Film Ketika Cinta Bertasbih yang diadaptasi dari Novel yang berjudul sama akan diputar secara serentak di Bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 11 Juni 2009. Sudah dapat dipastikan bahwa Film ini akan menyedot jumlah penonton yang tidak sedikit, mengulang Kisah Booming Film Ayat-Ayat Cinta.
Novel Asli Ketika Cinta Bertasbih terdiri atas 2 seri yang digelari 'Dwilogi Pembangun Jiwa', karena selain menyentuh, novel ini sanggup membuat pembacanya larut seolah ikut hidup di dunia para tokoh cerita ini.
Novel yang ditulis oleh HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY seorang Novelis, Sarjana Al Azhar University Cairo, juga sebagai penulis Adikarya Fenomenal Ayat-Ayat Cinta. Sasterawan muda kelahiran Semarang tanggl 30 September 1976. Yang dijuluki Si Tangan Emas, dengan panggilan Akrab Kang Abik.
Ketika Cinta Bertasbih berfokus pada perjalanan tokoh Khairul Azzam (M. Kholidi Asadil Alam), seorang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Kairo-Mesir. Kuliahnya tertunda selama 9 tahun setelah ayahnya meninggal dunia. Maka demi menghidupi dirinya dan keluarganya di Solo, Azzam berdagang bakso dan tempe di Kairo-Mesir. Dari pekerjaan yang dijalaninya, Azzam menjadi terkenal di kalangan KBRI di Kairo, dan mempertemukannya dengan Eliana (Alice Sofie Norin), gadis cantik nan modern, putri Dubes RI di Mesir.
Kehidupan dan kisah cinta Azzam yang berliku tidak sekedar memberikan pencerahan jiwa, namun mengajak penonton untuk lebih mendalami rahasia Illahi dan memaknai cinta. Kehadiran Anna (Oki Setiana Dewi), seorang wanita Islami yang menggoda hati Azzam menjadi unsur yang mengikat keduanya dalam sebuah misteri cinta yang seolah tak berujung. Dikemas dengan manis dalam sudut pandang yang sangat berbeda dari film-film drama romantis pada umumnya. Peran adiknya bernama Husna (Meyda Sefira), serta Furqan (Andi Arsyil) teman kuliahnya yang juga berasal dari Indonesia dan terinfeksi AIDS merangkum perjalanan hidup Azzam menjadi sebuah cerita yang sangat bernilai.
Film ini juga didukung oleh belasan artis kawakan senior papan atas, seperti Deddy Mizwar, Didi Petet, Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Nungki Kusumastuti, bahkan sastrawan-Taufik Ismail pun muncul sebagai cameo. Ilustrasi musik dan soundtrack ditangani oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Tak ketinggalan Krisdayanti ikut tampil sebagai salah satu pengisi album soundtracknya .
Seluruh latar belakang dalam novel dihidupkan dengan pengambilan gambar dari lokasi sebenarnya di Kairo, Mesir. Syuting dilakukan sejak Oktober 2008, bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mesir, seputar Kota Kairo dan Alexandria, Bandar Udara Internasional Kairo, Sungai Nil, Piramid Giza, bahkan Universitas Al Azhar yang selama ini tidak memperbolehkan film asing melakukan syuting di lokasi tersebut. Penggambaran setting yang begitu indah dan menganggumkan merupakan nilai plus dari film ini, yang tidak ditemukan dalam film nasional di beberapa dekade terakhir.
Oh ya, kunjungi juga situs resmi Film Ketika cinta bertasbih disini
Anda juga dapat mendowload Novel Ketika Cinta Bertasbih secara gratis yang berbentuk e-book klik disini.
Sumber : http://www.eramuslim.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Film
/
Ketika Cinta Bertasbih
/
Resensi
dengan judul
KETIKA CINTA BERTASBIH
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2009/06/ketika-cinta-bertasbih.html
.
Artikel Terkait Film , Ketika Cinta Bertasbih , Resensi
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " KETIKA CINTA BERTASBIH "
Post a Comment
Beri komentar anda.