Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) telah melaporkan bangkai Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) dengan bobot 6 ton mulai masuk ke Bumi pada hari Sabtu dengan rentang waktu antara 11.23 hingga 13.09 waktu setempat.
Sebagian besar komponen UARS akan terbakar ketika memasuki atmosfer Bumi, tetapi diperkirakan ada 26 potongan yang tidak hancur oleh gesekan atmosfer dengan bobot terberat mencapai 159 kg.
Kendati belum ada lokasi pasti mengenai jatuhnya serpihan satelit itu, namun pengamatan Reuters menyebutkan UARS sempat melewati pantai timur Afrika.
"Ketika ingin jatuh ke Bumi, UARS sempat melewati pantai timur Afrika di Samudera Hindia, Samudera Pasifik, bagian utara Kanada dan bagian utara dari Samudera Atlantik hingga memasuki sebagian besar kawasan Afrika Barat," tulis salah seorang wartawan Reuters, Irene Klotz.
"Kawasan yang dilalui UARS kebanyakan melintas di atas air dengan wilayah yang sering dilalui berada di daerah Kanada bagian utara dan Afrika Barat," tambahnya, seperti yang dikutip Red Orbit, Senin (26/9/2011).
"Karena kita tidak tahu di mana titik masuk kembali yang sebenarnya, maka kita tidak tahu di mana tempat jatuhnya serpihan-serpihan UARS secara pasti," ungkap Nicholas Johnson, kepala ilmuwan NASA di Johnson Space Center, Houston yang mengamati puing-puing benda antariksa.
"Ada laporan di Twitter yang memberitahukan beberapa serpihan satelit di daerah Okotoks yang berada di selatan kota Calgary, Kanada barat," cetus Klotz.
NASA awalnya memperkirakan titik jatuh (batas kritis jatuhnya benda luar angkasa dengan keringgian 120 km di atas permukaan Bumi) dari UARS terjadi di akhir tahun ini, yakni akhir September atau awal Oktober. Tapi akhir pekan lalu NASA mengubah prediksi mereka dengan mengatakan tanggal 23 September (dengan perkiraan kurang lebih satu hari) titik jatuh akan terlihat di Bumi karena adanya peningkatan tajam dari aktivitas Matahari.
Pada hari Jumat NASA melaporkan UARS akan kembali memasuki atmosfer Bumi pada Jumat sore. Jika hal ini benar maka NASA yakin titik jatuh akan berada di sekitar Amerika Utara.
Namun, pukul 10.30 waktu setempat, NASA kembali meng-update informasi dengan menyatakan orientasi atau konfigurasi satelit tampaknya telah berubah dan melambat ketika akan jatuh.
NASA kemudian memperbaharui kembali posisi bangkai satelit UARS sekali lagi dengan mencatat pukul 07.00 waktu setempat, orbit UARS adalah berada pada ketinggian 90 mil, 95 mil dan masuk kembali diperkirakan akan terjadi antara Jumat malam pukul 23.00 atau Sabtu pagi pukul 03.00 waktu setempat.
NASA juga mencatat bahwa satelit akan melewati Kanada, Afrika, Australia, dan Samudera Pasifik, Atlantik, serta India selama waktu perlintasan sebelum akhirnya jatuh.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
berita
/
news
dengan judul
Serpihan Satelit Jatuh di Laut Kanada
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2011/09/serpihan-satelit-jatuh-di-laut-kanada.html
.
Artikel Terkait berita , news
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Semoga masuknya satelit ini tidak menimbulkan hal2 yang tidak diinginkan
ReplyDeletewah sesuatu banget
ReplyDeleteDanu Akbar : amin ^_^
ReplyDeletereckydj : syahrono wkwkwk
semoga yang jatuh di Indonesia serpihan emas $_$
ReplyDeleteuntung gk jatoh ke rumah ane........
ReplyDeleteWah kalau tu satelit jatuh di Indonesia pasti jadi berita hot tuh...
ReplyDelete:)
kirain jatuh di indonesia
ReplyDeletesemoga jatuh nya $$ hahaaaa
ReplyDeleteWaw.. masih Hot.. mantapp :D
ReplyDeletepanas mas wkwkwk
ReplyDeletesubhanallah, semoga tidak ada dampak buruk yang berkelanjutan.
ReplyDeleteaminnn ^_^
ReplyDeletewew...ngeri amat...
ReplyDeletekomeng balik + Jempol ea :D
ok
ReplyDelete