Si Anak Kampoeng - diangkat dari kisah perjalanan hidup Buya Syafii Maarif, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, seperti terangkum dalam buku otobiografi `Titik-titik Kisar di Perjalananku` (2006-2009).
Meskipun film ini ibarat otobiografi Buya Syafii Maarif dalam versi digital, namun gagasannya datang dari Damien Dematra, penulis novel dan sutradara muda.
"Yang menarik, Damien terinspirasi untuk membuat film ini tidak lama setelah ia berjumpa dengan Buya Syafii atas rekomendasi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid)," kata Direktur Eksekutif Maarif Institute,Fajar Riza.
Fajar mengungkapkan, pada mulanya Buya Syafii keberatan dengan ide itu, dan meminta Damien menyampaikan gagasannya itu kepada Maarif Institute.
"Kami cukup lama mendiskusikannya sebelum akhirnya memutuskan untuk membantu merealisasikan gagasan pembuatan film `Si Anak Kampoeng`", katanya.
Fajar mengharapkan film-film semacam ini menjadi tonggak baru dalam konteks inovasi media dakwah kultural Muhammadiyah di era abad ke-2 organisasi Islam itu.
"Kehadiran film ini diharapkan menjadi kado bagi peristiwa bersejarah Satu Abad Muhammadiyah, karena dari sisi kebiasaan, mengangkat kisah tokoh Muhammadiyah ke layar lebar merupakan suatu hal yang tidak lazim, termasuk novelisasi dengan terbitnya novel `Si Anak Kampoeng` yang diadaptasi dari skenario film ini," katanya.
Fajar meyakini ranah-ranah pop seperti ini harus mulai dipertimbangkan dalam strategi dakwah di kalangan ormas Islam.
Sang sutradara, Damien Dematra, mengatakan, film ini mengambil seting Tanah Minangkabau, Padang, Sumatra Barat, dan Yogyakarta. Dua daerah ini adalah kota bersejarah bagi gerakan Muhammadiyah.
"Yogyakarta merupakan kota terpenting dalam perjalanan hidup seorang Syafii Maarif, karena dari seorang perantau biasa yang menuntut ilmu di perguruan Muhammadiyah, Mu`alimin, hingga menjadi pemimpin tertinggi organisasi Muhammadiyah," katanya.
Bahkan, katanya, Syafii Maarif kini didaulat oleh banyak pihak sebagai guru bangsa yang diakui integritasnya.
Syuting film ini mengambil beberapa tempat di Yogyakarta yang memiliki ikatan sejarah dan emosional dengan Syafii Maarif, seperti kantor sekretariat PP Muhammadiyah, gedung Mu`alimin, dan Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul.
"Buya Syafii sering mengilustrasikan keberuntungan perjalanan hidupnya, karena semata-mata terdampar ke tepian ombak, karena belas kasihan dari ombak. Jadi, simbolisasi Buya dan pantai tidak terpisahkan dalam skenario film ini," demikian Damien.
Sinopsis Film Si Anak Kampoeng
Syafii, sang mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah 1998-2000 dan 2000-2005, sejarawan, dan pejuang pluralisme di Indonesia, duduk di rumahnya, meneropong jauh dalam hidupnya, sampai tahun 1944. Saat itu, ia adalah seorang anak kampoeng di Nagari Sumpur Kudus, Sumatera Barat, yang hanya mengenal bagaimana cara belajar, mengadu ayam dan sapi, memancing, menyambit rumput, dan menembak.
Bersama Zainal, sepupunya, Makdiah, si suka berantem, Husin, sang penakut, dan Julai, si melankolik, Syafii mengarungi masa-masa di Sekolah Rakjat Sumpur Kudus dalam tawa bebas dan sumgringah nakal anak-anak.
Syafii kehilangan ibu kandungnya sewaktu ia masih bayi-sebuah kematian yang membuat sang ayah, Ma'rifah Rauf, seorang terpandang di kampungnya, sangat terpukul. Syafii kemudian dititipkan pada paman dan bibi yang mengasuhnya seperti anak mereka, dan juga memperhatikan perkembangan keimanan Syafii, sehingga ia kemudian bersekolah di Madrasah dan rajin mengaji.
Sekalipun ayahnya, Ma'rifah, kemudian melakukan poligami, hubungan ayah dan anak itu tetap erat, dan mereka suka bepergian bersama.
Tiada kebahagiaan tanpa penderitaan. Kematian melanda keluarganya, dan perang revolusi kemudian mengoyakkan kehidupan keluarga Ma'rifah. Ditambah lagi, salah satu rumah mereka terbakar hangus. Namun, setelah perang selesai, sang ayah, yang melihat kemampuan anaknya yang cemerlang, tetap berusaha menyekolahkannya ke sebuah madrasah yang terkenal di Lintau.
Setelah Syafii lulus dan menginjak masa dewasa, ia diperhadapkan pada sebuah persimpangan besar, sebuah titik kisar kehidupan, yang akan merubah seluruh jalan hidupnya secara drastis-tinggal di desa yang dicintainya, atau merantau ke tanah Jawa untuk meneruskan sekolah agama--sebuah pilihan yang tidak didukung oleh Ma'rifah, sang ayah.
Saat sebuah keputusan kemudian dijatuhkan dan hati ditetapkan, berbagai kekecewaan melanda dan hampir mengubah jalan hidup Syafii. Setelah itu, seakan-akan alam masih ingin menempa kekuatannya, sebuah perpisahan terakhir dari orang yang sangat dicintainya kembali menoreh hatinya.
Di tengah kerinduan akan bundanya yang telah pergi selamanya, Syafii harus berhadapan dengan banyak kendala yang terlalu besar untuk dirinya, sehingga sebuah pertanyaan pun timbul: Terlalu mahalkah harga untuk mengejar mimpinya? Dan apakah akhirnya kehidupan bermurah hati pada mereka yang terus berusaha menggapai mimpi?
Akankah segala kegetiran kemudian mempengaruhi dirinya dan membuatnya menjadi seorang yang pahit, ataukah ia akan tetap tabah, dan menjalani tapak-tapak kehidupan berbatu?
Trailer Film Si Anak Kampoeng
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Film Si Anak Kampoeng
/
Sinopsis Film Si Anak Kampoeng
/
Syafii Maarif
/
Trailer Film Si Anak Kampoeng
dengan judul
SI ANAK KAMPOENG
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2011/04/si-anak-kampoeng.html
.
Artikel Terkait Film Si Anak Kampoeng , Sinopsis Film Si Anak Kampoeng , Syafii Maarif , Trailer Film Si Anak Kampoeng
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " SI ANAK KAMPOENG "
Post a Comment
Beri komentar anda.