Saya pernah berkunjung ke salah satu Rumah Sakit Jiwa yang ada di Makassar. Tapi kunjungan saya bukan sebagai Pasien, melainkan menemani seorang sahabat untuk menjenguk keluarganya yang sementara di rawat disana.
Di rumah sakit jiwa tentu saja yang dirawat adalah orang sakit jiwa, bukan sakit yang lain. Di rumah sakit jiwa, ada pasien yang diisolasi, ada pasien yang ditempatkan di ruang bersama dalam pengawasan ketat, ada pula yang sudah diberi kebebasan relatif di ruang atau halaman terbuka.
Tingkah para pasien di rumah sakit jiwa juga macam-macam. Ada yang selalu mau mengamuk, ada yang duduk bingung sendiri, ada yang terus-terusan mengoceh, ada yang selalu tertawa, dan sebagainya.
Di rumah sakit jiwa fenomenanya memang aneh-aneh. Di sepanjang koridor rumah sakit, ada seorang gila yang kerjanya terus menyapu lantai. Dia terus menyapu dengan rajin dari ujung ke ujung. Anehnya, di belakangnya berjalan pasien lain yang kerjanya menghamburkan sobekan kertas.
Jadinya, satu menyapu terus yang satunya lagi mengotori terus. Yang menyapu tidak marah dan tidak menegur pasien yang membuang kotoran, dan yang membuang kotoran acuh saja dengan temannya yang terus menyapu membersihkan.
Dua-duanya asyik dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Perbuatan baik dan perbuatan buruk boleh saja berlangsung bersama, yang penting "aman-aman" saja, tidak ada yang saling mengganggu.
Fenomena di rumah sakit jiwa rupanya bisa dimaklumi seperti itu. Orang boleh saja ngoceh sendiri. Orang boleh saja tertawa sendiri. Yang menyapu lantai terus saja menyapu tidak peduli ada yang mengotori. Yang mengotori lantai terus saja mengotori tidak peduli ada yang capek menyapu.
Di rumah sakit jiwa semua boleh, yang penting aman dan tidak merusak. Pertanyaanya adalah, bagaimana di luar rumah sakit jiwa? Bukankah di luar rumah sakit jiwa juga kebenaran dan kebatilan bercampur-baur, semua boleh dan tidak saling peduli?
Mari renungkan bersama... moga saja kita tidak ikutan jadi pasien. Amin!
Di rumah sakit jiwa tentu saja yang dirawat adalah orang sakit jiwa, bukan sakit yang lain. Di rumah sakit jiwa, ada pasien yang diisolasi, ada pasien yang ditempatkan di ruang bersama dalam pengawasan ketat, ada pula yang sudah diberi kebebasan relatif di ruang atau halaman terbuka.
Tingkah para pasien di rumah sakit jiwa juga macam-macam. Ada yang selalu mau mengamuk, ada yang duduk bingung sendiri, ada yang terus-terusan mengoceh, ada yang selalu tertawa, dan sebagainya.
Di rumah sakit jiwa fenomenanya memang aneh-aneh. Di sepanjang koridor rumah sakit, ada seorang gila yang kerjanya terus menyapu lantai. Dia terus menyapu dengan rajin dari ujung ke ujung. Anehnya, di belakangnya berjalan pasien lain yang kerjanya menghamburkan sobekan kertas.
Jadinya, satu menyapu terus yang satunya lagi mengotori terus. Yang menyapu tidak marah dan tidak menegur pasien yang membuang kotoran, dan yang membuang kotoran acuh saja dengan temannya yang terus menyapu membersihkan.
Dua-duanya asyik dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Perbuatan baik dan perbuatan buruk boleh saja berlangsung bersama, yang penting "aman-aman" saja, tidak ada yang saling mengganggu.
Fenomena di rumah sakit jiwa rupanya bisa dimaklumi seperti itu. Orang boleh saja ngoceh sendiri. Orang boleh saja tertawa sendiri. Yang menyapu lantai terus saja menyapu tidak peduli ada yang mengotori. Yang mengotori lantai terus saja mengotori tidak peduli ada yang capek menyapu.
Di rumah sakit jiwa semua boleh, yang penting aman dan tidak merusak. Pertanyaanya adalah, bagaimana di luar rumah sakit jiwa? Bukankah di luar rumah sakit jiwa juga kebenaran dan kebatilan bercampur-baur, semua boleh dan tidak saling peduli?
Mari renungkan bersama... moga saja kita tidak ikutan jadi pasien. Amin!
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Fenomena
/
Pencerahan
/
Renungan
dengan judul
Fenomena Kehidupan di Rumah Sakit jiwa
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
https://sisatruk.blogspot.com/2010/10/fenomena-kehidupan-di-rumah-sakit-jiwa.html
.
Artikel Terkait Fenomena , Pencerahan , Renungan
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " Fenomena Kehidupan di Rumah Sakit jiwa "
Post a Comment
Beri komentar anda.