Jakarta International Film Festival (Jiffest) kembali menyapa penggila film dalam perhelatannya yang kesebelas. Gelaran tahunan ini rencananya bakal berlangsung pada 4-12 Desember 2009. Ada sekitar 115 film dengan berbagai tema dan jenis, yang berasal dari 26 negara.
Tentunya bagi warga Jakarta yang belum sempat menyaksikan film-film terbaik besutan sutradara terbaik Indonesia dan luar negeri bisa menonton di acara Jakarta International Film Festival (JIFFest) 2009 ini.
Melalui JIFFest, film-film terbaik Indonesia akan diputar kembali plus film terbaru karya Riri Reza, Sang Pemimpi, yang terpilih sebagai pembuka JIFFest ke-11 di Blitz Megaplex Grand Indonesia, mulai 4 Desember 2009.
Kurang lebih sebanyak 12 judul film terbaik yang lolos seleksi akan mengikuti JIFest ke- 11. Ke-12 film tersebut adalah Sang Pemimpi, Garuda Di Dadaku, 3 Doa 3 Cinta, Kado Hari Jadi, Pintu Terlarang, Babi Buta Yang Ingin Terbang, Keramat, Get Married 2, Identitas, Cin(t)a, Merantau, dan Bukan Cinta Biasa. Selain Sang Pemimpi, film lainnya bisa disaksikan secara gratis di Blitz Megaplex.
Jiffest kali ini juga akan mengadakan sebuah proyek bernama Indonesian Feature Film Competition (IFFC), dimana semua film panjang Indonesia yang diluncurkan sejak tanggal 1 Oktober 2008 sampai 30 September 2009 akan berkompetisi memperebutkan penghargaan bergengsi "Best Indonesian Feature" dan "Best Indonesian Director".
World Cinema sebagai kategori utama di Jiffest yang menjadi bagian favorit setiap tahunnya, akan kembali memutar ragam film berkelas macam "Departures" (Jepang, pemenang Academy Award tahun 2009 untuk Best Foreign Language film), kisah cinta yang unik dalam "(500) Days of Summer", "The Damned United", "Mammoth", "Coco Before Chanel", "Applause" (Denmark), "North" (Norwegia), "Three Monkeys" (Turki), "Jerichow" (Jerman), "Troubled Water", "Love & Rage" dan "Everlasting Moments".
Sebuah Film yang sempat menjadi kontroversi adalah BALIBO FIVE . Pelarangan film berjudul Balibo untuk ditayangkan di Indonesia dibenarkan pihak penyelenggara Jakarta Internasional Film Festival (JIFFest). Hal tersebut dikatakan Naufal Yazid, Festival Manager JIFFest ke-11 yang akan berlangsung pada 4-12 Desember 2009.
"Alasan kenapa dilarang belum jelas karena belum ada pernyataan resmi," ujar Naufal saat dihubungi melalui telepon, Rabu (2/12). Ia mengatakan, pelarangan tersebut baru disampaikan Lembaga Sensor Film (LSF) secara lisan kepada Festival Director JIFFest.
Padahal, rencananya film yang menceritakan kontroversi terbunuhnya lima wartawan asing (kasus Balibo Five) saat konflik di Timor Timur itu akan diputar dua kali selama JIFFest berlangsung, masing-masing pada 6 Desember dan 10 Desember.
Balibo adalah salah satu dari 114 judul film yang disertakan dalam JIFFest ke-11. Menurut Naufal, Balibo, seperti juga film lainnya yang diputar di JIFFest, dipilih karena dinilai menawarkan pandangan yang berbeda atau penceritaan yang berbeda dari suatu masalah dan dikemas dengan kualitas yang prima.
Naufal mengatakan, kejelasan alasan pelarangan tersebut baru akan diberikan hari ini. Meski belum ada pelarangan secara resmi, pihaknya segera melakukan antisipasi mengingat JIFFest sudah akan dimulai. Naufal mengatakan akan segera memberitahukan pelarangan tersebut kepada pihak produser dan distributor film Balibo dan menyiapkan film pengganti.
Tentunya bagi warga Jakarta yang belum sempat menyaksikan film-film terbaik besutan sutradara terbaik Indonesia dan luar negeri bisa menonton di acara Jakarta International Film Festival (JIFFest) 2009 ini.
Melalui JIFFest, film-film terbaik Indonesia akan diputar kembali plus film terbaru karya Riri Reza, Sang Pemimpi, yang terpilih sebagai pembuka JIFFest ke-11 di Blitz Megaplex Grand Indonesia, mulai 4 Desember 2009.
Kurang lebih sebanyak 12 judul film terbaik yang lolos seleksi akan mengikuti JIFest ke- 11. Ke-12 film tersebut adalah Sang Pemimpi, Garuda Di Dadaku, 3 Doa 3 Cinta, Kado Hari Jadi, Pintu Terlarang, Babi Buta Yang Ingin Terbang, Keramat, Get Married 2, Identitas, Cin(t)a, Merantau, dan Bukan Cinta Biasa. Selain Sang Pemimpi, film lainnya bisa disaksikan secara gratis di Blitz Megaplex.
Jiffest kali ini juga akan mengadakan sebuah proyek bernama Indonesian Feature Film Competition (IFFC), dimana semua film panjang Indonesia yang diluncurkan sejak tanggal 1 Oktober 2008 sampai 30 September 2009 akan berkompetisi memperebutkan penghargaan bergengsi "Best Indonesian Feature" dan "Best Indonesian Director".
World Cinema sebagai kategori utama di Jiffest yang menjadi bagian favorit setiap tahunnya, akan kembali memutar ragam film berkelas macam "Departures" (Jepang, pemenang Academy Award tahun 2009 untuk Best Foreign Language film), kisah cinta yang unik dalam "(500) Days of Summer", "The Damned United", "Mammoth", "Coco Before Chanel", "Applause" (Denmark), "North" (Norwegia), "Three Monkeys" (Turki), "Jerichow" (Jerman), "Troubled Water", "Love & Rage" dan "Everlasting Moments".
Sebuah Film yang sempat menjadi kontroversi adalah BALIBO FIVE . Pelarangan film berjudul Balibo untuk ditayangkan di Indonesia dibenarkan pihak penyelenggara Jakarta Internasional Film Festival (JIFFest). Hal tersebut dikatakan Naufal Yazid, Festival Manager JIFFest ke-11 yang akan berlangsung pada 4-12 Desember 2009.
"Alasan kenapa dilarang belum jelas karena belum ada pernyataan resmi," ujar Naufal saat dihubungi melalui telepon, Rabu (2/12). Ia mengatakan, pelarangan tersebut baru disampaikan Lembaga Sensor Film (LSF) secara lisan kepada Festival Director JIFFest.
Padahal, rencananya film yang menceritakan kontroversi terbunuhnya lima wartawan asing (kasus Balibo Five) saat konflik di Timor Timur itu akan diputar dua kali selama JIFFest berlangsung, masing-masing pada 6 Desember dan 10 Desember.
Balibo adalah salah satu dari 114 judul film yang disertakan dalam JIFFest ke-11. Menurut Naufal, Balibo, seperti juga film lainnya yang diputar di JIFFest, dipilih karena dinilai menawarkan pandangan yang berbeda atau penceritaan yang berbeda dari suatu masalah dan dikemas dengan kualitas yang prima.
Naufal mengatakan, kejelasan alasan pelarangan tersebut baru akan diberikan hari ini. Meski belum ada pelarangan secara resmi, pihaknya segera melakukan antisipasi mengingat JIFFest sudah akan dimulai. Naufal mengatakan akan segera memberitahukan pelarangan tersebut kepada pihak produser dan distributor film Balibo dan menyiapkan film pengganti.
Pembatalan rencana pemutaran film Balibo dalam ajang Jakarta Film Festival (JiFFest) disesalkan Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Tidak seharusnya ada praktek pelarangan terhadap produk dan karya seni seperti di era lalu.
Film yang rencananya diputar sebagai penutup JIFFest 2009 adalah "New York I Love You" sebuah omnibus dari 11 sutradara dunia seperti Fatih Akin dan Mira Nair. sayangnya hanya bisa ditonton oleh undangan khusus saja.
Film yang rencananya diputar sebagai penutup JIFFest 2009 adalah "New York I Love You" sebuah omnibus dari 11 sutradara dunia seperti Fatih Akin dan Mira Nair. sayangnya hanya bisa ditonton oleh undangan khusus saja.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
berita
/
Film
/
Info
/
JIFFest
dengan judul
JIFFest 2009
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2009/12/jiffest-2009.html
.
Artikel Terkait berita , Film , Info , JIFFest
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " JIFFest 2009 "
Post a Comment
Beri komentar anda.