Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menganggap serbuan produk impor merupakan hal yang wajar terjadi. Situasi ini merupakan buntut dari kenaikan biaya yang dibebankan pada pengusaha beberapa waktu ini.
"Sudah pasti itu, dengan kenaikan UMP (upah minimum provinsi), jadi naik cost (biaya) kita. Dan sekarang kita lebih sulit produksi dan akan banyak impor," kata Sofjan saat dihubungi detikFinance, Jumat (22/2/2013).
Bahkan kata Sofjan, serbuan barang impor tidak dapat dicegah, malah akan terus berlangsung dan membesar. Karena, para pengusaha merasa, lebih menguntungkan untuk mengimpor barang dibanding harus memproduksi sendiri dengan upah dan biaya yang tinggi.
"Ini pasti akan tambah besar, nggak bisa dicegah lagi. Karena mereka akan lebih untung jadi pedagang daripada jadi pengusaha kalau seperti ini," tegasnya.
"Sekarang kelihatannya masih kecil-kecil, tapi lihat nanti ini akan terus-terusan membesar (impornya)," imbuhnya.
Dikatakan Sofjan, hal ini akan terus terjadi pada industri padat karya, yang salah satunya adalah industri sepatu dalam negeri yangpada akhirnya tidak dapat bersaing dengan gempuran barang impor.
Mekanismenya, lanjut Sofjan, para pengusaha sepatu tersebut tetap menggunakan mereknya sendiri, namun tak lagi diproduksi di dalam negeri, melainkan di China.
"Jadi daripada mereka produksi di sini dengan biaya besar, mendingan mereka produksi di China, walaupun mereknya itu merek dia sendiri," pungkasnya.
(zul/dnl)
Belum ada komentar untuk " Sepatu Impor Menjamur, Ini Penjelasan Sofjan Wanandi "
Post a Comment
Beri komentar anda.