Gita bersama Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi masuk dan tidak segan melakukan pembicaraan dengan para perajin tahu dan tempe. Pembicaraan Gita lebih menekankan pada harga kedelai.
"Bagaimana dengan rencana HPP (harga pokok petani) Kedelai yang sedang disusun pemerintah?" tanya Gita kepada perajin tahu tempe Semanan, Rabu (20/2/2013).
Gita menegaskan, sampai saat ini proses Peraturan Presiden (Perpres) HPP Kedelai sedang dalam proses. HPP Kedelai digunakan untuk memayungi keberadaan Bulog dan peran Bulog untuk memfasilitasi menjaga stabilitas harga kedelai di dalam negeri.
"Semua kita akan atur. Petani dan perajin mendapatkan keuntungan dari adanya HPP ini," ujar Gita.
Namun ada cerita menarik di balik kunjungan Gita ke sentra tahu dan tempe tersebut. Cuaca panas di dalam tempat produksi tahu membuat Gita berkeringat dan kepanasan.
"Pak Menteri minta tisu, di dalam rumah panas," kata pemilik pabrik produksi tahu saat berteriak minta tisu kepada para tetangga.
Saat ini Gita sedang mendengarkan curhatan para perajin tahu dan tempe terkait naiknya harga kedelai yang sangat fluktuatif. Para perajin meminta pemerintah untuk mengembalikan peran kedelai pada Perum Bulog.
(wij/hen)

Artikel Terkait finance
- Reuters Beritakan Niat CT Beli TVOne Group Rp 17 Triliun
- Tak Lagi Merugi, Bank Pundi Raih Laba Rp 14 Miliar di 2012
- Berkat Proyek Pesawat N250 Ciptaan Habibie, RI Punya Banyak Ahli Dirgantara
- Terancam Tenggelam, Pemerintah Reklamasi Pulau Terluar Indonesia
- Gabungkan Rute Monorel Jabodetabek, ADHI Gandeng Ortus Grup
Belum ada komentar untuk " Berpanas-panasan, Gita Wirjawan Blusukan ke Pabrik Tahu-Tempe "
Post a Comment
Beri komentar anda.