
Meskipun hal ini sudah berlangsung beberapa hari yang lalu, tapi bagi saya ada kesan tersendiri dan baru kali ini ada wakil presiden RI yang ‘kepergiannya’ dari Istana Wakil presiden, banyak pihak merasa kehilangan seperti yang dilangsir beberapa media.
Ada mata sembab, berkaca-kaca, bahkan menitikkan air mata karena harus berpisah dengannya. Beberapa stasiun televisi bahkan sengaja meliput saat-saat terakhir JK di istana. Sebuah perpisahan bentuk baru bagi seorang wapres sejak republik ini berdiri.
Sebagai seorang praktisi ekonomi, saudagar dan politisi, JK akan tetap menjadi pembanding dan alat ukur baru bagi siapapun wapres setelahnya. Apakah akan lebih cepat, lebih lincah, tegas, egaliter, banyak ide dan sangat tidak birokratis. Kondisi ini mungkin saja akan mempengaruhi ritme kerja Boediono dalam jabatan barunya. Sebagai pejabat baru, publik tentu senantiasa memelototi sosok Guru Besar UGM ini dari waktu ke waktu.
Yang perlu dicatat, JK sejak awal bersama SBY hingga menyatakan maju sebagai calon presiden, JK berjanji akan meneruskan kerja dan tanggung jawabnya sebagai wapres bersama SBY hingga masa jabatannya berakhir. Hal itu telah dibuktikan dengan baik termasuk hubungannya dengan wapres penggantinya, juga sangat baik. Sehingga kita bisa yakin, tidak ada alasan bagi pelaksana bangsa ini untuk bekerja buruk, kendati kabinetnya dipenuhi orang-orang parpol.
Usai mengakhiri jabatannya sebagai Wapres RI, Selasa 20 Oktober 2009 setelah mengikuti pelantikan Presiden-Wakil Presiden, SBY-Boediono di gedung DPR-MPR RI, bersama isteri tercinta Hj.Mufida Jusuf Kalla langsung menuju rumah pribadinya yang disambut oleh keluarga bak Panglima kembali dari perang.
Seperti biasa, rona keceriaan dan energik terus terpancar dari sosok putra terbaik Sulsel itu. Suasana penuh kekeluargaan hari itu bertambah heboh saat pemilik Kalla Group tersebut bercengkrama dengan delapan anak dan cucunya.
Putra kelahiran Bone Sulsel ini merasa plong dan kegirangan, sekali-sekali dia bergulingan bersama cucunya diatas lantai yang hanya dilapisi karpet tebal, sambil tertawa lepas, tak ada beban. Ia sumringah.

Dia pun membiarkan para cucu naik ke atas tubuhnya sambil tertawa ceria. Karena ulah para bocah tersebut, membuat JK beberapa kali memperbaiki sisiran rambutnya.
Ketika disapa wartawan, “kelihatan lebih segar, Pak?” JK hanya menjawab singkat, ”Ya, saat ini saya lebih segar.”
Ada mata sembab, berkaca-kaca, bahkan menitikkan air mata karena harus berpisah dengannya. Beberapa stasiun televisi bahkan sengaja meliput saat-saat terakhir JK di istana. Sebuah perpisahan bentuk baru bagi seorang wapres sejak republik ini berdiri.
Sebagai seorang praktisi ekonomi, saudagar dan politisi, JK akan tetap menjadi pembanding dan alat ukur baru bagi siapapun wapres setelahnya. Apakah akan lebih cepat, lebih lincah, tegas, egaliter, banyak ide dan sangat tidak birokratis. Kondisi ini mungkin saja akan mempengaruhi ritme kerja Boediono dalam jabatan barunya. Sebagai pejabat baru, publik tentu senantiasa memelototi sosok Guru Besar UGM ini dari waktu ke waktu.
Yang perlu dicatat, JK sejak awal bersama SBY hingga menyatakan maju sebagai calon presiden, JK berjanji akan meneruskan kerja dan tanggung jawabnya sebagai wapres bersama SBY hingga masa jabatannya berakhir. Hal itu telah dibuktikan dengan baik termasuk hubungannya dengan wapres penggantinya, juga sangat baik. Sehingga kita bisa yakin, tidak ada alasan bagi pelaksana bangsa ini untuk bekerja buruk, kendati kabinetnya dipenuhi orang-orang parpol.
Usai mengakhiri jabatannya sebagai Wapres RI, Selasa 20 Oktober 2009 setelah mengikuti pelantikan Presiden-Wakil Presiden, SBY-Boediono di gedung DPR-MPR RI, bersama isteri tercinta Hj.Mufida Jusuf Kalla langsung menuju rumah pribadinya yang disambut oleh keluarga bak Panglima kembali dari perang.
Seperti biasa, rona keceriaan dan energik terus terpancar dari sosok putra terbaik Sulsel itu. Suasana penuh kekeluargaan hari itu bertambah heboh saat pemilik Kalla Group tersebut bercengkrama dengan delapan anak dan cucunya.
Putra kelahiran Bone Sulsel ini merasa plong dan kegirangan, sekali-sekali dia bergulingan bersama cucunya diatas lantai yang hanya dilapisi karpet tebal, sambil tertawa lepas, tak ada beban. Ia sumringah.

Dia pun membiarkan para cucu naik ke atas tubuhnya sambil tertawa ceria. Karena ulah para bocah tersebut, membuat JK beberapa kali memperbaiki sisiran rambutnya.
Ketika disapa wartawan, “kelihatan lebih segar, Pak?” JK hanya menjawab singkat, ”Ya, saat ini saya lebih segar.”

Artikel Terkait JK , Opini , Politik
- PENGHARGAAN TOP NEWS MAKER BUAT SUSNO DUADJI
- TERLONTAR KE MASA SILAM
- HASIL MUNAS GOLKAR
- SMS Dukung Komodo Cuma Rp.1
- JK PLONG, USAI PELANTIKAN SBY-BOEDIONO
- Wordless Wednesday - SINYAL KENAIKAN BBM
- R.A.KARTINI 134th Birthday
- SAAT KESEPIAN MELANDA
- Fenomena Blackout : Bumi Akan Gelap Pada Tanggal 23, 24 dan 25 Desember 2012 ?
- Kontroversi Hari Kiamat 21 Desember 2012
- Osama bin Laden Tewas
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " JK PLONG, USAI PELANTIKAN SBY-BOEDIONO "
Post a Comment
Beri komentar anda.