Sebelas Januari Bertemu
Menjalani Kisah Cinta Ini
Naluri Berkata Engkaulah Milikku
Bahagia Selalu Dimiliki
Bertahun Menjalani Bersamamu
Kunyatakan bahwa Engkaulah jiwaku
Akulah Penjagamu
Akulah Pelindungmu
Akulah Pendampingmu
Di setiap langkah-langkahmu
Pernahku Menyakiti Hatimu
Pernah kau melupakan janji ini
Semua Karena kita ini manusia
Akulah Penjagamu
Akulah Pelindungmu
Akulah Pendampingmu
Di setiap langkah-langkahmu
Kau bawa diriku
Kedalam hidupmu
Kau basuh diriku
Dengan rasa sayang
Senyummu juga sedihmu adalah Hidupku
Kau sentuh cintaku dengan lembut
Dengan sejuta warna
Menjalani Kisah Cinta Ini
Naluri Berkata Engkaulah Milikku
Bahagia Selalu Dimiliki
Bertahun Menjalani Bersamamu
Kunyatakan bahwa Engkaulah jiwaku
Akulah Penjagamu
Akulah Pelindungmu
Akulah Pendampingmu
Di setiap langkah-langkahmu
Pernahku Menyakiti Hatimu
Pernah kau melupakan janji ini
Semua Karena kita ini manusia
Akulah Penjagamu
Akulah Pelindungmu
Akulah Pendampingmu
Di setiap langkah-langkahmu
Kau bawa diriku
Kedalam hidupmu
Kau basuh diriku
Dengan rasa sayang
Senyummu juga sedihmu adalah Hidupku
Kau sentuh cintaku dengan lembut
Dengan sejuta warna
Sesaat lagu itu berakhir, saya terkesima melihat sosok seseorang yang tengah bercengkrama di sudut ruangan dengan beberapa orang tamu........ lagu dari GIGI diatas mengingatkan saya tentang sebuah kisah yang pernah saya rangkum bersamanya, tepat pada hari ini beberapa tahun yang lalu, saya tidak ingat tahun berapa karena saya memang tidak mau mengingatnya kembali.
11 Januari tinggal kenangan
11 Januari menoreh luka
dibalik awan membiru
ada bekas sayatan tersembunyi
menghimpun bahasa duka
tak perlu ditanya
tak perlu dipujuk
karena angin menerbangkan
segala tentang rasaku...
Kalau boleh, aku ingin menyelami bola matamu
yang menyimpan lubuk terdalam.
Di sana, pada segenap masa lalu itu
aku ingin menyemai buahnya
Meskipun tidak ada yang sungguh usai pada sebuah kisah
seperti juga tak ada yang beda suka dan luka...
11 Januari menoreh luka
dibalik awan membiru
ada bekas sayatan tersembunyi
menghimpun bahasa duka
tak perlu ditanya
tak perlu dipujuk
karena angin menerbangkan
segala tentang rasaku...
Kalau boleh, aku ingin menyelami bola matamu
yang menyimpan lubuk terdalam.
Di sana, pada segenap masa lalu itu
aku ingin menyemai buahnya
Meskipun tidak ada yang sungguh usai pada sebuah kisah
seperti juga tak ada yang beda suka dan luka...
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Curhatku
/
Puisi
dengan judul
11 JANUARI
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
https://sisatruk.blogspot.com/2010/01/11-januari.html
.
Artikel Terkait Curhatku , Puisi
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " 11 JANUARI "
Post a Comment
Beri komentar anda.