Senin, 24/12/2012 13:35 WIB
Jakarta - Banjir yang menggenangi ratusan rumah di Kampung Pulo, Jakarta Timur, berdampak pada terhambatnya aktivitas warga. Nenek Artinah (72), bahkan terpaksa berwudhu dengan air banjir yang menggenangi rumah.
Pantauan detikcom, Senin (24/12/2012), Atinah (72) yang mengenakan baju gamis berwarna pink keluar dari dalam rumahnya menuju depan rumah di mana air banjir menggenang setinggi lutut orang dewasa.
Mula-mula Atinah masuk perlahan ke dalam genangan air di depan pintu rumahnya, sebelum berwudhu ia tampak mengibas-ibaskan sampah yang mengapung di atas air. Setelah tak ada sampah yang mengapung, Atinah pun mulai mengambil air itu dengan kedua tangannya.
Atinah tampak khusus berwudu meski dengan air banjir berwarna cokelat, mulai dari mencuci pergelangan tangan, kumur-kumur, mencuci muka hingga kedua lengan dan rambutnya. Ia tampak tak menuntaskan wudunya hingga mencuci kaki, karena kakinya sudah terendam banjir.
"Iya mau salat, ini kan sekarang sudah masuk dzuhur. Adzan juga sudah berkumandang," kata nenek Atinah usai wudhu.
"Memang sah?" tanya wartawan.
"Ya nggak apa-apa, airnya kan mengalir jadi sah. Kecuali saya wudu di empang," jawabnya.
"Ya kita mah cuma bisa berdoa biar banjirnya cepat surut," lanjut Atinah sambil masuk ke dalam rumahnya.
(bal/mad)
Belum ada komentar untuk " Sulit Air Bersih, Seorang Nenek Terpaksa Wudu dengan Air Banjir "
Post a Comment
Beri komentar anda.