Bukan Pakar SEO Ganteng

Tiga Pemain Telantar di Kebayoran Baru


JAKARTA, KOMPAS.com - Husin Rahaningmas buru-buru mencari tiket pesawat terbang dari Tual, Maluku Tenggara, menuju Jakarta.


Ia mengejar jadwal kumpul pemain tim nasional dari Badan Tim Nasional atau BTN pada 12 Februari. Ini kesempatan langka bagi Husin yang mempunyai mimpi membela Merah Putih.


BTN memanggil 34 pemain untuk persiapan melawan Arab Saudi pada 23 Maret dalam laga Pra-Piala Asia. Tim ini akan dipimpin pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco.


Dalam benaknya, pencetak gol terbanyak klub Divisi Utama, Pelsemalra Tual, Maluku Tenggara, ini membayangkan akan bertemu dengan para pemain lain yang sudah biasa bermain di timnas. Bayangan itu ternyata mulai semu.


Pemain yang memperkuat timnas U-21 dalam turnamen Piala Sultan Hasanal Bolkiah 2012 di Brunei ini menemukan hotel tempat menginap timnas di daerah Kebayoran Baru sepi. Husin tidak menjumpai pemain ataupun pengurus tim nasional.


”Saya diberi tahu kumpul 12 Februari, ternyata mundur menjadi 17 Februari. Saya juga baru tahu kalau tim nasional pecah dua setelah sampai di sini. Ternyata Badan Tim Nasional tidak sama dengan timnas PSSI,” ujar Husin, Kamis (21/2).


Husin bingung, tetapi memilih bertahan di sudut keriuhan Jakarta. Ia harus berhitung jika memutuskan kembali ke Tual karena biayanya cukup mahal. Tiket ke Jakarta dia bayar dengan uang pribadi Rp 3,2 juta dan belum diganti oleh BTN. Jika memutuskan pulang ke Tual, dia harus menanggung sendiri biaya transportasi yang tidak murah itu.


Bomber PSBS Biak, Mario Aibekop, juga menemui kekecewaan saat tiba di Jakarta pada 17 Februari malam. Ia juga menggunakan biaya sendiri untuk membeli tiket pesawat Rp 2,5 juta. Biaya tiket itu pun belum diganti. Demikian juga dengan Anggi, pemain Persires Bali Devata. Ia tiba beberapa jam lebih awal dari Mario.


Di dalam surat panggilan BTN yang ditandatangani Ketua BTN Isran Noor, pemain yang dipanggil diminta menghubungi staf bernama Garibaldi Elison untuk pengiriman tiket pesawat melalui pemberitahuan kode pemesanan.


”Selama di sini, kami juga tidak mendapat uang saku. Lama-lama ’kering’ juga ini,” ujar Mario diikuti senyum getir.


”Kami bingung dengan situasi ini. Timnas ada dua, program latihan tidak ada, kapan mulai latihan juga tidak pasti,” ujar Mario.


Bomber tim nasional senior asuhan Pelatih Nil Maizar itu bersama Husin dan Anggi menjaga kebugaran fisiknya dengan jogging setiap sore di lapangan di dekat hotel. Mereka juga sering bermain sepak bola dengan masyarakat di lapangan itu.


”Mereka tidak tahu kalau kami pemain timnas,” ujar Mario.


Para pemain itu akan menunggu sampai Senin pekan depan. Jika tidak ada pemain lain yang bergabung dan kejelasan pemusatan latihan, mereka akan pulang kampung. Tentu saja dengan biaya sendiri. (ANG)



Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bola dengan judul Tiga Pemain Telantar di Kebayoran Baru . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://sisatruk.blogspot.com/2013/02/tiga-pemain-telantar-di-kebayoran-baru.html .

Artikel Terkait Bola

Ditulis oleh: Unknown - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " Tiga Pemain Telantar di Kebayoran Baru "

Post a Comment

Beri komentar anda.