Halimun biaskan jatidiri
Angan berada di ujung cakrawala
Sukma bertaut dalam semu yang tak berakhir
Kehampaan akrab dalam kesejatian
Kau berwujud tanpa makna
Aku ditelan debu
Diterbangkan oleh angin
Diombang-ambingkan riak yang nisbi
Dihempas dalam asa yang tak pasti
Kehilangan........
Kekosongan.......
Keharuan.......
Kehampaan.....
Kekhawatiran......
Ketakutan........
Berkumpul berbaur jadi satu
Berpesta dalam benak yang terlanjur picik
Harfa cinta yang menggairahkan
Yang gemanya membuat tujuh langit berputar
Yang gaungnya membuat tujuh samudera bergetar
Yang bahananya membuat tujuh bidadari terpikat,
Ada misteri dibalik makna yang tak terungkap
Ada rahasia dibalik kiasan yang mana realitas berwujud
Ada cinta yang setiap saat mewarnai segala yang lain.
Aku tersesat di tengah keramaian hati Sang Pencinta
Di satu arah nampak keteguhan, ketegaran dan keperkasaan
Di arah lain nampak kepasrahan, kelembutan dan kebutuhan
Yang datang sebagai pemuja dan pencinta
Berkorban dengan gairah sebagi tumbal
Berharap jadi pilihan yang terkasih
Menanti dengan tulus
Menunggu dengan sabar
Namun...................................
Kebersamaan adalah sebuah takdir
Sukma bertaut dalam semu yang tak berakhir
Kehampaan akrab dalam kesejatian
Kau berwujud tanpa makna
Aku ditelan debu
Diterbangkan oleh angin
Diombang-ambingkan riak yang nisbi
Dihempas dalam asa yang tak pasti
Kehilangan........
Kekosongan.......
Keharuan.......
Kehampaan.....
Kekhawatiran......
Ketakutan........
Berkumpul berbaur jadi satu
Berpesta dalam benak yang terlanjur picik
Harfa cinta yang menggairahkan
Yang gemanya membuat tujuh langit berputar
Yang gaungnya membuat tujuh samudera bergetar
Yang bahananya membuat tujuh bidadari terpikat,
Ada misteri dibalik makna yang tak terungkap
Ada rahasia dibalik kiasan yang mana realitas berwujud
Ada cinta yang setiap saat mewarnai segala yang lain.
Aku tersesat di tengah keramaian hati Sang Pencinta
Di satu arah nampak keteguhan, ketegaran dan keperkasaan
Di arah lain nampak kepasrahan, kelembutan dan kebutuhan
Yang datang sebagai pemuja dan pencinta
Berkorban dengan gairah sebagi tumbal
Berharap jadi pilihan yang terkasih
Menanti dengan tulus
Menunggu dengan sabar
Namun...................................
Kebersamaan adalah sebuah takdir
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Puisi
dengan judul
ILUSI ; SANG PEMIMPI
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2009/07/ilusi-sang-pemimpi.html
.
Artikel Terkait Puisi
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " ILUSI ; SANG PEMIMPI "
Post a Comment
Beri komentar anda.