Hening....
Sunyi....
kesenyapan bertahta menggigit hati, mencekik kebisuan
kekosongan bersimbiosis duka bersemayam dalam penantian
Desah kepenatan malam berbekas dalam wajah yang terurai
tetesan peluh kepalsuan mulai mencari titik pelampiasan
Sungguh sebuah fatamorgana yang terbungkus berjuta tanya
Bergelut dengan nafsu duniawi
Bercengkrama dengan dosa yang tak terampuni
Bercumbu dengan realitas tak bermakna
Misteri tak pernah terungkap
terpendam tak pernah berakhir
berlomba mencapai tapal batas kejenuhan
episode kehidupan yang terus berlanjut
Tuhan.....
Bukalah pintu maaf
Penyesalan hamba-Mu yang tiada bertepi.
Sunyi....
kesenyapan bertahta menggigit hati, mencekik kebisuan
kekosongan bersimbiosis duka bersemayam dalam penantian
Desah kepenatan malam berbekas dalam wajah yang terurai
tetesan peluh kepalsuan mulai mencari titik pelampiasan
Sungguh sebuah fatamorgana yang terbungkus berjuta tanya
Bergelut dengan nafsu duniawi
Bercengkrama dengan dosa yang tak terampuni
Bercumbu dengan realitas tak bermakna
Misteri tak pernah terungkap
terpendam tak pernah berakhir
berlomba mencapai tapal batas kejenuhan
episode kehidupan yang terus berlanjut
Tuhan.....
Bukalah pintu maaf
Penyesalan hamba-Mu yang tiada bertepi.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
Puisi
dengan judul
FATAMORGANA PENYESALAN
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://sisatruk.blogspot.com/2009/11/fatamorgana-penyesalan.html
.
Artikel Terkait Puisi
Ditulis oleh:
Pramudya Ksatria Budiman
-
Rating : 4.5
Belum ada komentar untuk " FATAMORGANA PENYESALAN "
Post a Comment
Beri komentar anda.