JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komite Bersama (Joint Committee), Joko Driyono, memandang mundurnya Todung Mulya Lubis dari jabatan sebagai ketua menjadi masalah serius dalam mengimplementasikan MoU yang telah disepakati oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
"Berkurangnya anggota JC menjadi masalah serius dalam implementasi MoU. Namun, saya menganggap bahwa kita tidak punya regulasi dan norma, kecuali MoU. JC salah satu alat yang disepakati dalam MoU untuk mengimplementasikan semua tugas-tugas yang disepakati di MoU," kata Joko.
"Saya melihat sepak bola Indonesia sedang diuji waktu yang ujungnya Desember nanti. Semua orang sudah menunggu. Kita lihat saja apakah kita bisa keluar dari kesulitan ini dengan kondisi seberat apa pun, termasuk mundurnya Todung," ujar Joko yang menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia itu.
Todung beralasan mundur karena mengaku sulit mencapai titik temu dengan komposisi JC seperti saat ini, yaitu empat wakil PSSI dan empat wakil KPSI.
"Secara pribadi, saya tidak bisa memberi komentar apa pun mengenai keputusan beliau karena ini masalah pribadi. Dari awal, saya selalu sharing dengan anggota lain bahwa ini bukan pekerjaan mudah. Oleh karena itu, saat kita komitmen menjalankan amanah, kita dituntut untuk mencurahkan perhatian, energi, dan ketidakputusasaan di antara kami untuk mencari terobosan," tutur Joko yang mengaku yakin Komite Bersama tetap berjalan untuk mengimplementasikan isi MoU.
Belum ada komentar untuk " Joko: Todung Mundur Masalah Serius "
Post a Comment
Beri komentar anda.