Bukan Pakar SEO Ganteng

DZIKIR DI AWAL PAGI

Dzikir
"Wahai anak cucu Adam,
engkau hanyalah kumpulan dari hari-hari yang terhitung.
Bila berlalu satu hari berarti hilanglah sebagian darimu.
Jika hilang sebagian darimu maka bertambah dekatlah saat kematianmu.
Kalau engkau sudah mengetahui hal itu Maka segeralah berbuat!
(Beramal, bersiap dan berbekallah)."
(Hasan al-Bashri)


Matahari belum lagi muncul dari peraduannya, waktu subuh pun baru kan menjelang. Tetapi, keheningan menjelang subuh mulai pecah dengan suara merdu cicit burung yang saling bersahut-sahutan.

Indah sekali terdengar di telinga. Sayangnya, keharmonisan suara cicit burung itu semakin lama mulai menghilang bersamaan dengan makin bersinarnya matahari pagi.

Rutinas pagi dengan sambutan selamat datang suara cicit burung, mungkin menjadi sarapan pagi menjelang subuh yang dialami oleh sebagian orang. Subhanallah, fenomena alam yang sekilas terkesan sederhana ini, sebenarnya merupakan sebuah peringatan bagi kita.

Bahwa sesungguhnya semua makhluk di langit dan bumi, termasuk burung pun yang derajatnya lebih rendah daripada manusia melakukan tasbih (beribadah dan melakukan puji-pujian kepada Allah) dan dzikir kepada Ilahi.

Mereka bangun pagi-pagi buta, mengepakkan sayapnya, bertasbih dan berdzikir. Setelah itu baru mereka memenuhi kebutuhan dunianya, yaitu mencari makan, bercengkrama dengan anak dan keluarganya, atau sekedar bermain-main dengan burung lainnya.

Kita memang tidak mengerti tasbih dan dzikir yang dilakukan oleh burung-burung (ataupun makhluk-makhluk lainnya). Yang terdengar oleh kita hanyalah lantunan suara merdu yang harmonis, berirama, dan indah di telinga. Karena, sesungguhnya Allah SWT yang sudah memberitakan kepada manusia bahwa kita tidak akan mengerti tasbih dan dzikir yang dilakukan, baik oleh burung-burung ataupun makhluk-makhluk di langit dan bumi.

"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada satupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya. Tetapi, kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia Maha Penyantun dan Maha Pengampun." (Qs. 17:44)

Oleh karena itu, alangkah malunya kita sebagai manusia yang dianugerahi Allah sebagai makhluk dengan kesempurnaan unsur, tetapi terlupa untuk melakukan dzikir dan tasbih secara rutin kepada Ilahi Robbi, Dzat yang telah memberikan berjuta-juta nikmat kepada kita. Padahal, tasbih dan dzikir kepada Allah merupakan kunci yang membuka hijab atau batas dari kegelapan menuju cahaya iman.

Ia juga merupakan sarana yang menguak kesadaran akan hakekat diri yang tenggelam. Karena melalui tasbih dan dzikrullah akan melahirkan pikiran dan jiwa yang cerdas serta tenang yang selalu diiringi oleh sikap tunduk, pasrah, dan tawakal kepada Allah SWT.

Jangan pernah kita menganggap bahwa fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita ini adalah suatu rutinitas yang terjadi begitu saja. Tetapi, marilah kita renungkan bersama bahwa sesungguhnya ada sentuhan dari sebuah kekuasaan yang sangat besar, yang tidak bisa digapai manusia yaitu kekuasaan Allah SWT yang menyebabkan terjadinya fenomena alam yang begitu ajaib, unik, aneh, dan teratur.

Dan tak lupa, semoga kita pun selalu berupaya membiasakan lisan, hati, dan amal kita untuk mengekspresikan apa yang kita dapat dan kita alami dalam hidup ini dengan untaian-untaian tasbih dan dzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Wallohu a'lam bishawab.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Pencerahan dengan judul DZIKIR DI AWAL PAGI . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://sisatruk.blogspot.com/2009/12/dzikir-di-awal-pagi.html .

Artikel Terkait Pencerahan

Ditulis oleh: Pramudya Ksatria Budiman - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " DZIKIR DI AWAL PAGI "

Post a Comment

Beri komentar anda.