Kepala BPS Suryamin menyebutkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga karena musim hujan adalah cabai merah. Di Januari ini, harga cabai merah naik rata-rata 33,43%. Dari 59 kota yang mengalami kenaikan harga, paling tinggi di Mataram sebesar 98%. Begitu pun di Malang mengalami kenaikan 95%.
"Ini karena musim hujan, banyak yang gagal panen, kenaikan harganya sekitar 15-75% sehingga rata-rata perubahan harga 33,43%," ujar Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Selain itu, ikan segar juga mengalami kenaikan harga 3,69% di Januari. Ini terjadi karena kurangnya pasokan dari nelayan yang tidak melaut akibat hujan besar dan angin kencang yang terjadi.
Lalu bawang merah yang memiliki andil inflasi 0,07%, harganya mengalami kenaikan 15,66%. Kenaikan ini terjadi di seluruh kota, dengan kenaikan harga tertinggi terjadi di Bima 58% dan Mataram 53%.
"Rata-rata kenaikan harga yang terjadi sekitar 10-50 persen," ujarnya.
Suryamin menambahkan, harga beras juga mengalami kenaikan 0,96% yang terjadi di 57 kota. Tasikmalaya mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu 5%. Selain itu, Padang Sidempuan, Tegal, dan Mataram mengalami kenaikan harga 4%.
"Ini karena siklus tahunan jadi ada kekurangan stok. Ini pengaruh terhadap garis kemiskinan yang perlu diperhatikan pemerintah," jelasnya.
Selain itu, bawang putih mengalami kenaikan harga 11,41% di 59 kota, dengan kenaikan harga tertinggi terjadi di Tegal 32% dan Sukabumi 30%.
Ikan yang diawetkan mengalami kenaikan harga 2,52%. Bayam mengalami naik 5,91% dan terjadi di 37 kota. Kenaikan harga bayam tertinggi di Bekasi 52% dan Tarakan 50%.
Kemudian kentang yang harganya naik 8,87% dan terjadi di 59 kota. Kenaikan harga kentang tertinggi di Palu 82% dan Banjarmasin 56%. Tomat sayur juga mengalami kenaikan harga 13,3%. Cabai rawit harganya naik 34,5% dan terjadi kenaikan di 58 kota. Kenaikan harga cabai rawit tertinggi di Mataram 148% dan Bekasi 91%.
"Ini karena hujan tinggi sehingga mengurangi pasokan," jelasnya.
Selain karena kenaikan harga karena pasokan menurun akibat hujan, ada beberapa komoditas lain penyebab inflasi Januari ini, yaitu daging ayam ras yang mengalami kenaikan harga rata-rata 9,65% dan terjadi di 62 kota. Kenaikan harga ayam ras tertinggi di Singkawang 28% dan Lhoksumawe 27%.
"Karena memang pada bulan Januari ada beberapa hari besar ada pengalihan dari daging sapi, makanya harga meningkat," jelasnya.
Telur ayam juga mengalami kenaikan harga 8,9% karena naiknya harga pakan. Kenaikan harga terjadi di 62 kota dengan kenaikan tertinggi terjadi di Banda Aceh 20% dan Ternate sebesar 17%.
Upah tukang bukan mandor naik 6,58% karena ada kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di 25 kota, kenaikan tertinggi terjadi di Jakarta 24% dan Bengkulu sebesar 16%.
Harga rokok kretek filter juga naik rata-rata 0,72% karena kenaikancukai rokok. Kenaikan harga rokok terjadi di 38 kota, kenaikan tertinggi di Maumere 9% dan Batam 4% .
Lalu harga sewa rumah naik 0,54%, karena meningkatnya biaya perawatan rumah. Ini terjadi di 20 kota dengan kenaikan harga tertinggi di Pontianak 17%.
Sementara itu yang menghambat inflasi atau mengalami penurunan tarif angkutan udara 5,58% karena permintaan berkurang. Ini terjadi di 26 kota, penurunan tertinggi di Pontianak 48% dan Sorong 42%.
Suryamin menilai keadaan ini akan terus berlangsung jika cuaca masih tidak baik. "Ya ini tergantung musim, jadi bagaimana tim pengendali inflasi bisa menekan harga ini," tandasnya.
(nia/dnl)
Belum ada komentar untuk " Musim Hujan Tiba, Harga Cabai Meroket 'Nyaris' 100% "
Post a Comment
Beri komentar anda.