Direktur Utama PT Mega Capital Indonesia Nany Susilowati mengung investasi di sukuk negara lebih aman dan menguntungkan daripada deposito. Selain memiliki imbal hasil yang lebih tinggi, investasi sukuk juga dikenakan biaya pajak hanya 15% dibanding deposito 20%.
"Sukuk lebih bagus dari deposito di bank-bank pemerintah. Aman, likuid dan dijamin pemerintah," kata Nany usai konferensi pers penawaran sukuk negara ritel seri SR-005, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/2/13).
Dia mengatakan, investasi di sukuk juga memiliki potensi capital gain. "Kelebihan sukuk likuid, kalau tenornya 3 tahun, bisa dijual sebelum 3 tahun. Ada potensi capital gain. Itu itu keuntungan," ujarnya.
Namun, investasi di sukuk juga memiliki tingkat risiko, namun tidak tinggi. "Risikonya jika tingkat suku bunga naik, imbal hasil bisa turun, sama halnya obligasi," kata dia.
Masalahnya, saat ini masih banyak masyarakat yang belum 'melek' investasi termasuk sukuk. Untuk itu, pihaknya sebagai salah satu agen penjual sukuk negara ritel seri SR-005, akan melakukan roadshow ke berbagai kota di Indonesia seperti Malabo, Surabaya, dan Jogja pada 8-22 Februari 2013 untuk menarik investor ritel sekaligus memberikan pengenalan investasi sukuk.
"Ini sebagai salah satu sosialisasi juga. Kita targetkan investornya kalangan wiraswasta, ibu rumah tangga, karyawan. Seperti sebelum-sebelumnya responnya bagus karena memberikan potensi yang menarik. Permasalahannya mereka belum tau dan mengerti sukuk, biasanya deposito," kata Nany.
(dru/dru)
Belum ada komentar untuk " Untung Mana Deposito atau Sukuk? Ini Penjelasannya "
Post a Comment
Beri komentar anda.