Demikian disampaikan Fuad kepada detikFinance di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (26/10/2012).
"Waktu semester satu kita sudah optimis banget tapi karena krisis global, perlambatan ekonomi global, jadi terasa banget sekarang, sektor-sektor komoditi kita banyak yang kena, tambang terutama, tambang batubara, mineral, perkebunan, manufaktur, pengolahan, itu semua kena," ujarnya.
Menurut Fuad, dengan perlambatan ekonomi dunia ini, sektor industri dalam negeri mengalami penurunan penghasilan karena menurunnya ekspor. Sehingga, banyak pengusaha yang meminta pengurangan kewajiban membayar pajak.
"Karena sektor ekspor kan lumayan juga apalagi banyak perusahaan besar di sana. Jadi mereka sudah minta cicilan bayar pajak untuk diturunkan," ungkapnya.
Dengan kondisi perekonomian dunia tersebut, Fuad tidak berani mengungkapkan target penerimaan pajak. Hanya saja, dia yakin lebih dari 95% target penerimaan pajak bisa tercapai pada tahun ini.
"Mudah-mudahan 95% lewat, antara 95-100% gitu. Jadi kita ikhtiar dan doa, mudah-mudahan Idul Adha ini bawa berkah buat
kita. 95% lewat lah, tapi 100% belum tahu. Lihat krisis ekonomi global ini kalau bisa di atas 95% sudah Alhamdulillah, tapi kalau bisa lebih," pungkasnya.
(nia/hen)
Belum ada komentar untuk " Bos Pajak: Perusahaan Besar Minta Cicilan Bayar Pajak Diturunkan "
Post a Comment
Beri komentar anda.