Wisata Kuliner Pantai Losari menjanjikan beraneka masakan yang menarik dan tidak akan pernah didapatkan di tempat lain.
Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota Makassar. Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah.
Dahulu, pantai ini dikenal dengan pusat makanan laut dan ikan bakar di malam hari (karena para penjual dan pedagang hanya beroperasi pada malam hari), serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer).
Menjelang senja keindahan pantai akan terasa ditambah hembusan angin sepoi-sepoi terasa makin menyejukkan manakala keindahan alam menghilangkan kepenatan.
Keindahan ini akan makin sempurna takkala prosesi terbenamnya matahari dapat disaksikan secara utuh. Jadi jika suatu saat Anda berkunjung ke Makassar, pastikan jangan sampai Anda tidak berkunjung ke pantai Losari yang indah dan termasyur di kata orang.
Saat ini warung-warung tenda yang menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan pada sebuah tempat yang dikenal dengan nama Pantai Laguna Tempat Wisata Kuliner Butta Angin Mammiri, tepatnya di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari. hanya dengan berjalan kaki 5 menit dari Losari.
Ratusan Gerobak dengan berbagai menu makanan dan minuman ciri khas kota ’Daeng’ dapat Anda temukan di sana. Makanan khas yang dapat menjadi Obyek Wisata Kuliner khas Makassar yang dijajakan di warung-warung tenda itu antara lain adalah pisang epe (pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat).
Kuliner Khas lainnya yaitu : Sop Konro/sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.
Kuliner khas lainnya adalah Coto Makassar, atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa".
Sebagai makanan penutup, anda bisa memesan Es Pallubutung / Es Pisang Ijo, Namanya terdengar unik dan asing di telinga kebanyakan orang. Namun coba dulu rasa dari es ini, hmm, dijamin enak dan ”lumayan” mengenyangkan. Pisangnya di bungkus dengan semacam kulit dari tepung dengan warna hijau dari daun pandan, butiran-butiran kecil mutiara berwarna merah muda yang bersemangat (ini nama makanan, bukan perhiasan ya), semacam bubur berwarna putih terbuat dari campuran santan sehingga rasanya benar-benar sangat gurih dan lezat, es serut, dan juga ditambahkan susu kental manis yang tentu saja rasanya manis.
Harga dari masing-masing kuliner diatas cukup terjangkau, berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 12.500 per porsi.
Kendati menawarkan beragam makanan, namun menurut sejumlah pedagang kaki lima yang menjajakan makanan di sepanjang pantai laguna, makanan yang paling banyak diminati pengunjung adalah Pisang Epe' atau kata orang bule Banana Press yang menjadi andalan.
Jadi tak lengkap rasanya ke Makassar bahkan Sulawesi Selatan jika Anda tidak menikmati Wisata Kuliner di Pantai Laguna, utamanya menikmati cita rasa dari Pisang Epe Kota Daeng.
Artikel ini diikutsertakan pada acara ADUK di BlogCamp.
Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota Makassar. Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah.
Dahulu, pantai ini dikenal dengan pusat makanan laut dan ikan bakar di malam hari (karena para penjual dan pedagang hanya beroperasi pada malam hari), serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer).
Menjelang senja keindahan pantai akan terasa ditambah hembusan angin sepoi-sepoi terasa makin menyejukkan manakala keindahan alam menghilangkan kepenatan.
Keindahan ini akan makin sempurna takkala prosesi terbenamnya matahari dapat disaksikan secara utuh. Jadi jika suatu saat Anda berkunjung ke Makassar, pastikan jangan sampai Anda tidak berkunjung ke pantai Losari yang indah dan termasyur di kata orang.
Sebagai landmark kota Makassar, banyak orang memiliki kenangan indah bersama pantai ini. Tak kurang mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri saat mencanangkan revitalisasi Pantai Losari,11September 2004 bertutur,”"Sejak saya kecil, Pantai Losari merupakan pantai yang sangat indah untuk melihat sunset. Ketika tinggal di Makassar atas undangan almarhum Bapak Jenderal M Jusuf ketika masih menjadi Panglima Kodam Hasanuddin, hampir setiap hari saya diajak ke Pantai Losari.
Saat ini warung-warung tenda yang menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan pada sebuah tempat yang dikenal dengan nama Pantai Laguna Tempat Wisata Kuliner Butta Angin Mammiri, tepatnya di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari. hanya dengan berjalan kaki 5 menit dari Losari.
Ratusan Gerobak dengan berbagai menu makanan dan minuman ciri khas kota ’Daeng’ dapat Anda temukan di sana. Makanan khas yang dapat menjadi Obyek Wisata Kuliner khas Makassar yang dijajakan di warung-warung tenda itu antara lain adalah pisang epe (pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat).
Kuliner Khas lainnya yaitu : Sop Konro/sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.
Kuliner khas lainnya adalah Coto Makassar, atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa".
Sebagai makanan penutup, anda bisa memesan Es Pallubutung / Es Pisang Ijo, Namanya terdengar unik dan asing di telinga kebanyakan orang. Namun coba dulu rasa dari es ini, hmm, dijamin enak dan ”lumayan” mengenyangkan. Pisangnya di bungkus dengan semacam kulit dari tepung dengan warna hijau dari daun pandan, butiran-butiran kecil mutiara berwarna merah muda yang bersemangat (ini nama makanan, bukan perhiasan ya), semacam bubur berwarna putih terbuat dari campuran santan sehingga rasanya benar-benar sangat gurih dan lezat, es serut, dan juga ditambahkan susu kental manis yang tentu saja rasanya manis.
Harga dari masing-masing kuliner diatas cukup terjangkau, berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 12.500 per porsi.
Kendati menawarkan beragam makanan, namun menurut sejumlah pedagang kaki lima yang menjajakan makanan di sepanjang pantai laguna, makanan yang paling banyak diminati pengunjung adalah Pisang Epe' atau kata orang bule Banana Press yang menjadi andalan.
Jadi tak lengkap rasanya ke Makassar bahkan Sulawesi Selatan jika Anda tidak menikmati Wisata Kuliner di Pantai Laguna, utamanya menikmati cita rasa dari Pisang Epe Kota Daeng.
Artikel ini diikutsertakan pada acara ADUK di BlogCamp.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Info
/
Info Kontes
/
PakDe Cholik.
dengan judul
Wisata Kuliner Sambil Menikmati Senja Di Pantai Losari
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2011/07/wisata-kuliner-sambil-menikmati-senja.html
.
Artikel Terkait Info , Info Kontes , PakDe Cholik.
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " Wisata Kuliner Sambil Menikmati Senja Di Pantai Losari "
Post a Comment
Beri komentar anda.