Ramadhan senantiasa tertapaki sebagaimana bumi yang senantiasa menyonsong tapakan orbitnya di semesta raya.
Mukmin tersenyum mengelukan Ramadhan yang suci
Bulan yang tak mungkin sirna terembus angin syawal sebab ia senantiasa hadir di rotasi kesujudan yang imani, kesujudan ruang waktu yang menyisihkan zarah-zarah dekil.
Di posisi orbit Ramadhan, bumi yang polusi risih kembali disolek oleh Muslimin-Muslimat yang berbusana taqwa.
Solek makhluk Allah yang membawa sejuk mercurius yang sumuk, yang membuat hangat planet Pluto.
Dan kuasar-kuasar pun tafakur sejenak dalam wisatanya di atas cahaya terang tatkala mendengar senadung indah dari planet hijau.
Senandung tentang kerelaan dahaga yang bukan sekedar haus
Senandung tentang kerelaan cinta yang bukan sekedar birahi
Berkat udara Ramadhan yang penuh mulia, al-buruj pun kembali artistik dihiasi renik-renik lintang di langit Allah, terbingkai samawat yang tak bersisi, terpigura nebula yang bercahaya.
Alangkah indah dipandang andai pohon kebenaran yang tumbuhnya subur dan rindang tampak daunnya hijau segar dengan bunga yang harum semerbak, dengan buahnya yang ranum lezat mengibaratkan kelezatan buah amal manusia yang menyuguhkan kenikmatan disekitarnya dalam tumbuhnya kehidupan.
Manusia adalah ego yang terbatas, yang oleh Ego Yang Maha Tidak Terbatas diciptakan paling indah andai dibandingkan dengan makhluk lain.
Manusia adalah ego yang terbatas, maka dibutuhkan bimbingan dari Yang Tidak Terbatas dalam mengarungi bahtera hidup ini.
Andai manusia lepas dari bimbingan Penciptanya, maka gelisahlah ia bagaikan berjalan tanpa obor ditengah gulita yang teramat kelam, sambil tak disadari bahwa manusia memiliki tanggung jawab terhadap Tuhannya guna mengusung amanah besar.
Iman sebagai esensi agama, akan mampu membuahkan nilai syukur andai iman itu sendiri diasih, diasah dan diasuh sehingga kokoh tajam dalam menempatkan anugerah Allah pada tempatnya yang layak, dalam batasan tonggak-tonggak Ilahiyah.
Ramadhan yang mengasih, mengasah dan mengasuh iman, andai ditapaki dengan penuh kerelaan karena Allah, akan membuahkan amal syukur yang mengubur khufur, yang membingkiskan nilai ibadah seribu bulan atau seumur hidup sehingga Ramadhan mulia akan menjadi cita utama bagi mukmin yang ingin membasuh imannya dari kedekilan dosa yang dirasa ataupun yang dilupa.
Di hari pertama Ramadhan kemarin, saya mendapat berkah dari beberapa sahabat dalam wujud Award berikut :
Award dari AISHALIFE-LINE, Blogger cantik yang mahir IT bermukim di Jeddah Arab Saudi.
Award dari BUWELL,... Sahabat yang hobby oprek blog. Award ini terusan dari Mbak Fanny sehubungan dengan Ulang Tahun Buwell.
Award dari ~Inspirasi Hidupku-Nensy Madong~, Sahabat yang baru kenal dan langsung memberi saya sebuah Award berikut.
Untuk selanjutnya, semua Award ini saya persembahkan buat :
Mukmin tersenyum mengelukan Ramadhan yang suci
Bulan yang tak mungkin sirna terembus angin syawal sebab ia senantiasa hadir di rotasi kesujudan yang imani, kesujudan ruang waktu yang menyisihkan zarah-zarah dekil.
Di posisi orbit Ramadhan, bumi yang polusi risih kembali disolek oleh Muslimin-Muslimat yang berbusana taqwa.
Solek makhluk Allah yang membawa sejuk mercurius yang sumuk, yang membuat hangat planet Pluto.
Dan kuasar-kuasar pun tafakur sejenak dalam wisatanya di atas cahaya terang tatkala mendengar senadung indah dari planet hijau.
Senandung tentang kerelaan dahaga yang bukan sekedar haus
Senandung tentang kerelaan cinta yang bukan sekedar birahi
Berkat udara Ramadhan yang penuh mulia, al-buruj pun kembali artistik dihiasi renik-renik lintang di langit Allah, terbingkai samawat yang tak bersisi, terpigura nebula yang bercahaya.
Alangkah indah dipandang andai pohon kebenaran yang tumbuhnya subur dan rindang tampak daunnya hijau segar dengan bunga yang harum semerbak, dengan buahnya yang ranum lezat mengibaratkan kelezatan buah amal manusia yang menyuguhkan kenikmatan disekitarnya dalam tumbuhnya kehidupan.
Manusia adalah ego yang terbatas, yang oleh Ego Yang Maha Tidak Terbatas diciptakan paling indah andai dibandingkan dengan makhluk lain.
Manusia adalah ego yang terbatas, maka dibutuhkan bimbingan dari Yang Tidak Terbatas dalam mengarungi bahtera hidup ini.
Andai manusia lepas dari bimbingan Penciptanya, maka gelisahlah ia bagaikan berjalan tanpa obor ditengah gulita yang teramat kelam, sambil tak disadari bahwa manusia memiliki tanggung jawab terhadap Tuhannya guna mengusung amanah besar.
Iman sebagai esensi agama, akan mampu membuahkan nilai syukur andai iman itu sendiri diasih, diasah dan diasuh sehingga kokoh tajam dalam menempatkan anugerah Allah pada tempatnya yang layak, dalam batasan tonggak-tonggak Ilahiyah.
Ramadhan yang mengasih, mengasah dan mengasuh iman, andai ditapaki dengan penuh kerelaan karena Allah, akan membuahkan amal syukur yang mengubur khufur, yang membingkiskan nilai ibadah seribu bulan atau seumur hidup sehingga Ramadhan mulia akan menjadi cita utama bagi mukmin yang ingin membasuh imannya dari kedekilan dosa yang dirasa ataupun yang dilupa.
Di hari pertama Ramadhan kemarin, saya mendapat berkah dari beberapa sahabat dalam wujud Award berikut :
Award dari AISHALIFE-LINE, Blogger cantik yang mahir IT bermukim di Jeddah Arab Saudi.
Award dari BUWELL,... Sahabat yang hobby oprek blog. Award ini terusan dari Mbak Fanny sehubungan dengan Ulang Tahun Buwell.
Award dari ~Inspirasi Hidupku-Nensy Madong~, Sahabat yang baru kenal dan langsung memberi saya sebuah Award berikut.
Untuk selanjutnya, semua Award ini saya persembahkan buat :
*Gambar Hidup** Komputer Grafis**Personal Computers*
*Crank Designer**Hairairai**Yulia**Geraldine Toring*
*Permaisuri Imoet**High**Yoyo Pe Blog*
*Crank Designer**Hairairai**Yulia**Geraldine Toring*
*Permaisuri Imoet**High**Yoyo Pe Blog*
Semoga sahabat sekalian sudi menerimanya,.....
Salam hormat dan sukses selalu untuk semuanya.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
award
/
Puisi
dengan judul
RAMADHAN MULIA YANG PENUH CITA
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2009/08/ramadhan-mulia-yang-penuh-cita.html
.
Artikel Terkait award , Puisi
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " RAMADHAN MULIA YANG PENUH CITA "
Post a Comment
Beri komentar anda.