Minggu, 28/10/2012 13:38 WIB
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook
JakartaDalam masa kampanyenya Jokowi dan Ahok tak jarang mengumandangkan transparansi anggaran dalam menjalankan pemerintahan. Kini ketika keduanya sudah resmi memimpin DKI, Jokowi dan Ahok diminta bijak memilih mata anggaran yang harus diprioritaskan RAPBN DKI 2013.
"Pak Jokowi dan Ahok kan mau mengedepankan transparansi dan dialog berarti ada ruang juga untuk masyarakat turut serta memantau. Dan Jokowi harus bisa merevisi RAPBD ini," ujar Koordinator ICW, Danang Widoyoko, dalam diskusi 'Efisiensikan RAPBD Jakarta 2013' di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (28/10/12).
Menurutnya bila Jokowi mampu melakukan relokasi dan efisiensi maka akan tersedia dana dalam jumlah yang besar yang bisa dipergunakan untuk hal penting lainnya. Misalnya pembangunan rumah susun, penambahan armada Transjakarta, Pencegahan banjir, dan lain lain.
Ada beberapa mata anggaran yang dikritik oleh ICW dan Prakarsa, dua lembaga sosial masyarakat. Mata anggaran ini dinilai harus dievaluasi bahkan dibatalkan untuk menghemat anggaran.
"Pengadaan kendaraan dinas, pembelian seragam dan pembangunan gedung untuk kepentingan birokrasi harus dievaluasi kalau perlu dibatalkan. Ini tidak prioritas," kata Danang yang mengenakan batik biru.
Efisiensi juga perlu dilakukan pada mata anggaran Telepon, Air, Listrik dan Internet (TALI). Aktivis anti korupsi ini berharap anggaran tersebut masih bisa dihemat lagi.
"Untuk telepon dan internet, Pemprov kan bisa kerjasama dengan Telkom. Saya rasa nanti biayanya bisa lebih murah," pungkasnya.
ICW dan Perkumpulan Prakarsa mendapatkan draft sementara mata anggaran untuk RAPBD DKI Jakarta 2013. Data resmi ini didapat per bulan Oktober dari Pemprov DKI.
(fjp/try)
Belum ada komentar untuk " Jokowi Diminta Bijak Pilah Mata Anggaran di RAPBD DKI 2013 "
Post a Comment
Beri komentar anda.