Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani mengatakan pengusaha pada dasarnya tidak anti kenaikan tarif listrik, namun jika pemerintah tahun ini juga memilih menaikkan juga harga BBM subsidi maka pengusaha akan melakukan protes keras.
"Kami tidak anti kenaikan tarif listrik, tapi jika pemerintah menaikan juga harga BBM subsidi tahun ini, maka kami tidak mau dikenakan kenaikan tarif listrik selanjutnya (triwulan II sebesar 4,3% lagi)," ujar Franky ketika ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Rabu (9/1/2013).
Menurut Franky, jika dibandingkan antara pilih listrik naik atau BBM yang naik, pengusaha lebih suka harga BBM subsidi yang dinaikkan. "Kalau sudah naikkan harga BBM subsidi buat apa lagi naikan tarif listrik, kami lebih setuju kalau BBM subsidi yang naik harganya," ujar Franky.
Menurutnya jika BBM subsidi harganya tidak dinaikkan maka akan membuat negara kacau. "Ya karena kalau harga BBM subsidi nggak naik, kacau negara ini, ya Rp 240 triliun dibakar begitu saja, pemasukan negara akan kacau," ucapnya.
Jika harga BBM subsidi dinaikan ujar Franky, Rp 18 triliun misalnya bisa dialihkan ke subsidi listrik. "Ya kalau naik, kan ada penghematan, dari subsidi BBM Rp 240 triliun sekitar Rp 18 triliun dikasih buat subsidi listrik, ya nggak perlu dong tarif listrik dinaikkan lagi," tandasnya.
(rrd/hen)
Belum ada komentar untuk " Pengusaha akan Protes Kenaikan Tarif Listrik 'Jilid' II di 2013 "
Post a Comment
Beri komentar anda.