"Wealth Management tahun ini kita proyeksikan 15% Itu semua," ujar Direktur Ritel Investasi dan Konsumen Harsya Prasetyo, usai menandatangani kerjasama Citibank Indonesia - Mandiri Investasi di Gedung Ubud, Menteng, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Inipun terdiri dari reksanadana 30-40%, asuransi 10-15%, dan consumer banking 20-30%. Dana kelolaan yang diperkirakan tumbuh 10% dan revenue sebesar 11%. Ia menyebutkan kasus Malinda Dee hanya membuat pertumbuhan tidak bergerak di tahun 2011.
"Impact dari kasus Malinda Dee. Dengan adanya itu tahun 2011, growthnya melandai, pause. 2012 itu kita naik. Jadi gampang saja kita kejar lagi," cetusnya.
Sementara untuk nasabah baru ditargetkan akan tumbuh 20%. Menurutnya, pemilihan nasabah akan lebih selektif, seperti fokus pada nilai. Nilai bisa tumbuh sampai 15%.
"Jadi segmen yang lebh tepat, penambahan nasabah tidak besar tapi impact ke nilainya lebih bagus. Kita gak bisa over," tandas Harsya.
Selain itu, Ia memperkirakan ada kenaikan kelas nasabah dari citibanking ke citigold. Hal ini lebih prospektif dibandingkan harus menerima nasabah baru dengan dana mahal.
"Potensi untuk dinaikan ke city gold, jadi tawaran kita untuk mencapai 20% lebih cepat," tutupnya.
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mengganjar Citibank dengan tiga sanksi sekaligus. Ini dilakukan karena buntut dari kasus pembobolan dana nasabah oleh Malinda Dee dan tewasnya nasabah kartu kredit yang diduga karena ulah debt collector. Terkait kasus Malinda Dee, Citibank dilarang menerima akuisisi nasabah baru layanan prioritas selama 1 tahun dimulai pada 6 Mei 2011 lalu.
Namun, sanksi yang diberikan kepada BI kepada Citibank NA mengenai kasus pembobolan dana nasabah oleh mantan Relationship Managernya Malinda Dee telah selesai. Citibank siap memperkuat kembali layanan prioritas bagi nasabah kaya Citigold dengan meningkatkan mutu produk dan layanan kepada nasabah.
(dru/dru)
Belum ada komentar untuk " Kasus Malinda Dee Tuntas, Citibank Pede Layani Nasabah Kaya Lagi "
Post a Comment
Beri komentar anda.