Bukan Pakar SEO Ganteng

Showing posts with label Keuangan. Show all posts
Showing posts with label Keuangan. Show all posts

Cara Tepat Menggunakan Uang THR


Caradantips.com - Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata, hati Anda pasti sedang bergembira karena baru mendapatkan jatah Tunjangan Hari Raya atau yang akrab dikenal dengan sebutan THR. Namun, siapa sangka jika uang THR itu sebetulnya bukan merupakan uang bonus yang dapat dipakai seenaknya. Ada beban moral dan finansial di dalamnya. Anda mungkin tidak menyadari jika prioritas pemakaian uang THR adalah untuk pembayaran cicilan utang dan tabungan, baru setelah itu, Anda boleh membelanjakannya (itupun dalam batas-batas kewajaran).

Beberapa teman saya tak jarang mengeluhkan, uang THR itu bagaikan angin lalu yang besar jumlahnya, cepat hilangnya. Hmmm.. dalam hati saya berpikir pasti ada yang salah dalam strategi penggunaan uang THR. Pasti ada trik-trik khusus di mana uang THR itu bukan hanya menjadi uang 'kesenangan' saja, melainkan juga investasi kecil yang bisa berdampak jangka panjang. Prinsip dan kedisiplinan diri memang diperlukan dalam pengelolaan finansial pribadi. Bagi Anda yang bekerja di bidang banking atau accounting, coba tanya pada diri sendiri, mengelola uang perusahaan yang jumlahnya milyaran saja bisa, sedangkan mengatur keuangan pribadi yang jumlahnya tak seberapa kesulitan?

Godaan yang datang bertubi-tubi memang datang bersamaan saat uang THR masuk ke saku Anda. Apa saja? Macam-macam. Dari mulai persiapan Lebaran seperti bingkisan untuk kolega, kebutuhan sandang saat Idul Fitri, sampai Midnight Sale (ada saja pacar atau istri yang merengek untuk menyambangi mal yang sedang menggelar midnight sale ini). Semuanya itu harus diantisipasi secara cerdik agar, minimal, uang THR itu pemakaiannya tepat sasaran dan bukannya 'lebih besar pasak daripada tiang'. Dengan strategi yang tepat guna, uang THR sebetulnya dapat digunakan untuk membelanjakan kebutuhan Anda yang sulit dipenuhi pada bulan-bulan biasa.

Pertanyaannya sekarang, apakah semua THR itu harus digunakan untuk membeli barang-barang yang memang tidak bisa Anda beli pada bulan-bulan sebelumnya? Atau, apakah uang THR itu sebaiknya full digunakan untuk belanja kebutuhan hari raya saja? Ke pos-pos apa saja sebaiknya THR itu dibelanjakan? Semua jawaban di atas sebetulnya akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi Anda masing-masing. Apalagi kondisi di sini misalnya apakah Anda sudah berkeluarga atau belum, ataukah Anda sebagai kepala keluarga yang mempunyai tanggungan finansial bagi saudara lainnya. Uang THR tidak selalu diasosiasikan dengan kepuasan berbelanja, ada kepentingan moral juga di dalamnya.

Bagaimana dengan Anda? Untuk pos-pos apa saja THR itu sebaiknya digunakan? Bagaimana prioritas belanja yang baik dalam membelanjakan THR? Strategi berikut ini kira-kira dapat Anda terapkan saat menerima uang THR.
 

Prioritas Hari Raya

Namanya saja uang Tunjangan Hari Raya, sudah pasti tujuan perusahaan memberikan uang itu kepada Anda adalah agar Anda bisa mencukupi seluruh kebutuhan Hari Raya. Sudah pasti, belanja hari raya harus jadi prioritas pertama dalam membelanjakan THR jika memang pengeluaran ini jadi tanggung jawab Anda. Ini karena Anda harus berbelanja segala hal yang memang diperlukan untuk hari raya. Nah, memang kebutuhan belanja hari raya setiap orang berbeda-beda. Besar kecilnya pengeluaran ini tergantung pada kondisi masing-masing orang. Dan ada satu lagi yang harus diingat, dalam uang THR terdapat bagian untuk kepentingan moral, untuk umat Muslim yang akan merayakan Idul Fitri, maka zakat fitrah wajib hukumnya untuk dikeluarkan.
 

Kebutuhan Sandang Hari Raya

Setelah menggunakan THR untuk kebutuhan hari raya, prioritas kedua adalah dengan menggunakan THR Anda untuk membeli barang-barang keperluan keluarga yang memang cukup penting tapi tidak terbeli pada bulan-bulan biasa. Ada beberapa keluarga yang menyambut Lebaran dengan melakukan renovasi rumah, mengganti perabot yang sudah usang, dan mempercantik rumah dengan berbagai atribut agar terlihat elegan saat sanak saudara datang bersilaturahmi. Kebutuhan sandang ini pun bermacam-macam, dari mulai kebutuhan bahan makanan untuk sajian Lebaran, biaya renovasi rumah (jika diperlukan), atau mengganti beberapa perabot yang memang sudah tidak layak digunakan. Tapi ingat, penggantian barang-barang itu hanya boleh dilakukan jika memang mendesak. Apabila masih layak, maka sebaiknya Anda menempatkan uang THR pada pos lain yang lebih penting.
 

Untuk Belanja Pribadi

Setelah barang-barang keperluan keluarga yang kemarin-kemarin tidak terbeli itu telah terpenuhi, barulah gunakan sisa THR Anda untuk membeli barang-barang kebutuhan pribadi Anda yang selama ini belum terbeli tetapi memang sudah jadi kebutuhan. Pakaian? Tas? Sepatu? Alat olahraga? Atau ponsel? Terserah Anda. Yang penting, kebutuhan belanja untuk hari raya dan keperluan keluarga sudah didahulukan.

Persentase pembagian pos-pos THR ini dapat Anda jabarkan dalam catatan yang jelas sehingga tidak mengalir begitu saja. Sekali lagi, yang terpenting uang THR itu harus tepat sasaran dan tepat guna. Setelah memenuhi kewajiban moral secara agma, seperti membayar zakat dan sedekah, kemudian memenuhi kebutuhan keluarga (apabila Anda memiliki tanggung jawab tersebut), baru kemudian memenuhi kebutuhan pribadi. Ciri-ciri pemakaian THR yang baik adalah Anda mampu menyisakan beberapa nilai walaupun tidak besar untuk masuk kembali dalam tabungan Anda. Bagaimana? Mulai memahami esensi dari Tunjangan Hari Raya itu sendiri? 


Selamat mencoba!
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan

Cara Menghemat Uang Saat Berbelanja


Caradantips.com - Harga bahan pokok yang semakin lama semakin melonjak, membuat kita harus memutar otak mencari cara bagaiamana menghemat pengeluaran uang. Berikut cara-cara menghemat uang dalam hal berbelanja yang berhasil dirangkum Sidomi.com.

1. Belilah Produk Lokal
    Kebiasaan masyarakat modern adalah menyukai yang praktis – praktis. Termasuk dalam hal berbelanja bahan makanan. Supermarket adalah jawaban dari kepraktisan tersebut. Padahal tanpa kita sadari dengan berbelanja di super market, kita telah mengeluarkan uang lebih. Cobalah beralih ke pasar tradisional. Dengan kualitas yang tidak kalah dibanding dengan supermarket, pasar tradisional menawarkan harga yang lebih murah, bisa ditawar dan kelebihan lainnya adalah kita dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
    
2. Gunakan Kupon Belanja (Jika Ada)
    Terkadang saat kita berbelanja dalam jumlah yang besar, kita mendapatkan kupon diskon atau kupon berbelanja yang lain. Maka jangan pernah berfikir untuk mengoleksi atau bahkan membuangnya. Gunakanlah benda itu dalam pembelanjaan selanjutnya, sehingga dapat mengurangi sedikit pengeluaran berbelanja,

3. Berbelanja Lalu Masaklah
    Jangan membiasakan diri menumpuk bahan makanan yang tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Misalnya ayam atau ikan. Jika kita terlalu lama mendiamkannya di dalam lemari es, maka kandungan gizi yang terdapat di dalamnya akan berkurang. Begitu juga dengan rasa dan tampilannya, pasti tidak akan sesegar ketika kita pertama membelinya. Dengan begitu, keinginan kita untuk membeli makanan lain sebagai penyeimbang rasa sangat besar. Itu berarti menambah pengeluaran kita, toh.
    
4. Belilah Dalam Partai Besar
    Poin ini tidak dipergunakan untuk bahan – bahan yang tidak terlalu sering kita gunakan. Sebagai orang Indonesia, makanan pokok kita kebanyakan adalah nasi. Maka alangkah lebih baik jika kita membeli beras dalam jumlah yang besar, sekiranya cukup untuk satu bulan misalnya. Tetapi kita tidak perlu membeli berkarung – karung tepung karena kita tidak menggunakannya setiap hari.
    
5. Belilah Barang yang Bermerk
    Barang yang bermerk telah terbukti berbanding lurus dengan kualitas. Contohnya ketika kita membeli garam. Bandingkan membeli garam yang bermerk dengan yang kualitas rendah. Untuk menciptakan rasa asin, dengan garam bermerk, kita hanya membutuhkan 1 sendok, tapi ketika kita menggunakan garam kualitas rendah, kita membutuhkan lebih dari 1 sendok. Hasil akhirnya pengeluaran kita sama. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan bahan yang berkualitas sehingga kita dapat menghemat namun tetap sehat. 

6. Buatlah Menu Mingguan
    Membuat daftar menu yang akan kita sajikan untuk seminggu tentu mempunyai banyak keuntungan. Selain kita dapat memprediksi dan mengatur pengeluaran, kita juga dapat menakar nilai gizi selama seminggu itu. Jadi, kita dan keluarga kita tidak sampai kekurangan asupan gizi namun kita juga dapat mengatur pengeluarannya.
    
7. Simpan Kelebihan Makanan
    Kelebihan makanan yang telah kita masak acapkali kita sia – siakan dengan cara membuangnya. Namun, hal itu harus kita hentikan mulai dari sekarang jika kita ingin berhemat. Dengan menyimpan kelebihan makanan, kita dapat menggunakannya untuk waktu makan selanjutnya.
    
8. Belanja Online
    Berbelanja online adalah cara yang tepat untuk menghemat biaya. Ketika kita berbelanja online, pasti yang kita cari adalah barang yang kita butuhkan sehingga kita tidak melihat barang lain dan tidak tertarik untuk membelinya. Selama ini supermarket yang menyediakan begitu banyak barang yang dapat menarik perhatian kita untuk membelinya saat kita berbelanja di sana.
    
9. Berhentilah Menggunakan Resep
    Resep yang kita unduh dari internet, kita baca dari tabloid, atau kita dengar dari televisi kebanyakan adalah resep dari master chef atau koki handal. Dan kebanyakan resep yang mereka gunakan adalah resep yang menggunakan bahan – bahan import yang harganya tidaklah murah, oleh karena itu berhentilah menggunakan resep, masaklah masakan yang sudah Anda ketahui pasti cara membuatnya atau gunakan resep dari orang tua.
    
10. Buatlah Rincian / List Sebelum Berbelanja
    Ini adalah poin terpenting dalam menghemat belanja makanan. Rincian bahan – bahan yang akan kita gunakan dan kita perlukan menghindarkan kita dari membeli barang atau bahan yang tidak kita perlukan. Bahkan kita bisa memprediksi pengeluaran kita sehingga kita juga bisa memprediksi berapa uang yang akan kita bawa untuk berbelanja
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan

Cara Raup Banyak Uang Selain Bekerja


Caradantips.com - Uang selalu terdengar menarik dan penting di telinga kebanyakan orang. Namun pandangan setiap orang tentang uang memang berbeda. Saat beberapa orang menganggapnya tak begitu penting, sebagian lainnya justru berusaha sekuat tenaga mendapatkannya.

Seperti dilansir dari magforwomen.com, Kamis (4/7/2013), bekerja adalah cara yang paling biasa dan sering dilakukan untuk menghasilkan uang. Selain itu, membuka bisnis sendiri juga bisa menjadi cara pencetak uang.

Di era serba maju ini, ada sejuta cara menghasilkan uang. Beberapa pilihannya, bisa membuat Anda mendadak kaya raya. Tapi siapa yang tahu, ternyata ada 5 cara untuk mendulang banyak uang seperti berikut:

1. Warisan

Cara ini sudah biasa membuat banyak orang jadi lebih kaya di berbagai negara. Jika Anda bercita-cita jadi miliarder, maka menjadi keturunan keluarga kaya dan sejahtera bisa membantu Anda mewujudkannya.

Secara konvensional, kebanyakan orang kaya adalah pewaris harta dan kekayaan nenek moyangnya. Harta kekayaan tersebut diwariskan secara turun menurun.

2. Ide cemerlang di waktu yang tepat
Hampir setiap orang punya ide cemerlang yang mungkin bernilai miliaran rupiah. Namun ide tersebut tak akan berarti apa-apa jika tak diwujudkan di saat yang tepat. Selama ini, warga dunia terus menerus menyaksikan kesuksesan sejumlah cemerlang mencetak uang miliaran rupiah.

Sayangnya, ide cemerlang yang Anda miliki bisa sia-sia jika diterapkan di waktu yang kurang tepat, sementara orang lain bisa meraup keuntungan karena melakukannya di saat yang tepat.

Contohnya, Seatte Computer Works yang menjadi otak di belakang pengembangan MS-DOS pada 1970-an, namun IBM yang justru meraih keuntungan darinya karena tahu kapan menerapkannya.

3. Real Estate

Memiliki satu properti bisa membuat Anda hidup nyaman. Namun tumpukan aset dengan berbagai properti berbeda bisa menjamin Anda hidup bagaikan raja.

Real estate merupakan bisnis yang menjanjikan di berbagai belahan dunia. Tak hanya itu harga-harga properti juga melambung tinggi. Orang-orang beruntung adalah yang bisa mengelola investasi kecil di awal tahun dan menyulapnya menjadi miliaran harta di waktu dan tempat yang tepat.

4. Menciptakan monopoli
Beberapa monopoli berkembangan dan menyebar dengan cepat beberapa dekade belakangan ini. Saat terdapat permintaan besar untuk satu produk di suatu daerah dan minimnya persaingan pasar di sana, diperkirakan bisa melipatgandakan keuntungan bisnis.

Namun, cara ini tak akan bertahan lama, karena para pelaku bisnis lain akan berdatangan. Cara untuk bertahan dan mengelola bisnis Anda adalah dengan terus berinovasi.

5. Berbisnis dengan `pengusaha kakap`
Pengusaha kakap adalah pencetak uang besar. Tapi, Anda perlu tahu, pengusaha-pengusaha kelas teri juga bisa mendapat keuntungan besar dalam suatu kesepakatan bisnis.

Fokuslah pada area usaha tertentu dan target-target yang menguntungkan.

Kunci keberhasilan sebenarnya tak hanya bekerja dan berinovasi. Keberuntungan juga memegang peranan penting saat Anda berusaha mendapatkan banyak uang.


Sumber: yahoo.com
Pramudya Ksatria Budiman Bisnis , Keuangan

Tips Membeli Rumah Untuk Pertama Kali


Membeli rumah untuk pertama kalinya boleh jadi kegiatan yang menantang. Namun, memiliki uang tunai yang cukup dan memahami tentang pasar dan prosedurnya dapat memudahkan prosesnya. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan:

Kondisi keuangan-pahami biaya yang perlu dikeluarkan untuk:
 

1. Uang tanda jadi.

Pengembang biasanya akan menentukan besar uang tanda jadi. Namun jika Anda tidak membeli dari Pengembang, misalnya dari pasar sekunder, penjual properti dapat menentukan besar uang tanda jadi.
        Pengembang akan memberikan formulir pesanan unit yang di dalamnya tertera jadwal pembayaran uang tanda jadi dan pelunasan uang muka. Jadwal ini harus ditulis dengan jelas dan disetujui oleh pihak penjual dan pembeli. Jadwal pembayaran ini sangat penting ketika Anda membiayai properti dengan program cicilan/angsuran.
 

2. Uang Muka.

Seperti yang telah disinggung di atas, Anda perlu melunasi uang muka jika ingin membeli properti dari Pengembang.Untuk properti yang dibeli dari pasar sekunder, bank biasanya akan menentukan besar uang muka yang perlu dibayarkan kepada penjual langsung, besarnya berkisar antara 20%-50%.
        Anda sebaiknya berhati-hati dalam mengatur waktu pembayaran uang muka ini. Pastikan terlebih dahulu bahwa akad kredit Anda disetujui oleh pihak bank, sebelum Anda terlanjur membayarkan uang muka kepada penjual. Ini dapat dilakukan dengan membuat Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dengan penjual di depan notaris yang mengatakan bahwa Anda baru akan membayar uang muka setelah akad kredit disetujui oleh pihak bank.
    Angsuran.  Idealnya, besar angsuran tidak melebihi sepertiga dari penghasilan Anda (suami/istri/gabungan).
    Biaya notaris untuk mengikat kredit secara hukum 


3. Cari tahu harga pasar untuk properti yang Anda inginkan
 

Dapatkan penilaian indikatif dari Bank melalui survey penilaian aset properti untuk menentukan harga jual dan legalitas properti yang dimaksud. Nilai aset properti semestinya sesuai dengan harga pasar yang berlaku.
    Legalitas dokumen yang diperlukan biasanya seperti Sertifikat Tanah (SHM/SHGB/Sarusun), Sertifikat IMB (izin Mendirikan Bangunan), SPPT PBB, Suart Kuasa Jual, Surat Warisan, dan lain-lain. Selanjutnya, bank akan memberikan keputusan tentang kelayakan properti untuk proses akad kredit, seandainya semua dokumen yang diperlukan telah dilengkapi. Jika belum, maka mereka akan memberitahu lebih lanjut tentang dokumen yang diperlukan. 


4. Analisa resiko kredit 

Sebelum permohonan KPR disetujui, bank akan menganalisa kredit untuk mengukur kemampuan angsuran/cicilan Anda. Biasanya, besar angsuran per bulan tidak boleh melebihi dari sepertiga pendapatan suami, istri, atau gabungan. Verifikasi akan dilakukan melalui pemeriksaan rekening koran selama 3-6 bulan terakhir, untuk melihat pengeluaran bulanan Anda. Wawancara juga akan dilakukan, ditambah dengan kroscek rujukan yang anda berikan dan begitu pula dengan pengecekan ke Bank Indonesia.
    Bank Indonesia akan memeriksa (jika ada) kartu kredit, kredit kendaraan bermotor, KPR lain, kredit lain, dan biaya hidup bulanan, atau jika pernah atau sedang dalam status Blacklist.
    Selanjutnya dalam waktu 14-60 hari kerja, bank akan memberikan keputusan atas permohonan KPR anda.


5. Akad kredit
 

Akad kredit dilakukan setelah semua syarat di atas telah terpenuhi. Setelah akad kredit, angsuran sudah dapat mulai dibayarkan. Setelah semua angsuran dilunasi, pastikan Anda mendapatkan Surat Pelunasan Utang dari bank dan Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti sebagai tanda bukti resmi kepemilikan atas rumah pertama Anda.

Sumber: rumah.com
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan , Tips-Trik

Memahami Tentang KPR


Memahami Tentang KPR - KPR merupakan singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah, yaitu produk pembiayaan untuk pembeli rumah dengan skema pembiayaan sampai dengan 90% dari harga rumah. Hingga saat ini KPR disediakan oleh perbankan, walaupun sudah ada perusahaan pembiayaan yang menyalurkan pembiayaan dari lembaga sekunder untuk pembiayaan perumahan (housing financing).

Pengembang biasanya sudah bekerja sama dengan bank untuk mempermudah proses pengajuan KPR. Oleh sebab itu, salah satu pertimbangan saat membeli rumah adalah bank yang menyalurkan KPR. Ada beberapa tipe KPR. Informasinya dapat dilihat di artikel "Tipe-Tipe KPR".

Permohonan KPR diajukan dengan mengisi formulir pemesanan unit dari pengembang serta melunasi biaya pemesanan dan uang muka. Lengkapi formulir pengajuan kredit dan siapkan dokumen-dokumen penting seperti yang tertera dalam daftar persyaratan berikut ini.

Dokumen KPR Standar:

  •     Usia tidak lebih dari 50 tahun ketika mengajukan permohonan KPR.
  •     Fotokopi KTP pemohon.
  •     Akta nikah atau cerai.
  •     Kartu keluarga.
  •     Surat keterangan WNI (untuk WNI keturunan).
  •     Dokumen kepemilikan agunan (SHM, IMB, PBB).
Dokumen Tambahan untuk Karyawan:
  •     Slip gaji.
  •     Surat keterangan dari tempat bekerja.
  •     Buku rekening tabungan yang menampilkan kondisi keuangan 3 bulan terakhir.
Dokumen Tambahan untuk Wiraswasta atau Profesional:
  •     Bukti transaksi keuangan usaha.
  •     Catatan rekening bank.
  •     NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
  •     SIUP
  •     Surat izin usaha lainnya, seperti Surat Izin Praktik untuk para dokter.
  •     Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Setelah melewati proses analisis risiko kredit dan survey penilaian properti, pengajuan KPR akan dilanjutkan dengan akad kredit. Apabila biaya dan kebutuhan administrasi berikut telah terpenuhi tahap selanjutnya adalah:

  • pelunasan BPHTB (Bea Peralihan Hak Atas Tanah dan Bangunan) sejumlah 5% dari harga jual properti sebelum pajak,
  • asuransi FIDUCIA,
  • provisi kredit,
  • asuransi unit properti–umumnya ditanggung pengembang, dan
  • biaya notaris untuk pengikatan kredit secara hukum.

Jika akad kredit sudah selesai, maka bank akan mengalirkan dana kredit yang umumnya ditransfer langsung ke rekening penjual atau pengembang. Proses ini umumnya memakan waktu maksimum 7 hari kerja. Suku bunga kredit akan dikaji secara berkala, umumnya setiap 3 atau 6 bulan.

Apabila semua angsuran KPR telah dilunasi, bank akan mengeluarkan Surat Pelunasan Utang dan Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti. Inilah akhir dari proses KPR.

Anggota JAMSOSTEK dapat memanfaatkan program PUMP (Pinjaman Uang Muka Perumahan). Prosedur, syarat kelayakan, dan informasi mengenai PUMP dapat dilihat di situs web Jamsostek. 


Sumber: www.rumah.com
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan

Tips Memesan Rumah Secara Inden Melalui KPR


Sistem inden yaitu pemesanan yang dilakukan di muka / awal, Anda telah dinyatakan memiliki suatu hunian meskipun bangunannya belum selesai dibangun. Dari segi masyarakat terlihat menguntungkan karena dapat melakukan pemilihan lokasi yang strategis. Berikut tips sederhana yang dapat Anda ikuti untuk memudahkan proses pengajuan KPR sistem inden :

1. Ikuti ketentuan pelunasan uang tanda jadi (besarannya ditentukan oleh kebijaksanaan setiap pengembang sehingga dapat berbeda-beda angkanya).

2. Berikutnya pembayaran uang muka (down payment) yang biasanya berkisar 10-20% dari total harga. Hal ini berkaitan dengan aturan perbankan soal batasan kredit maksimal sebesar 80% dari total transaksi.

3. Tanda tangan PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli) antara Anda dengan pihak pengembang. Pada beberapa pengembang, surat PPJB ini tidak tersedia namun mereka akan menggantinya dengan surat pemesanan.

4. Jika semua persyaratan terpenuhi, maka penandatanganan Perjanjian Kredit (Akad Kredit) dihadapan Notaris dapat dilaksanakan. Selain Penandatanganan Akta Jual Beli, ada APHT (Akta Pembebasan Hak Tanggungan) jika sudah ada sertifikatnya, namun jika belum ada sertifikatnya maka memakai SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan). Proses ini semua dilakukan dihadapan Notaris yang ditunjuk oleh pihak perbankan.

Jika semua proses di atas terselesaikan maka pihak Bank akan menyalurkan dana yang dibutuhkan kepada pengembang untuk memulai melaksanakan pembangunan rumah Anda, sedangkan Anda secara tidak langsung telah memulai proses kredit KPR untuk sistem inden tersebut. Sedangkan tanggung jawab dari pihak pengembang adalah menyelesaikan bangunan tersebut serta menyelesaikan sertifikasi dari tempat tinggal Anda.

Pada waktu yang telah ditentukan, pengembang menyelesaikan pembangunan serta proses sertifikasi, namun sertifikat atas nama Anda masih akan dijaminkan kepada pihak perbankan sampai proses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Anda terselesaikan.


Sumber: kolomrumah.com
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan

Cara Berinvestasi Yang Baik



Anda merasa penghasilan anda kurang besar? Butuh penghasilan tambahan? Mungkin investasi adalah salah satu cara anda mendapatkan penghasilan tambahan. Bagaimana cara investasi yang baik? Ini dia tips investasi seperti yang dikutip di www.keluargacerdas.com
  1. Mulailah sedini mungkin, faktor waktu memegang peranan sangat penting dalam berinvestasi. Semakin muda usia Anda berinvestasi, semakin baik hasil yang akan didapat nanti.
  2. Tentukan tujuan investasi secara spesifik (rencana pendidikan, rencana pensiun, membeli rumah/apartemen, membeli kendaraan, renovasi properti, wisata, percepatan pelunasan KPR/KPA dan lainnya) sebelum memulai berinvestasi.
  3. Tentukan jangka waktu dan target dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Alokasikan dana untuk investasi secara konsisten, idealnya 10% hingga 30% dari pendapatan bulanan.
  5. Jika Anda pemula, mulailah berinvestasi dengan cara tidak langsung sebelum berinvestasi langsung. Cara ideal adalah dengan membeli produk Reksa Dana (mulai dari Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, hingga yang lebih berisiko yakni Reksa Dana Saham), kemudian beranjak ke investasi langsung ke surat berharga (Obligasi Ritel dan Saham), hingga memulai bisnis riil sendiri atau bergabung dengan mitra bisnis yang cocok dengan Anda.
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan

Cara Berhemat Dalam Pengeluaran Keuangan


Mengontrol keinginan adalah salah satu modal utama untuk punya tabungan. Ikuti tips berikut ini agar tak perlu lagi pusing akibat gaji "menguap" sebelum akhir bulan.
  1. Buat daftar pengeluaran Anda setiap bulan. Yang termasuk dalam hal ini adalah dana untuk cicilan atau sewa rumah, listrik, air, telepon, kebutuhan sehari-hari untuk makan dan baju, ongkos transportasi, jalan-jalan dan nonton ke bioskop. Agar lebih mudah, Anda bisa membuatnya di komputer. Jumlahkan seluruh pengeluaran Anda. Tulis jumlah pemasukan Anda setiap bulan, lalu kurangi dengan jumlah pengeluaran.
  2. Periksa daftar dan cari pengeluaran yang bisa Anda pangkas. Misalnya, bila biasanya Anda makan di luar saat di kantor, cobalah membawa bekal makan siang dari rumah. Anda akan terkejut melihat uang yang berhasil Anda simpan karena melakukan hal ini.
  3. Bayar dulu semua tagihan, setelah itu sisihkan uang untuk disimpan. Dengan menyisihkan lebih dulu, pengeluaran akan lebih terkontrol dan Anda tidak panik saat mendadak membutuh uang. Selain menyimpan dalam bentuk tunai, simpan tabungan dalam bentuk yang tidak gampang diutak-atik. Misalnya, asuransi, deposito atau reksadana.
  4. Kurangi jadwal menonton di bioskop. Kalau Anda biasa menonton film di bioskop setiap minggu, kurangi jadwalnya menjadi 1-2 kali per bulan. Sebelum pergi nonton atau jalan-jalan, makan terlebih dulu di rumah. Anda bisa menghemat uang lumayan besar, apalagi bila pergi bersama keluarga.
  5. Beli baju di toko yang memberikan diskon atau tunggu saat sale tiba. Batasi pembelian baju, cukup 2-3 bulan sekali. Toh, Anda tidak membutuhkan baju baru setiap bulan.
  6. Sebisa mungkin, hindari penggunaan kartu kredit. Kecuali, Anda bisa membayar seluruh tagihannya sekaligus saat jatuh tempo. Tak perlu jadi kolektor kartu kredit, dan gunakan kartu ini hanya saat darurat. Gunakan kartu debet, jadi Anda hanya membelanjakan uang sebatas kemampuan Anda.
  7. Taati bujet yang sudah Anda buat setiap bulan. Sehingga, Anda bisa terus menabung. Awalnya mungkin sulit, tapi Anda akan merasakan manfaatnya bila sudah terbiasa.
  8. Minta pasangan untuk menjadi pengawas Anda. Agar pengelolaan keuangan ini berjalan lancar, sebaiknya kedua belah pihak punya visi dan misi yang sama. Kalau belum sama, diskusikan hal ini bersama pasangan.
  9. Ajari anak Anda untuk menabung sejak dini.

    Sumber: kompas.com
Pramudya Ksatria Budiman Keuangan