Bukan Pakar SEO Ganteng

Andi Meriem Mattalatta | Si Mutiara dari Selatan Tutup Usia


Belum sembuh duka kita karena meninggalnya hits maker dan penyanyi popular Pance Frans Pondaag pada Kamis 3 Juni lalu, dunia hiburan dan masyarakat Sulsel khususnya kembali dikejutkan dengan berita duka. Andi Meriem Mattalatta si mutiara dari selatan telah berpulang ke pangkuan-Nya

RUMAH bercat putih di Jl Sam Ratulangi No. 12 Makassar itu tampak ramai meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.00 Wita. Silih berganti orang masuk ke dalam rumah dan sesekali berhenti sejenak melirik sebuah foto wanita cantik seukuran poster yang didudukkan di atas meja dekat pintu masuk.

Dua bunga berwarna merah berdiri di kedua sisi foto . Wanita dalam foto itu tampak sangat anggun dengan rambut panjangnya. Persis julukannya, Mutiara dari Selatan.

Wanita dalam foto itu, Andi Meriem Mattalatta. Foto itu diabadikan sekira 20 tahun lalu. Saat itu momen keemasannya sebagai penyanyi pop tanah air. Foto itu kini tinggal kenangan.

Si pemilik wajah cantik kelahiran 31 Agustus 1957 itu, telah dipanggil menghadap Ilahi, di Rumah Sakit Zoocetemeer, Belanda, Sabtu, 5 Juni 2010 dalam usia 52 tahun. Ia meninggal dunia pukul 22.00 waktu Belanda atau pukul 04.00 wita waktu Makassar.

Anak kelima pasangan Mayjen TNI (Purn) H Andi Mattalatta (alm)-Hj Sitti Aminah Daeng Pudji (alm) itu meninggal saat liburan ke Amsterdam bersama anak semata wayangnya, Herli Merdania. Keduanya ke Belanda dua hari sebelumnya.

Keluarga almarhumah sendiri hingga kini belum mengetahui pasti penyebab kematian penyanyi dengan suara merdu itu. Pasalnya, Herli Merdania masih shock dan masih enggan berbicara banyak.
"Dania masih shock, belum mau berbicara apa-apa," ujar Andi Soraya Mattalata, adik bungsu Andi Meriem Mattalata, di Jl Ratulangi Makassar.

Meski begitu, keluarga memperkirakan kemungkinan Mer – panggilan Meriem Mattalatta, meninggal karena penyakit diabetes yang sejak lama diderita bersama radang tenggorokan.

Di saat bersamaan kemarin, kediaman Mer di daerah Puri Cinere juga langsung didatangi para saudara dan juga pelayat. Hermin Jauhar Manikan Mattalatta dan Radiah W. Gading Mattalatta, kedua kakak Mer memberikan penjelasan kalau mereka sudah memiliki firasat tentang kepergian adiknya tersebut.

"Kalau ngobrol sama saya dia selalu bicara kalau umurnya tidak lama lagi. Dia bilang kalau lebih baik merasakan sakit sekarang daripada nanti. Dia juga bilang kalau Allah mengambil kapan pun, dia siap," katanya. Sejauh ini pihak keluarga sendiri masih bingung apa kiranya penyebab kematian adiknya. Riwayat penyakit penyanyi berwajah sendu tersebut, diketahui kakaknya hanya diabetes.

Ratlia, adik Hermin, menambahkan kalau dirinya seperti mendapat firasat saat kepergian adiknya ke Belanda. "Saya tidak bisa tidur dan sedih terus," ucapnya. Namun lantaran beralasan memenuhi janji pada Dania, Andi Mer ingin memenuhinya.

Kata Ratlia, Andi Mer berjanji untuk mengajak anaknya keliling Eropa. Apalagi janji tersebut sudah lama terucap. "Makanya tanggal 2 Juni kemarin dia berangkat bareng anaknya," lanjutnya.

Semenjak tiba di Belanda, keduanya pun masih sempat berkomunikasi. "Jumat malam sekitar jam sebelas malam saya masih bicara dengan dia. Dia memang mengeluhkan kalau dadanya sakit dan sudah tidak kuat lagi," ungkap Hermin.

Agung Saifullah, kakak ipar Andi Meriem mengatakan pada saat adik iparnya itu bertolak ke Belanda ada luka kecil semacam bisul di tangannya. "Cuma ya karena janji itu tadi akhirnya dia pergi. Dia bilang merasa berdosa kalau hanya karena luka saja tidak jadi berangkat," katanya.

Pihak keluarga sendiri mulai curiga dengan keadaan kesehatannya. Mereka pun lalu memonitor. Ketika menghubungi ke Belanda, Agung sempat berbincang dengan sepupu mereka yang tinggal di sana.

Tapi kemudian oleh sepupunya, telepon dialihkan ke dokter. Dan dokter tersebut bilang kalau gula darahnya tinggi, dan oksigennya kurang. Akhirnya dibawa ke rumah sakit Lange Land Ziekenhuis di Zoetermeer setelah keluarga setuju. Di rumah sakit tersebut akhirnya si mutiara tidak tertolong lagi.

Jenazah anak kelima dari enam bersaudara tersebut rencananya akan tiba di Jakarta pada hari Senin mendatang. "Jenazah Andi Mer akan diterbangkan dari Belanda Senin, 7 Juni. Kira-kira menempuh perjalanan 10 jam sampai Soekarno-Hatta.

Insya Allah keluarga di sana mengantar, dan teman dekatnya yang di Prancis juga akan mengantar," jelasnya. Selanjutnya wanita dengan nama lengkap Andi Sitti Meriem Nurul Kusuma Wardhini Mattalatta yang selama hidupnya dikenal taat beribadah itu akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga besar dari ayahnya (alm) Mayjen (purn) Andi Mattalatta di komplek pemakaman raja-raja Barru, Tanah Maridie, Kajuara, Barru.

Sama seperti di Cinere, malam tadi, di Jl Ratulangi yang juga kediaman mendiang Andi Mattalatta, telah dilakukan tahlilan. Sejumlah pejabat, mantan pejabat dan keluarga sudah berdatangan. Hadir antara lain mantan Bupati Bone, Andi Amir, serta mantan Wali Kota Makassar yang kini menjabat Asisten I Pemprov Sulsel, Andi Herry Iskandar.

Sejumlah karangan bunga menghiasi halaman rumah. Termasuk dari Gubernur Sulsel, Wakil Gubernur Sulsel, mantan Penjabat Gubernur, Andi Tanribali Lamo, Pangdam VII Wirabuana, Wali Kota Makassar, Bupati Barru, serta beberapa pejabat swasta maupun pemerintah.

Banyak kenangan yang ditinggalkan Andi Mer. Baik di mata sahabat atau keluarganya. "Almarhumah waktu kecil pendiam. Sama sekali tidak pernah disangka jika ia akan menjadi penyanyi terkenal," kata Andi Makkawaru, sepupu satu kali Meriem.

Hanya memang, kata Makkawaru, sejak kecil ia dikenal tekun. Termasuk menekuni sesuatu yang dia inginkan.

Soal bakat menyanyinya, Makkawaru membeberkan baru diketahui keluarga saat acara sunatan kakaknya, Andi Ilhamsyah Mattalatta. "Saat itu, Mer menyanyi sambil memainkan piano," kata Makkawaru yang mengaku lebih tua beberapa tahun dari Mer.

Dalam perkembangannya, alumni SMA Katolik Makassar itu kemudian mengikuti beberapa perlombaan. Ia mencatatkan beberapa juara di bintang radio dan TV pada tahun 70-an. Ada belasan album yang berhasil dikeluarkan Mer. Termasuk Mutiara Dari Selatan yang juga sekaligus lagu tentang Mer. Lagu yang diciptakan Iskandar tersebut bercerita soal kisah hidup dan karier menyanyinya.

"Meski telah tenar di ibukota, tapi almarhumah tak pernah melupakan kampung halamannya. Saya yang kerja di RRI kerap mendengarkan lagu-lagunya dan itu di albumnya sering ada lagu-lagu Makassar (Anak Kukang di Album Pop Indonesia Vol II dan Bunga Bontoala di album Cinta yang Hitam) yang diselipkan," kata Ismail Seleri, pegawai RRI Makassar yang juga ada di rumah duka malam tadi.

Pemain ski Sulsel ini juga menyebutkan bahwa Mer awalnya juga aktif di olahraga ski air. Andi Herry Iskandar yang juga menyempatkan diri ke Jl Ratulangi bersama istrinya, Hj Rini Riatika Djohari, malam tadi mengatakan, dia adalah adik kelas Mer di SMA Katolik Makassar. "Almarhumah cukup akrab dengan istri saya karena memang bersahabat dengan Andi Soraya, adiknya," kata Herry.

"Yang saya tahu, almarhumah sosok orang yang kalau sudah kenal baik dengan kita orangnya 'ribut' (suka bercanda)," tambah Herry. Almarhumah menikah dengan Bambang Hertasning (alm.) dikarunia seorang anak bernama Herli Merdania yang dia temani ke Belanda. Setelah itu, ia kemudian menikah lagi dengan Hendra Pribadi.

Semoga Sang Mutiara tenang disisi-Nya, Amin.......

~~~~~~~~~~~~~~~

Sumber : FajarOnline



Jangan lupa ikuti kontes Hidup Untuk Memberi, Laptop Acer Aspire One gratis



Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Andi Meriem Mattalatta / berita / Biografi Andi Meriem Mattalatta / Mutiara dari Selatan. dengan judul Andi Meriem Mattalatta | Si Mutiara dari Selatan Tutup Usia . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sisatruk.blogspot.com/2010/06/andi-meriem-mattalatta-si-mutiara-dari.html .

Artikel Terkait Andi Meriem Mattalatta , berita , Biografi Andi Meriem Mattalatta , Mutiara dari Selatan.

Ditulis oleh: Pramudya Ksatria Budiman - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " Andi Meriem Mattalatta | Si Mutiara dari Selatan Tutup Usia "

Post a Comment

Beri komentar anda.