Bukan Pakar SEO Ganteng

Hakikat Pernikahan


Pernikahan bisa dipahami sebagai akad untuk beribadah kepada Allah, akad untuk menegakkan syariat Allah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawaddah wa rahmah.

Pernikahan juga akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk saling mencintai karena Allah, akad untuk saling manghargai dan menghormati, akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kefakiran dan kekayaan, dalam sakit dan sehat.

Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akan untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk salinng menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba menunaikan kewajiban, akad untuk saling memaafkan kesalahan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan dan kesalahan.

Pernikahan adalah akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk tidak saling menyakiti badan, akad untuk lembut dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulam, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk mesra dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling meninggalkan.

Pernikahan juga bermakna akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, akad untuk membangun peradaban dan akad untuk untuk segala yang bernama kebaikan.

Suatu hari Plato bertanya kepada Socrates yang menjadi gurunya, apakah hakikat dari perkawinan? Socrates tidak langsung menjawab, tetapi memerintahkan si murid untuk masuk ke dalam hutan memilih dan membawa sebuah pohon yang paling indah.

Beberapa jam kemudian, Plato sudah muncul dengan membawa sebatang pohon Zaitun yang elok dan segar yang dipersembahkan kepada sang guru. Socrates tidak langsung memberikan jawaban, tetapi balik bertanya, apakah ini adalah pohon yang terbaik yang kau temui di hutan? Plato dengan diplomatis menjawab, pohon inilah yang saya pilih dengan sejumlah alasan, meskipun bukanlah pohon yang terbaik yang saya lihat di dalam hutan.

Puas dengan apa yang dilakukan muridnya, Socrates langsung menjawab inilah hakikat perkawinan, manusia harus memutuskan pilihan, meskipun tidak yang terbaik yang ada di hutan, tetapi memberikan batas kepuasan kepada yang memilihnya. Begitulah perkawinan, sebuah pengambilan keputusan yang berani, menyatunya dua karakter yang berbeda untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan.


laptop gratis



Hari Senin lalu, tepatnya tanggal 6 Desember 2010, Ponakan saya yaitu Hidayati Zainal telah menikah dengan Reynaldy.

Sebagai salah satu keluarga, saya langsung merespons positif keputusan tersebut sebab saya ingat petuah leluhur, jika orang tua berhasil mengantar anaknya dalam keadaan suci ke gerbang perkawinan, maka surgalah pahalanya.

Dengan kondisi sekarang, yaitu arus informasi dan kesibukan dan rutinitas pekerjaan, kami selaku rumpun keluarga perlu cepat memilih sebuah pohon agar anak-anak kami bisa teduh berlindung di bawahnya dan sebagai orang tua tinggal mengejar poin pahala surga tersebut.

Perkawinan adalah awal dari sebuah kehidupan dan merupakan batas kepuasan. Surah An-Nisa (4) ayat 1 berbunyi "Hai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu satu diri yaitu Adam, dan menciptakan istrimu yaitu Hawa.

Dan dari keduanya berkembang biak laki-laki dan perempuan. Bertakwalah kepada Allah di mana kalian saling pinta meminta dengan nama-Nya, serta peliharalah hubungan kasih sayang antara kalian. Sesungguhnya Allah mengawasimu.


Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Hakikat nikah / Pencerahan dengan judul Hakikat Pernikahan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sisatruk.blogspot.com/2010/12/hakikat-pernikahan.html .

Artikel Terkait Hakikat nikah , Pencerahan

Ditulis oleh: Pramudya Ksatria Budiman - Rating : 4.5

Belum ada komentar untuk " Hakikat Pernikahan "

Post a Comment

Beri komentar anda.