Selanjutnya, sebagai sebuah film remaja 18 ++ Forever Love, arahan Nayato Fio Nuala mulai mengurai solusinya. Film produksi PT. Kharisma Starvision Plus ini, sebagaimana film produksi mereka sebelumnya berjudul 18 + True Love Never Dies, masih mengalir dengan cara remaja, enteng, menyenangkan tapi tetap menyisipkan pesan-pesan yang mengajak penontonnya ke arah kebajikan.
Caranya, dengan merepresentasikannya pada tokoh Kara, seorang cucu dari tokoh Opa (Roy Marten) yang kekayaannya tak berbatas langit. Kara yang bersobat Maxime (Pascal), Ruben (Jordi Onsu), Martin (Rozy Mahalli), Traci (Yessy Iona) serta Scarlet (Gege Eliza) yang juga kekasihnya, akhirnya harus mengubah jalan hidup mewah dan suka-sukanya, ketika Opanya menghentikan semua subsidi kemewahan kepadanya.
Dari sinilah cerita bermula, ketika Kara yang tampan, nakal dan gaul harus membalik hidupnya yang serba berkelebihan menjadi serba berkekurangan. Terlebih ketika dia bersua Mila (Kimberly Ryder), seorang penjaja roti di sebuah terminal bus, yang mampu menghidupi ibu dan anaknya. Penjaja roti yang ayunya tidak ketulungan ini, juga mempunyai kecantikan hati yang tak tertandingi. Sebab, sebilah hatinya telah dia transplantasikan kepada adiknya Sasi (Reska Tania) yang mempunyai kelainan hati.
Transformasi perubahan cara berpikir dan bertindak tokoh Kara itulah yang menjadi menu utama film ini. Dan usia 18 tahun dijadikan batu loncatan perubahan dari seorang remaja galau, menjadi berkepribadian. Cassandra Massardi yang menulis skenario film ini, menurut Chand Parvez Servia, produser Starvision Plus, dinilai berhasil mengusung pesan pencarian jati diri dengan baik. Meski tentu saja jauh dari sempurna ketika skenario itu dieksekusi Nayato dalam cara penyampaiannya.
Meski Anto Hoed dan Melly Goeslow sebagai music director, dan telah menciptakan dua original soundtrack --serta dinyanyikan Kimberly sendiri-- yang lumayan cukup mewarnai film itu. Walau terlalu banyak repitisi di banyak adegan dengan balutan musik yang sama. Meskipun demikian, film yang akan edar mulai 18 Juli ini, diharapkan Chan mampu memberikan pesan kebaikan kepada penonton remajanya, untuk tidak bersegara mencari jati diri mereka.
Sinopsis Film 18++ Forever Love
Selama ini yang ditunggu-tunggu Kara (Adipati Dolken) hanya satu, yaitu hari dimana ia menginjak usia 18 tahun karena pada usia tersebut kara dijanjikan sang Opa (Roy Marten) sebuah hadiah yang tidak akan ia lupakan seumur hidupnya.
Sedang bersenang-senang bersama para sahabat di hari ulang tahunnya, Kara justru mendapat kejutan yang selama ini tidak terpikirkan olehnya. Kado yang dijanjikan sang opa ternyata bukanlah uang, mobil, ataupun kesempatan keliling dunia, tapi justru kemandirian. Akhirnya di usianya yang ke 18 tahun tersebut, Kara justru kehilangan segalanya mulai dari mobil mewah, kekayaan dan berbagai fasilitas mewah yang ia miliki sebelumnya.
Atas kejadian tersebut, Kara terpaksa pulang ke Jakarta. Ia berencana untuk mengahadap sang Opa dan menuntut kembali apa yang sudah menjadi haknya. Di tengah perjalanan, Kara ternyata mengalami kejadian sial. Dompetnya di copet oleh seorang preman. Ia terpaksa berkelahi dengan preman tersebut dan teman-temannya. Namun setelah terlibat perkelahian, Kara justru terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Kara kemudian diselamatkan oleh seorang gadis cantik penjual kue bernama Mila (Kimberly Ryder) yang membawa Kara pulang kerumahnya. Menyangka Kara adalah orang miskin, keluarga Mila yang terdiri atas ibunya (Keke Soeryo Renaldi) dan Sasi (Reska Tania), adik mila, menampung Kara di rumah mereka yang sederhana.
Kara yang biasa hidup enak pun terkejut dengan kondisi barunya itu. Bila biasanya ia hidup mewah bergelimpangan harta, kini ia justru hidup di lingkungan sederhana yang hidup ala kadarnya saja. Namun dari situ karakter baru Kara mulai terbentuk. Dirinya mulai tertantang untuk bisa memberi kontribusi pada keluarga barunya dan mulai mencoba belajar bekerja, mencari penghasilan lewat kerja kerasnya.
Ketika hubungan Kara dengan keluarga Mila mulai dekat dan semakin intim, para sahabat Kara akhirnya berhasil menemukannya di rumah Mila. Semenjak pertemuan tersebut, Kara mulai kembali pada kebiasaan lamanya yang senang berfoya-foya dan mabuk-mabukan. Hal ini yang kemudian membuat Mila enggan menerima Kara kembali ke dalam keluarganya.
Kara pun mulai sadar kalau kehidupannya yang dulu sudah tidak cocok dengan hatinya sekarang, ia ingin kembali kepada Mila, namun Mila selalu menolaknya. Tanpa Kara ketahui, ternyata Mila juga mempunyai sebuah rahasia besar tentang masa lalunya Bukankah cinta selalu abadi walaupun mereka sulit bersama....
Diperankan oleh sejumlah pemain pendatang baru yang berbakat, film garapan Nayato Fio Nuala ini mampu memberikan warna tersendiri di tengah-tengah film lokal lainnya.
Mengedepankan kisah dan problematika remaja yang cukup kompleks, 18++ Forever Love mampu mengedepankan nilai moral dalam filmnya. Secara tersirat, ada pesan tentang arti nilai sebuah kedewasaan yang coba disampaikan dalam film ini.
Meski bernuansa anak muda, namun tidak ada salahnya bagi para orang tua untuk ikut menyaksikan film ini, karena selain romantis, ada unsur komedi yang juga coba dipaparkan sehingga tidak membuat bosan para penontonnya.
18++ Forever Love akan mulai tayang secara serempak di studio-studio bioskop di Indonesia mulai tanggal 18 Juli 2012 mendatang.
Sumber :
Belum ada komentar untuk " 18++ FOREVER LOVE | Sebuah Problematika Cinta dan Cita Remaja "
Post a Comment
Beri komentar anda.