerjaku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,….
menunggu perhitungan...
Menyesal sudah tak mungkin,
Apalagi kesempatan untuk bertaubat
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
meskipun selama ini saya menganggap diri saya jauh dari-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,bersama mereka...
Begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu,
tak ada artinya sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan...........
perlahan, semua pergi meninggalkanku,……
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apalah lagi sekedar tangan kanan,
rekan sejawat, murid-muridku dan orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, anakku merintih,
muridku berduka aku tak tega melihatnya
Rekan kerjaku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,….
menunggu perhitungan...
Menyesal sudah tak mungkin,
Apalagi kesempatan untuk bertaubat
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
meskipun selama ini saya menganggap diri saya jauh dari-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...
Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu
Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,bersama mereka...
Begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu,
tak ada artinya sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...
Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan...........
~~~~~~~~~~~~~~~
Moga rangkaian kata diatas dapat menjadi renungan buat kita semuanya terutama untuk saya tentunya....
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Renungan
/
Tauziyah
dengan judul
BILA WAKTUNYA TIBA
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
https://sisatruk.blogspot.com/2012/02/bila-waktunya-tiba.html
.
Artikel Terkait Renungan , Tauziyah
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " BILA WAKTUNYA TIBA "
Post a Comment
Beri komentar anda.