Pasalnya, tayangan CNBC yang menyangkut Indonesia sangat baik untuk dilihat dan didengar terutama untuk mendorong perekonomian Indonesia dan mengembangkan wirausaha di Indonesia.
"Jadi jangan acara tv lokal saja yang kita tonton. Sekali-kali tonton CNBC karena mereka bicarakan soal ekonomi kita saat ini," ungkap Syarifudin di UGM Yogyakarta, Selasa (25/12/2012).
Menurut Syarifudin pemberitaan CNBC yang memberitakan Indonesia adalah salah satu dari 3 negara (China dan India) yang tergabung dalam G20 yang saat ini meningkat pesat pertumbuhan ekonominya. Syarif memamerkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh tiap tahunnya.
"Tahun 2009 pada saat itu pertumbuhan ekonomi kita 4,6%. Saat ini sudah 6,3% dan tahun 2014 kita sudah 7,7%," tuturnya.
Kemudian Syarif menandaskan pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan perkembangan wirausaha. Saat ini Kementerian yang dibidanginya telah menyalurkan KUR tahun 2012 sebesar Rp 31,6 triliun dengan jumlah debitur sepanjang tahun 2007-2012 sudah mencapai 7,2 juta debitur.
"Jadi jangan menjadi pengusaha kalo pertumbuhan ekonomi terpuruk karena itu mempengaruhi kinerja bisnis yang dijalani. Kalo perekonomian sedang tumbuh ini berarti kesempatan menjadi wirausaha. Karena hal ini berhubungan dengan market konsumsi. Potensi pasar kita tinggi. Penduduk kita itu hampir 250 juta penduduk dan ini potensi market. Dana sebesar Rp 31,6 triliun kita sudah salurkan KUR tahun 2012 ini. Sepanjang tahun 2007-2012 tercatat sekitar 7,2 juta debitur," tandasnya.
(wij/ang)
Belum ada komentar untuk " Menteri Koperasi & UKM Ajak Masyarakat Yogya Tonton CNBC "
Post a Comment
Beri komentar anda.