Seperti diungkapkan President Director PT TPPI, Aris M. Azof, seluruh pengurus dan manajemen PT TPPI saat ini merupakan unsur dari pemerintah (Pertamina, PPA dan BP Migas).
"Manajemen seluruhnya berada di bawah pengelolaan PT Pertamina seluruhnya, karena Pertamina memiliki aset di TPPI sebanyak 15% dan TPPI berhutang kepada Pertamina sebanyak US$ 650 juta," ungkap Aris ketika ditemui di Kantor TPPI, Midplaza 2, Jumat (2/11/2012).
Namun walaupun telah mengusasi seluruhnya manajemen PT TPPI, hingga saat ini PT Pertamina belum bisa menguasai seluruh aset-aset yang dimiliki TPPI walaupun perusahaan produsen aromarik dan olefin tersebut tidak bisa membayar utang baik kepada PT Pertamina, BP Migas, PPA dengan total mencapai US$ 1,1 miliar dan belum ditambah lagi utang ke pihak swasta lainnya.
"Belum bisa diambil aset-aset TPPI walaupun perusahaan ini tidak bisa membayar utang mereka, karena pemilik atau founder TPPI masih memiliki 'power' yang kuat secara legalitas," ungkap Aris.
Diungkapkan lagi oleh Aris, mayoritas kepemilikan aset masih di pegang PT Tuban Petrochemical sebesar 70% dimana dalam pemilikan saham di Tuban Petro dimiliki 30%nya oleh pemilik lama (Onggo Wendratno) dan oleh PPA dan Menteri Keuangan juga.
"Namun kuatnya 'power' pemilik lama membuat utang yang tidak bisa dibayar tersebut tidak bisa dikonversi menjadi equitas atau kepemilikan aset. Namun dengan cara melalui pengadilan melalui proses PKPU (PermohonanPenundaan Kewajiban Pembayaran Utang) proses utang direstrukturisasi menjadi equitas bisa dilakukan," tandasnya.
(rrd/dru)
Belum ada komentar untuk " Meski Punya Piutang US$ 650 Juta, Pertamina Belum Bisa Kuasai Aset TPPI "
Post a Comment
Beri komentar anda.