Pemadaman bergilir selama dua jam tiap hari untuk untuk wilayah Sulsel dilakukan karena terjadinya krisis listrik. Jatah listrik untuk Parepare, Barru, Sidrap, dan Soppeng harus dikurangi 7 hingga 8 MW. Hal itu dikatakan Manajer PT PLN Cabang Parepare Andik Novijanto.... tapi dalam seminggu terakhir ini ternyata bukan cuman dua jam tiap hari,..... malah meningkat menjadi 3 jam sekali pemadaman dan berlangsung selama dua kali dalam 24 jam.
Kemarin ketika selesai posting dan memulai BW..... tiba2 kembali padam, dan itu berlangsung 5 jam mulai jam 13.00 s.d. jam 18.00. Malamnya asyik nonton TV bersama keluarga,... tiba2 kembali padam, saya tidak tau berapa lama..... karena keburu tertidur dalam kegelapan.
Kemarin juga, sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI), berunjuk rasa ke kantor PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Barat,dan Tenggara Senin (5/10). Mereka memprotes pemadaman listrik yang semakin parah dan menuntut agar pimpinan PLN mundur dari jabatannya.
Unjuk rasa di depan kantor Perusahaan Lilin Listrik Negara (PLN) ini menilai kurangnya pasokan listrik untuk warga Makassar dan sekitarnya dikarenakan jatah listriknya sebagian besar dialihkan ke Taman Hiburan terbesar di dunia, Trans Studio. Apakah benar adanya?????
Juru Bicara PLN Sultanbatara, Eddy Thamrin, mengaku beberapa hari terakhir ini pemadaman listrik yang dilakukan sudah tidak sesuai jadwal karena defisit daya bertambah yang tadinya hanya 70 megawatt kini bisa mencapai 130 megawatt di waktu malam. (Nah...loh,... tapi kenapa justru pemadaman dilakukan di siang hari, disaat bukan beban puncak??)
Defisit daya ini terjadi akibat kemarau, yang mengakibatkan salah satu pemasok listrik di daerah ini, yakni PLTA Bakaru tidak dapat beroperasi maksimal, akibat inflow air yang sangat rendah, hanya 18 meter kubik per detik (m3/det). Padahal, untuk menjalankan dua unit mesin masing-masing berkapasitas 63 megawatt dibutuhkan inflow air 45 m3/det.
Wah... ngalor ngidul tentang pemadaman bergilir,... apa hubungannya dengan judul postingan diatas?.... Yah, ada dong.....
Akibat pemadaman bergilir yang tidak terjadwal, para pekerja kantoran yang menggunakan peralatan dengan bantuan listrik, jadi bekerja terburu-buru...... mereka hanya mencuri kesempatan dalam kesempitan. Beberapa kantor mengeluh dengan banyaknya peralatan elektronik yang rusak, terutama komputer akibat pemadaman bergilir tersebut. Termasuk sekolah saya.
Aktifitas posting dan BW terpaksa juga harus mencuri kesempatan dalam kesempitan......., mumpung belon mati lampu.. hup @#$%&^*$%%....gelap... cukup dulu deh mumpung UPS-nya masih tahan.
Kemarin ketika selesai posting dan memulai BW..... tiba2 kembali padam, dan itu berlangsung 5 jam mulai jam 13.00 s.d. jam 18.00. Malamnya asyik nonton TV bersama keluarga,... tiba2 kembali padam, saya tidak tau berapa lama..... karena keburu tertidur dalam kegelapan.
Kemarin juga, sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI), berunjuk rasa ke kantor PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Barat,dan Tenggara Senin (5/10). Mereka memprotes pemadaman listrik yang semakin parah dan menuntut agar pimpinan PLN mundur dari jabatannya.
Unjuk rasa di depan kantor Perusahaan
Juru Bicara PLN Sultanbatara, Eddy Thamrin, mengaku beberapa hari terakhir ini pemadaman listrik yang dilakukan sudah tidak sesuai jadwal karena defisit daya bertambah yang tadinya hanya 70 megawatt kini bisa mencapai 130 megawatt di waktu malam. (Nah...loh,... tapi kenapa justru pemadaman dilakukan di siang hari, disaat bukan beban puncak??)
Defisit daya ini terjadi akibat kemarau, yang mengakibatkan salah satu pemasok listrik di daerah ini, yakni PLTA Bakaru tidak dapat beroperasi maksimal, akibat inflow air yang sangat rendah, hanya 18 meter kubik per detik (m3/det). Padahal, untuk menjalankan dua unit mesin masing-masing berkapasitas 63 megawatt dibutuhkan inflow air 45 m3/det.
Wah... ngalor ngidul tentang pemadaman bergilir,... apa hubungannya dengan judul postingan diatas?.... Yah, ada dong.....
Akibat pemadaman bergilir yang tidak terjadwal, para pekerja kantoran yang menggunakan peralatan dengan bantuan listrik, jadi bekerja terburu-buru...... mereka hanya mencuri kesempatan dalam kesempitan. Beberapa kantor mengeluh dengan banyaknya peralatan elektronik yang rusak, terutama komputer akibat pemadaman bergilir tersebut. Termasuk sekolah saya.
Aktifitas posting dan BW terpaksa juga harus mencuri kesempatan dalam kesempitan......., mumpung belon mati lampu.. hup @#$%&^*$%%....gelap... cukup dulu deh mumpung UPS-nya masih tahan.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Curhatku
dengan judul
KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2009/10/kesempatan-dalam-kesempitan.html
.
Artikel Terkait Curhatku
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN "
Post a Comment
Beri komentar anda.