Seperti tahun-tahun sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyampaikan Pidato Kenegaraan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-65.
Ratusan personel TNI dan Polri tampak melakukan pengawalan ketat di sekitar kawasan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (16/8/2010).
Aparat keamanan menempatkan satu water canon, dua barracuda, dan satu mobil pemadam kebakaran, di depan Gedung DPR. Sementara, satu tank nampak mengawal gerbang belakang DPR.
Presiden sendiri sudah tiba di DPR sejak pukul 09.40 WIB. Presiden akan memberikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan Proklamasi 17 Agustus 2010. Setelah itu Presiden juga akan menyampaikan pidato Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011.
Kerja keras Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para menteri untuk menyusun pidato kenegaraan tahun ini tampaknya tidak sia-sia.
Pidato yang dibacakan di depan sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah RI, Senin (16/8/2010) pagi, disambut lebih istimewa dibanding pidatonya tahun lalu.
Berdasarkan catatan yang saya kutip dari beberapa sumber, pidato berdurasi lebih dari 30 menit itu disambut 17 kali tepuk tangan anggota dewan dan undangan di Gedung Nusantara, atau yang sering disebut Gedung Kura-Kura.
Jika dirunut ke belakang, penyusunan pidato itu melibatkan banyak pihak antara lain, Wakil Presiden Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
Naskah disusun dan dirapatkan baik di kantor Wakil Presiden maupun di Istana Negara. Tak jarang, beberapa agenda kenegaraan seperti rapat Badan Hukum Pendidikan antara Wakil Presiden dengan Mendiknas dibatalkan demi merampungkan teks pidato Presiden.
Isinya menyinggung banyak hal, mulai dari refleksi kemerdekaan ke-65 Indonesia, perkembangan demokrasi termasuk penyelesaian konflik Aceh dan Papua, pertumbuhan ekonomi, program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II dan program pemerintah lima tahun mendatang, identitas bangsa yang Bhineka Tunggal Ika, politik luar negeri dan perubahan iklim.
Namun dalam pidato kenegaraannya hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak menjelaskan 3 hal penting yang menjadi janjinya sewaktu menjadi Presiden periode 2004-2009.
Hal ini diutarakan Arif Budimanta, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP kepada INILAH.COM. Ketiga hal tersebut, pertama terkait pengendalian harga. "Kita tahu selama ini stabilitas harga tidak sejalan dengan tingkat inflasi," ujarnya.
Kedua, lanjut Arif, SBY juga tidak menjelaskan terkait program penurunan kemiskinan. Menurutnya, pada periode pertama terpilih menjadi Presiden (2004-2009), SBY menargetkan penurunan kemiskinan menjadi setengahnya. "Tapi itu tidak tercapai dan tidak ada penjelasan dalam pidato beliau hari ini," tukasnya.
Ketiga terkait angka pengangguran yang terlihat masih lemah, mencapai kisaran 7%. "Sementara, dalam targetnya waktu pertama kali menjadi Presiden tahun 2004-2009 lalu, SBY berjanji akan menurunkan angka pengangguran setengahnya," tukasnya.
"Tidak ada penjelasan kenapa itu tidak tercapai. SBY mengatakan sudah ada proses rekonstruksi dari destruksi terhadap dasar-dasar ekonomi."
Sejumlah isu yang diangkat di antaranya adalah pelaksanaan reformasi gelombang pertama, pemberantasan korupsi dan pertumbuhan ekonomi.
SBY mengklaim pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 yang mencapai angka 4,9% sebagai keberhasilan ekonomi Indonesia di tengah keterpurukan ekonomi dunia akibat resesi, bahkan dianggap lebih tinggi ketimbang negara maju yang tergabung dalam G20, selain Cina dan India.
Pemerintah berjanji akan kembali menggenjot pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dengan target mendekati angka 6%. Presiden berjanji pertumbuhan kali ini akan seimbang antara pertumbuhan sektor keuangan dengan sektor riil.
Untuk pertama kalinya pidato kenegaraan dan penyampaian nota keuangan ini dibacakan bersamaan dihadapan anggota DPR dan DPD setelah sebelumnya sempat dipisah sebanyak dua kali untuk kedua lembaga tersebut.
Source :
http://www.bbc.co.uk
http://www.inilah.com